> Misteri Minyak Goreng, Sampai Kapan? - NusantaraNews

Latest News

Misteri Minyak Goreng, Sampai Kapan?


Oleh Lilis Betty Susilawati

Tahun 2022, tahun yang penuh dengan misteri, layaknya film horor yang mencekam, situasi negeri ini pun demikian. Bagaimana tidak? rakyat di suguhkan berbagai macam kebijakan yang membuat geleng- geleng kepala. Seperti pematokan harga minyak oleh pemerintah, tetapi stok nya selalu kosong di toko-toko atau swalayan, namun tiba-tiba ada partai-partai yang membagikan gratis atau dibayar murah.

Entah sampai kapan Indonesia di hadapkan dengan situasi seperti ini, rakyat lah yang selalu menjadi korban atas semua kebijakan-kebijakan di tengah pandemi.

Khususnya ibu- ibu pasti merasakan efek pelonjakan kenaikan bahan- bahan pokok, yang biasa digunakan sehari-hari. Selain minyak yang mendadak turun dan menghilang, bahan pokok lainnya seperti terigu, kedelai, daging sapi, telur ayam, cabe merah dan cabe rawit yang terus merangkak naik.

Maka menjadi hal yang wajar jika media sosial menjadi ramai dengan postingan kekecewaan rakyat terhadap periayahan penguasa terhadap mereka. Hujan kritikan pun semakin deras, rakyat harus berharap kepada siapa?

Pada Jumat (11/3/2022) pagi, belasan ibu-ibu yang menamakan diri Gerakan Emak-emak Bersatu mendatangi kantor DPRD Kota Balikpapan untuk meminta solusi atas kelangkaan minyak goreng. Awalnya, mereka akan berorasi di depan kantor legislatif tersebut, tetapi rencana itu urung karena mereka langsung diterima untuk beraudiensi dengan jajaran Komisi III DPRD Kota Balikpapan. (Kompas.id, 11/3/2022)

Pengamat Politik Rocky Gerung angkat suara soal tragedi ibu-ibu meninggal saat antre minyak goreng pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Tak tanggung-tanggung, Rocky Gerung langsung meminta Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi mundur dari jabatannya.
Sebab, Rocky Gerung menilai seharusnya Mendag Lutfi malu akan tragedi yang menimpa ibu berusia 41 tahun itu. (IsuBogor.com, 13/3/2022)

Islam memandang pemimpin sebagai raa'in (pelayan) dan junnah (pelindung) bagi rakyat yang dipimpinnya.

"Imam/pemimpin  adalah raa'in/ pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya." (HR.Al Bukhori)

Sehingga pemimpin seharusnya memperhatikan kebutuhan rakyat, terutama kebutuhan pokok yang bersifat primer, harus mampu mendistribusikan dengan merata ke seluruh rakyat tanpa perbedaan. 

Wajar jika rakyat saat ini mengkritik pada penguasa yang hanya mementingkan oligarki. Kekuasaan dalam sistem kapitalis sekarang seringkali membutakan mata dan menulikan telinga, dengan kekuasaan mereka semena-mena melakukan segala hal atas akal semata tanpa memperdulikan seruan agama padahal mereka mayoritas muslim.

" Siapapun pemimpin yg menipu rakyatnya maka tempatnya di neraka" (HR.Ahmad).

Allah mengancam orang yg semena -mena,
"Sesungguhnya dosa itu atas orang- orang yg berbuat zalim kepada sesama manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkanya) kebenaran, mereka itu mendapatkan siksa yang pedih " (QS asy-syura : 42)

Masih berharap pada sistem kapitalis yang tidak ada kepastian sistem ekonominya stabil? Yang tentu masih misteri yang bisa ditebak, yakni sulit mampu menstabilkan ekonomi dalam hal apapun termasuk kelangkaan minyak goreng.

Mari segera kembali pada sistem Islam yang berasal dari Sang Pencipta manusia, alam semesta dan kehidupan. Sistem yang akan memperhatikan kemaslahatan umat seluruhnya.

Wallahu'alam bishshawaab.

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.