Mahasiswa Kota Singkawang, Lakukan Unjuk Rasa Ke DPRD Kota Singkawang


Nusantaranews.net, Singkawang
- Sejumlah organisasi mahasiswa yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Singkawang, BEM Universitas Terbuka (UT) Poteng Singkawang  dan BEM STIT Syarif Abdurrahman Singkawang melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Kota Singkawang. Selasa, (12/04) 

Unjuk rasa yang di lakukan tersebut dalam rangka mengawal seruan aksi yang saat ini di serukan secara nasional oleh BEM Se-indonesia. yaitu menolak penunda pemilu, menolak perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, memprotes kenaikan harga BBM dan harga minyak goreng.

 "Hari ini kita bersama dengan beberapa BEM yang ada di Singkawang turun kejalan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kota Singkawang khususnya terkait isu-isu yang saat ini penuh polemik."ujar Ihsyan, ketua umum HMI cabang Singkawang. 

Dalam aksi tersebut Ihsyan sangat menyayangkan, tidak adanya anggota DPRD kota Singkawang yang menemui masa aksi. 

"Sebelumnya melalui surat balasan anggota DPRD terhadap surat yang kami masukan, mereka menolak tidak bisa menerima permintaan kami untuk bertemu. Sampai-sampai tidak ada satu pun anggota DPRD kota Singkawang yang hadir, yang hadir hanya sekretaris DPRD bapak Kariim. Ini sungguh sangat kami sayangkan karena aspirasi ini tidak di dengar langsung oleh mereka", tegas Ihsyan.

Sekretaris DPRD kota Singkawang, Karim, lo amengatakan bahwa seluruh anggota dewan sedang tidak berada di tempat. 

"Anggota dewan melaksanakan studi banding ke luar daerah sejak Senin sampai Kamis" ujarnya. 

Unjuk rasa tersebut berlangsung tertib dan di kawal penuh aparat kepolisian. Dalam aksi tersebut melalui Ihsyan seluruh tuntutan sudah di sampaikan dan di terima oleh sekretaris DPRD Kota Singkawang.

Ihsyan juga menyampaikan keprihatinannya terhadap mahasiswa Singkawang, dari 7 kampus yang ada di singkawang namun hanya 2 yang berpartisipasi. Menurutnya ini sangat ironis dan  masih banyak mahasiswa yang di intervensi oleh kampusnya untuk menyuarakan pendapatnya, kebebasan dalam berekpresi.

 "Bayangkan saja sampai saat ini dari sekian banyak sekitar 8 kampus yang ada di kota Singkawang hanya sedikit yang berpartisipasi,  kondisi ini sungguh ironis sekali masih banyak kampus lainnya namun  mahasiswa  di intervensi bahkan di dalam grup wa nya saja ada dosen, coba pikirkan" ujarnya.

Ihsyan berharap poin poin tuntutan dari aksi ini akan terus di pantau secara bersama-sama sampai dipenuhinya semua tuntutan oleh DPRD Kota Singkawang. 

" Walaupun masih banyak isu lainnya yang tidak sempat kita bahas, namun kita berharap kawan-kawan mahasiswa bisa mengawal isu ini secara bersama-sama kedepan", tutup Ihsyan. (Johriansyah)

Post a Comment

Previous Post Next Post