Oleh : Junari, S.I.Kom
Sampah kerap kali menjadi pembahasan yang utama yang tidak jauh dari aktivitas masyarakat. Kerusakan alam disebab faktor utamanya adalah sampah begitu pula dengan adanya banjir karena ada tumpukan sampah di selokan. Sampah sudah menjadi perbincangan yang dianggap biasa, akan tetapi membawa dampak yang cukup besar yang jika dibiarkan berlarut maka akan mengancam lingkungan hidup. Tumpukan sampah diluar dari perkiraan mengakibatkan kewalahan dalam pengelolaan.
Maka dari itu pemerintah Jawa Barat memprioritaskan dalam mengatasi sampah yang bertumpuk dan mengarahkan pasukan kebersihan dua kali lebih banyak untuk mempersihkan sampah mendekati sholat Id.
Di balik euforia hari raya yang lebih meriah dibanding dua tahun belakangan, ada lonjakan volume sampah yang perlu diantisipasi. Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyatakan. "Pasukan telah kami lipat gandakan untuk mengantisipasi penumpukan sampah, dan memastikan hitungan minimal dua jam tempat-tempat yang terlihat tumpukan sampah bisa kita bersihkan, termasuk tempat pelaksanaan Shalat Id,” ujarnya. (REPUBLIKA.CO.ID, 02/05/2022).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi memprediksi peningkatan volume sampah hingga 60 ton di hari lebaran. "Tonase di hari biasa sekitar 1.200 ton, kita prediksi peningkatan ke 1.250-1.260 ton per hari di hari lebaran," ujar Dudy. Penambahan sampah, kata dia, tersebar di tempat wisata dan pusat kegiatan lebaran. (REPUBLIKA.CO.ID, 02/05/2022).
Pemerintah pun mengarahkan masyarakat bisa memisahkan sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik, kata dia, bisa diolah dijadikan pupuk kompos. Sementara untuk sampah anorganik, dikumpulkan dan bisa dikirimkan ke bank sampah yang tersebar di kelurahan dan kecamatan. (REPUBLIKA.CO.ID, 02/05/2022).
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menjalin kerja sama dengan PT Kusuma Jaya Agro untuk pengolahan sampah dan co-firing sebagai bahan bakar energi baru terbarukan. Kerja sama tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Direktur PT Kusuma Jaya Agro Raden Hidayatullah Kusuma Dilaga. (GenPI.co, 29/04/2022).
"Pihak kami menyediakan sarana angkutan untuk sampah-sampah yang akan dikelola pabrik co-firing dan lain sebagainya," terang Edi. Produksi sampah di Kota Pontianak hampir mencapai 400 ton per hari. (GenPI.co, 29/04/2022).
Penumpukan sampah bukan hal yang baru, sampah ada sepanjang banyaknya kegiatan penduduk yang menempati wilayah seperti adanya hajatan, hari raya Id, pesta dan acara lainnya sehingga mengakibatkan tumpukan sampah yang tidak mampu ditangani. Hal ini karena didorong gaya hidup konsumtif yang mendera masyarakat, adanya rasa puas dalam belanja dengan melakukan pemborosan yang seharusnya perbelanjaan yang digunakan harus sesuai kebutuhan bukan keinginan.
Sampah adalah salah satu problematik dalam sistem kapitalisme yang mendorong hidup konsumtif. Sebab akidah kapitalisme lahir dari pemisahan agama dari kehidupan, dengan beragam cara mengatasi problem sampah hanya berputar diantisipasi dampak. Tanpa mengatasi akar masalah untuk menuntaskan permasalahan, solusi yang ditawarkan pun seperti tambal sulam. yakni dicegah sebatas cara menanganinya bukan pada akar permasalahan.
Kapitalisme hancur bersama rusaknya idoelogi yang dijadikan pandangan hidup. Dari akarnya tidak mampu mengatasi secara mendalam problem yang dihadapi sehingga hanya menawarkan bersifat solusi sementara. Sebab kapitalisme bukanlah idoelogi atau pandangan hidup yang tepat yang dijadikan pengatur urusan umat. Akan tetapi ada aturan di luar dari itu yang akan mengatur urusan umat, bukan dari penguasa, pejabat bahkan pemimpin dalam sistem sekuler. Melainkan kembali pada fitrah manusia sendiri yang membutuhkan pengaturan secara menyeluruh.
Walhasil hanya kembali kepada Islam sebab Islam bukan saja agama spritual akan tetapi Islam adalah agama yang sempurna, yang mendorong produktifitas dan tidak melarang konsumsi. Namun, Islam mendorong manusia memiliki gaya hidup bersahaja, mengkonsumsi sesuai kebutuhan dan melarang menumpuk barang tanpa pemanfaatan. Hal ini di akibatkan dorongan keimanan. Segala dalam pengontrolan manusia akan dimintai pertanggungjawaban di hari kelak, firman Allah Swt.
"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur hamburkan (hartamu) secara boros, sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (TQS. Al-Isra:26-27)
Dalam daulah Islam rakyat akan diajarkan cara hidup sehat dengan memiliki dorongan kesadaran terhadap mengkonsumsi sesuai kebutuhan bukan keinginan. Sebab segala yang dikonsumsi akan dimintai pertanggungjawaban di hari kelak. Umat muslim yang taat akan syariah akan mengikuti segala yang di perintah oleh pemimpin Khalifah yang menerapkan syariat dengan mengharapkan rida Allah.
Islam pun menawarkan solusi yang tepat yang merubah mulai akar permasalahan. Sebab daulah Islam akan mendorong hidup sehat, cinta lingkungan, serta mengunakan sesuai pada kebutuhan umat. Sampah pun akan dipisahkan mulai dari desa, camat sampai dengan pemimpin tertinggi Khalifah yang akan dibagi dan bertanggung jawab atas kesehatan lingkungan di sekitar. Sampah pun akan dipisahkan setelah itu akan di kumpulkan satu tempat dalam satu desa, maka sampah yang ada akan mampu di atasi.
Hanya kembali pada fitrahnya umat muslim akan merasakan kedamaian dalam lingkungan hidup yang sehat yang diterapkan oleh Khalifah yang menjadikan syariat sebagai pengurus urusan umat. Bukan lagi umat sendiri yang mengatur cara hidupnya dengan aturan yang di sepakati akan tetapi butuh yang mengontrol total yaitu menjadikan Al-Qur'an dan hadist sebagai pegangan yang akan dijadikan pandangan hidup.
Walahuallam Bishawab.
Pelantikan pejabat administrator, pejabat pengawas dan pejabat fungsional, di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh itu turut dihadiri oleh Asisten I Dafrul Pasi dan Kepala BKPSDM Kota Payakumbuh Ifon Satria Chan.
Adapun pejabat administrator yang dilantik adalah Dipa Surya Persada yang menjabat sebagai Kepala Kantor Kesbangpol, Usfa Harianti sebagai Sekretaris Disdukcapil, Budhy Dharma Permana sebagai Kabag Fasilitasi Fungsi Penganggaran dan Pengawasan Sekretariat DPRD, Ibrahim sebagai Sekretaris Satpol PP, dan Doni Saputra sebagai Sekretaris Disnakerin, serta Nopan Firsa dipromosikan menjadi Kabid Penyelenggaraan E-Goverment Diskominfo.
4 lurah juga diganti seperti Eki Oktavia di Subarang Batuang, Muhammad Khair di Bulakan Balai Kandi, Suci Ariny Heqi di Payobasuang, dan Widya Nova Sari di Parik Muko Aie.
Bersama 6 pejabat administrator dan 4 lurah tersebut, ada pula sebanyak 31 pejabat pengawas yang dilantik dan dirotasi di jajaran organisasi perangkat daerah.
Sementara itu, ada 32 orang ASN yang mengikuti penyetaraan, dari jabatan struktural berganti ke jabatan fungsional.
Sekda Rida Ananda menyampaikan pesan Wali Kota Riza Falepi kepada ASN yang baru saja dilantik dan diambil sumpah jabatannya untuk dapat bekerja dengan amanah dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Selamat atas jabatan yang baru, kami berharap pelayanan publik yang kita berikan terus meningkat untuk masyarakat,” kata Sekda. (Rel/rstp)
“Setidaknya
ada empat dampak LGBT yang mengancam generasi,” ungkap Ustazah Nurhasanah dalam
Kajian Bulanan Muslimah: Selamatkan Generasi dari Bahaya Penyimpangan, Ahad
(22/05/2022) di Masjid Muhajirin Depok.
Adapun keempat dampak tersebut yakni: Pertama, dampak kesehatan. “Dampak LGBT dari segi kesehatan akan mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti kanker anal atau dubur, kanker mulut, meningitis dan HIV/AIDS,” terangnya.
Kedua, dampak sosial. “Seorang gay akan sulit mendapatkan ketenangan hidup karena selalu berganti ganti pasangan. Menurut penelitian, seorang gay mempunyai pasangan antara 20-106 orang per tahunnya. Sementara pasangan zina saja tidak lebih dari 8 orang seumur hidupnya,” bebernya.
“Begitu juga, sebanyak 43 persen orang gay yang didata dan diteliti, seumur hidupnya melakukan homoseksual dengan 500 orang. 28 persen melakukannya dengan lebih dari 1,000 orang. 79 persen melakukannya dengan pasangan yang tidak dikenali sama sekali dan 70 persen hanya merupakan pasangan kencan satu malam atau beberapa menit saja,” tambahnya.
Ketiga, dampak pendidikan. “Penelitian membuktikan pasangan homo menghadapi permasalahan putus sekolah lima kali lebih besar dari pada siswa normal karena mereka merasakan ketidakamanan dan 28 persen dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah,” ujarnya.
Keempat, dampak keamanan. “Kaum homoseksual menyebabkan 33 persen pelecehan seksual pada anak-anak di Amerika Serikat (AS), padahal populasi mereka hanyalah 2 persen dari keseluruhan penduduk negara itu,” tegasnya.
“Sementara itu, di Indonesia melalui riset melalui bantuan Google dalam kurun waktu 2014 hingga 2016, telah terjadi 25 kasus pembunuhan sadis dengan latar belakang kehidupan pelaku dan atau korban dari kalangan pelaku homoseksual,” bebernya.
“Mengapa semua ini terjadi? Apakah semata penyimpangan genetik?” tanyanya retorik di hadapan sekitar 70 Muslimah se Depok.
Lanjutnya, ternyata ini masalah sistemik yang terorganisir yakni lahir dari paham sekularisme, dengan standar manusia, sistem kehidupan yang kapitalisme, kehidupan keluarga yang lemah dan dalam keluarga tidak diterapkan hukum fiqih dan pergaulan yang sesuai syariat.
Oleh: Nurul Rabiatul Adawiyah
Belum berakhir wabah covid-19 kini kita berhadapan dengan masalah kesehatan baru yaitu, munculnya penyakit hepatitis misterius yang lebih rentan terjadi pada anak-anak juga remaja.
Padahal di beberapa negara sebut saja di Cina tepatnya di Beijing, Shanghai dan juga Zhengzon wabah covid-19 masih terus memakan korban hingga kini. Bahkan saat ini beberapa ibu kota di Cina menutup puluhan stasiun Metro dan rute Bus, sebagai upaya menghentikan penyebaran Covid-19. Sekaligus menghindari nasib seperti Shanghai saat jutaan penduduk telah dikunci ketat selama lebih dari satu bulan. Banyak kerugian yang terjadi di Cina disebabkan munculnya kembali wabah Covid-19 (Tribungorontalo.com, kamis 5/5/22).
Namun kini di Indonesia dan juga beberapa negara lain mengalami gangguan kesehatan baru yaitu munculnya penyakit hepatitis akut. Apa itu hepatitis akut ?? Hepatitis akut adalah kondisi peradangan pada lever. Kondisi ini paling umum disebabkan oleh inveksi virus, selain itu hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (Penyakit Kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah). Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.
Akan tetapi mengenai munculnya penyakit hepatitits ini belum diketahui penyebabnya. Padahal sudah diperiksa di luar negeri untuk mengetahui penyebabnya kenapa bisa muncul penyakit hepatitiis? Tetapi hasil dari pemeriksaan laboratorium yang telah dilakukan pada waktu itu dan hepatitis baik itu tipe A,B,C,D dan juga E tidak ditemukan apa yang menjadi penyebab dari penyakit hepatitis tersebut.
WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (Acute Hepatitis of Unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya 10% memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.
Adapun di Indonesia penyakit hepatitis akut ini diketahui setelah 3 pasien anak dirawat di RSUPN yang dimana 3 pasien anak tersebut meninggal dunia dalam waktu yang berbeda dengan rentan dua pekan terakhir. Pada saat itulah kemudian Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kementerian Kesehatan saat ini tengah berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut. Utamanya melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.(CNBC Indonesia, 8/5/22).
Setidaknya dalam dunia kesehatan, hepatitis setidaknya bisa dicegah dari dua aspek, yakni kualitas makanan atau bahan pangan dan imunitas terhadap virus penyebabnya. Selain vaksinasi, dua aspek tersebut diupayakan dan dipenuhi oleh penguasa dalam mengambil kebijakan.
Semua negara semestinya mewaspadai agar ada langkah cepat dan tepat agar tidak berpotensi menjadi wabah yang meluas. Namun KEMENDIKBUTRISTEK sama sekali tidak ada rencana menghentikan aktivitas pembelajaran tatap muka atau PTM khususnya di Indonesia. Sebab segala penyakit yang mudah menyebar harus secepatnya di cegah sebelum virus hepatitis lebih memakan banyak korban, akan tetapi nampaknya mereka tidak mengambil pelajaran pada kasus sebelumnya, yaitu Covid-19.
Ledakan kasus covid-19 dan munculnya hepatitis yang banyak mengancam jiwa anak menunjukan bahwa wabah penyakit belum berakhir. Kebingungan dan kegagapan sistem demokrasi dalam menanggani kesehatan masyarakat telah gagal. Padahal kesehatan merupakan salah satu nikmat dan tonggak pembangunan kualitas generasi.
Urusan umat tidak bisa ditangani dengan skema kerja individualistis. Sudah semestinya ada serangkaian tindakan penguasa yang secara normatif mengakomodasi berbagai aspek demi menjaga kesehatan warganya. Termasuk hal-hal selain kesehatan terkait penunjang kesehatan, seperti ekonomi, pendidikan, ketahanan pangan, serta politik.
Di sinilah titik yang menunjukkan betapa urgen suatu kepemimpinan ideologis bagi suatu negara. Itu pun harus dengan ideologi sahih, yakni ideologi Islam agar segala sesuatunya berjalan sesuai fitrah penciptaan dari Allah Taala dan keterikatan terhadap hukum syariat juga dapat terjamin.
Individualisme adalah derivat kapitalisme yang tidak lain adalah ideologi yang sampai kapan pun pasti menyesatkan sehingga mustahil membawa keberkahan hidup.
Rasulullah Saw. bersabda, “Imam/Khalifah adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat diurusnya.” (HR Muslim dan Ahmad).
Rasulullah saw. juga pernah bersabda, “Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia; dan siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah ia.” (HR Muslim dan Ahmad).
Hadis-hadis ini harus senantiasa memotivasi para penguasa agar amanah dalam mengemban kekuasaan. Memimpin adalah mengurusi urusan masyarakat. Menjabat bukanlah untuk mengumpulkan harta.
Kesehatan adalah salah satu sektor yang tidak semestinya dikapitalisasi sebagaimana dalam kacamata kapitalisme selama ini. Kesehatan adalah aspek yang harus diurusi dengan sebaik-baiknya oleh penguasa melalui kebijakan-kebijakan yang manusiawi dan tepat sasaran. Sehingga warganya sehat dan mampu berkarya membangun negara.
Wallahualam Bishawab.
Oleh : Helmy Agnya
Sedang ramai diperbincangkan di tengah media. Polemik dari seorang artis ternama yakni Dedy Corbuzer disalah satu podscastnya yang di unggah di media Youtubenya. Dalam siaran podscastnya tersebut ia mengundang salah satu pasangan gay yang telah menikah di Jerman, dan tema yang kemudian menjadi bahan dalam perbincangannya tersebut adalah " Tutorial menjadi gay" seakan memprovokasi dan menantang umat Islam, baik di negeri ini maupun umat Islam di seluruh dunia.
Dalam podscast tersebut Ragil Mahardika dan Frederik Vollert menjelaskan, bahwa mereka adalah pasangan gay yang saat ini tinggal di Jerman. Dalam video yang berdurasi sekitar satu jam tersebut, Deddy Corbuzier banyak membahas seputar kehidupan dan hasrat seksual seorang gay. "Selama ini as far as I know, I am a straight. Jadi, gua masih suka sama cewek. Pertanyaannya adalah, bisa nggak lu jadiin gue gay?" kata Deddy Corbuzier dalam podcastnya, dikutip Minggu (8/5/2022).
"Kalau hanya untuk kepuasan, mungkin Mas kepengin mencoba sesuatu yang baru. Aku pikir aku bisa bikin Mas berfantasi ke arah situ ya, urusan ranjang gay," jawab Ragil.
Apa yang kemudian dilakukan oleh Dedy Corbuzer tersebut bukan hanya kali pertama ini saja ia mengundang para pelaku LGBT. Dan tindakan yang dilakukannya ini tidak ada kemudian hukum yang menyentuhnya. Padahal, kita bisa melihat dan menilai bahwa tindakan ini adalah hal yang telah jelas-jelas diharamkan oleh Allah Swt.
Kampanye L68T makin intensif dilakukan. Seharusnya negara tegas merespon dengan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku sodom ini, bukan malah masa bodoh dan mendiamkan, apalagi mendukung dengan kehadiran mereka. Namun nyatanya, tidak ada respon yang mampu membungkam pelaku LGBT untuk tidak mempertontonkan eksistensinya di dunia maya maupun di dunia nyata.Sebaliknya polemik ini malah mengundang komentar yang bukan membuat pelaku LGBT tersingkirkan, tetapi malah lebih menguatkan eksistensi mereka di tengah negeri ini lebih-lebih kepada umat Islam hari ini.
Seperti halnya komentar dari seorang. Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, apa yang kemudian dilakukan oleh Dedy Corbuzer tersebut, negara tidak memiliki wewenang untuk melarang Dedy menampilkan pelaku LGBT dalam siaran youtubenya itu. Karena menurutnya negara ini adalah negara demokrasi, yang memegang prinsip kebebasan, baik itu kebebasan berpendapat, serta berekspresi dalam melakukan hal apapun termasuk menyiarkan LGBT ini.
Seakan ini menjadi angin segar bagi pelaku LGBT dalam mempertontonkan eksistensinya di negeri ini. Tersebab, mereka dibuka lebar-lebar pintu oleh penguasa untuk bebas berkeliaran. Penguasa negeri ini tampaknya masa bodoh, menganggap hal ini adalah sepele dan selama ini tidak tersentuh oleh UU. Maka, permasalahan LGBT ini pun tidak akan dipermasalahkan dan tidak akan disentuh oleh hukum apapun. Artinya, mendapat dukungan serta perlindungan dari penguasa.
Dikutip dari Buletin Kaffah No. 242 (13 Syawal 1443 H-13 Mei 2022 M). Padahal jelas L68T ini merusak dan menyimpang, ditinjau dari sudut manapun, L68T (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) adalah ‘fitnah’ (bencana). Bukan fitrah. L68T justru merupakan penyimpangan dari fitrah manusia. Fitrah manusia jelas terdiri dari lelaki dan perempuan, dengan organ reproduksi yang tak bisa dipertukarkan dan diganti. Misalnya pada kaum perempuan, Allah SWT menciptakan rahim, sel telur, kelenjar prolaktin yang nantinya membentuk ASI. Adapun lelaki memiliki hormon testosteron dan sel sperma.
L68T tidak ada kaitannya dengan manusia yang diciptakan dengan kelamin ganda (hermaprodit) atau dalam fikih disebut sebagai khuntsâ (banci), sebagaimana klaim sebagian pendukung L68T. Mereka ‘membajak’ bahasan khuntsâ para fuqaha untuk melegitimasi kaum L68T.
Seharusnya penguasa muslim kita hari ini, memberikan sanksi tegas terhadap pelaku sodom ini. Yang jelas akan membawa bencana dan lebih-lebih dosa besar serta azab dari Allah swt akan berlaku apabila ini terus dibiarkan apalagi mendukung kejahiliaan ini terus eksis di negeri ini. Naudzubillah
Eksistensi L68T ini akan terus berkeliaran apabila sistem kapitalisme masih diterapkan. Sistem yang berasaskan pemisahan agama dari kehidupan ini akan melahirkan kejahiliaan-kejahiliaan yang terulang kembali. Sebab, aturan ini menghilangkan agama dari kehidupan sehingga didominasi oleh hawa nafsu kebebasan, baik itu kebebasan berpendapat serta dalam berprilaku. Dan solusi untuk menghilangkan L68T ini tidak lain melepaskan sistem kapitalisme sekuler liberal dari kehidupan ini. Dengan menerapkan seluruh syariat Islam sebagai pengatur kehidupan kita.
Penerapan syariat Islam secara Kaffah akan diterapkan dalam bingkai negara khilafah dengan langkah sebagai berikut:
1. Negara khilafah akan menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada seluruh anggota masyarakat agar menjauhi perilaku menyimpang dan maksiat. Negara juga akan menanamkan nilai-nilai moral, budaya dan pemikiran sesuai dengan Islam melalui semua sistem terutama sistem pendidikan baik formal maupun nonformal. Dengan begitu, rakyat akan memiliki kendali internal yang menghalanginya dari perilaku L98T.
2. Negara akan menyetop penyebaran segala bentuk pornografi dan pornoaksi baik di media-media dan sebagainya.
3. Negara akan menerapkan sistem ekonomi Islam yang menjamin keadilan dan kesejahteraan ekonomi rakyat sehingga tidak ada pelaku L98T yang beralasan ekonomi karena miskin, lapar, kekurangan dan lain sebagainya untuk melegalkan perilaku menyimpang tersebut.
4. Jika masih ada yang melakukan maka sanksi/uqubat yang akan menjadi payung pelindung bagi masyarakat dari semua itu. Hal itu untuk memberikan efek jera dan rasa takut untuk melakukan hal yang sama bagi para pelaku kriminal tersebut dan mencegah orang lain untuk melakukan kejahatan serupa.
Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang menjumpai orang yang melakukan homoseksual seperti kelakuan kaum nabi Luth maka bunuhlah pelaku dan objeknya". (HR. Ahmad).
Disamping tugas negara yang berperan besar dalam pemberantasan L98T, Islam juga menetapkan tugas kepada kaum muslimin secara umum untuk menjalankan syariat Islam di keluarganya masing-masing dengan penanaman akidah dan pemahaman syariah Islam pada keluarganya. Tidak lupa juga masyarakat diajak untuk terlibat aktif dalam pemberantasan L98T, dengan dakwah yaitu melakukan amar makruf nahi mungkar. Ketika masyarakat melihat pelaku kemungkaran harus segera dicegah, mengingatkannya, menegurnya bahkan ikut memberi sanksi sosial, tidak mendiamkannya apalagi mendukung kemaksiatan itu. Oleh karena itu L98T hanya bisa diatasi dengan penerapan syariat Islam secara kaffah dalam bingkai instituasi negara Khilafah.
Wallahualam Bishawab.