Label Halal BPJPH: Jangan Malah Membebani


Oleh Yuni Nisawati

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memperkenalkan logo label halal baru yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) lewat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Gus Yaqut mengatakan, secara bertahap, label halal yang dikeluarkan oleh MUI tidak berlaku lagi dan sertifikat halal kini dikeluarkan oleh BPJPH bukan lagi MUI dengan diluncurkannya label halal baru ini. (www.kumparan.com/12/03/2022)

Perubahan label halal yang dikeluarkan oleh Kementrian Agama atau Kemenag kini menuai protes dari Netizen. Label halal yang sangat berbeda dari sebelumnya. Label yang berbentuk seperti gunungan wayang, dengan warna keunguan dan menghilangkan nama Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu, pelaku UMKM mengeluhkan biaya produksi lagi untuk membuat kemasan dengan logo baru tersebut. (www.seputartangsel.pikiran-rakyat.com/13/03/2022)

Kementrian Agama atau Kemenag memperkenalkan logo label halal baru yang menuai banyak kecaman dari Netizen. Pasalnya label halal baru tersebut sangat jauh berbeda dari sebelumnya. Label yang berbentuk seperti gulungan wayang, dengan warna ungu dan penghapusan nama Majelis Ulama Indonesia yang biasa dilihat di label halal sebelumnya. 

Kebijakan atau hal apa lagi yang pemerintah buat untuk semakin menyengsarakan rakyat? Tidak cukupkah dengan kebijakan-kebijakan sebelumnya yang mencekik rakyat? Banyak kebijakan-kebijakan dari pemerintah yang tidak masuk diakal. Apa lagi dengan adanya pergantian logo halal. Tidak hanya logo, namun juga pengeluaran logo yang diatur oleh pemerintah melalui BPJPH. Sehingga saat ini masyarakat semakin resah. Kenapa? Karena dikhawatirkan makanan-makanan tidak terjamin ke halalannya.

Keegoisan pemerintah inilah yang membuat rakyat semakin resah. Dimana pemerintah mengambil semua peranan yang tak seharusnya. Pemerintah yang ingin menguasai semua linilah yang dikhawatirkan. Dimana pemerintah semakin semena-mena terhadap rakyat. Bahkan label halal dan tidak halal pun pemerintah yang menentukan. Pasalnya hal itu bukanlah ranah pemerintah, yang dikhawatirkan pemerintah lalai dalam menentukan halal dan tidaknya sebuah produk.

Beginilah Sistem Kapitalis. Tidakkah rakyat melihat semakin semena-menanya pemerintah? Tidakkah masyarakat melihat hukum yang dibuat oleh manusia hanya untuk keuntungan manusia tersebut? Tidak cukupkah fakta-fakta yang semakin nampak menyadarkan kita tentang bobroknya Sistem Kapitalis ini? Bahkan dengan seenaknya pemerintah mau menambah periodenya. Tidakkah itu juga menjadi bukti bahwa sistem ini hanya menguntungkan golongan tertentu dan hanya bisa menyengsarakan rakyat.

Lalu apa yang diharapkan lagi dari sistem seperti ini? Monopoli-monopoli yang dilakukan oleh segelintir orang yang terus menyengsarakan rakyat. Bahkan ke khawatiran semakin bertambah dengan halal dan tidak halalnya makanan yang dikonsumsi masyarakat. Makanan bagian terpenting bagi masyarakat. Bagaimana mungkin ditentukan oleh orang-orang yang tidak kompeten di bidangnya? Tidak inginkah rakyat berubah dari kondisi yang seperti ini?

Tidakkah rakyat merindukan keadilan, dan keamanan? Satu-satunya sistem yang mampu mambawa keadilan bukanlah sistem yang dibuat oleh manusia. Melainkan sistem yang dibuat oleh Allah. Karena manusia tidak mungkin menciptakan sistem. Karena manusia makhluk yang lemah, dan penuh kekurangan dan kesalahan. Satu-satunya yang mampu membuat sistem yang sempurna untuk semua umat adalah Allah Sang Maha Sempurna. Lantas mengapa manusia ragu terhadap sistem yang dibuat oleh Allah dan lebih mempercayai sistem buatan manusia? Meragukan sistem buatan Sang Pencipta dan malah memilih sistem buatan makhluk.

Sistem Islam adalah sistem yang sempurna bukan buatan manusia yang hanya menguntungkan sebuah golongan. Sistem Islam bukanlah Sistem Kapitalis yang dapat diubah-ubah sesuai keinginan penguasa sehingga menyengsarakan rakyat dan menguntungkan penguasa. Sistem Islam adalah sistem yang mampu menyelesaikan segala permasalah-permasalahan umat dengan cara Allah. Tidakkah kita lebih percaya Allah daripada manusia? Karena Allah lah yang lebih tahu tentang segalanya. Sudah sepatutnya kita memakai Sistem Islam yang sempurna dari Sang Maha Sempurna.

“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta 'ini halal dan ini haram,' untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.”              (An-Nahl:116)

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya.” (Al-Maidah: 3)
Wallahualam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post