Fajar Kemenangan Islam Terbit, Saatnya Kapitalisme Tenggelam


Oleh Neneng Sriwidianti
Pengasuh Majelis Taklim dan Member AMK

Selama 101 tahun tanpa khilafah, kondisi umat Islam di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia begitu memilukan. Negeri ini sedang tidak baik-baik saja. Kebaikan yang didamba manusia, seperti keadilan, kesejahteraan,  ketenteraman, kedamaian, dan keberkahan begitu sulit diraih bahkan menjadi sesuatu yang kian mustahil untuk diwujudkan. Sebaliknya, keburukan, ketidakadilan, kerusakan, dan kezaliman terus menimpa negeri ini hampir di seluruh aspek kehidupan. 

Ideologi Kapitalisme Demokrasi telah melahirkan penderitaan bagi umat manusia sepanjang diterapkannya. Kerusakan demi kerusakan sesuatu yang pasti terjadi, karena sistem ini dibuat oleh manusia yang mempunyai akal terbatas dan lemah. Sehingga tidak layak dipakai untuk mengatur manusia. Intelektual muslim Prof. Suteki S.H., M.Hum. dalam acara Collaboration Talkshow-Ekspo Rajab 1443 H, menyebutkan bahwa ideologi ciptaan manusia cenderung bisa sekarat dan mati.

Menurutnya, ada empat faktor yang menyebabkan  Kapitalisme sekarat dan akhirnya ambruk, tenggelam dalam tong sampah peradaban: 

Pertama, adanya inkonstitusi logika. Slogan Kapitalisme adalah kesejahteraan sosial tetapi yang muncul adalah kesejahteraan individu.

Kedua, lemahnya motivasi. Pencapaian yang ingin diraih hanya sekadar kepentingan sesaat dan kebahagiaan semu yang jauh dari nuansa ruhiyah. Sementara dalam ideologi Islam, nilai yang ingin diraih adalah rida Allah Swt. 

Ketiga, pragmatis. Karena ideologi ini buah dari pemikiran manusia, maka hukum-hukum yang dihasilkan bersifat tidak pasti. Sehingga mereka kerap mengambil jalan tengah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.

Keempat, oportunis. Kapitalisme sangat mengagung-agungkan kebahagian dunia, sehingga tidak ada visi kehidupan akhirat.

Selain empat faktor ini yang membuat  Kapitalisme ambruk, ada faktor penting lainnya yang akan mempercepat kematiannya. Apa itu? Ideologi ini telah menihilkan aturan Pencipta yang Maha Kuasa dalam mengatur kehidupannya, sehingga gagal menghadirkan kebenaran.

Ketika Kapitalisme ambruk, Islam satu-satunya sistem penggantinya. Sebuah keniscayaan, bahwa ideologi buatan manusia akan tenggelam dan mati. Sebagaimana ideologi sosialis komunis yang lebih dulu hancur karena ketidaksesuainnya dengan fitrah manusia. Satu-satunya ideologi yang akan bertahan adalah Islam, karena Islam bukan hanya sebagai agama ruhiyah, tetapi Islam adalah sistem kehidupan yang diturunkan oleh Zat yang Maha Mengetahui,  Mahasempurna yaitu Allah Swt.

Namun, sistem kehidupan ini tidak akan menjadi solusi dan rahmat bagi seluruh alam, apabila aturannya tidak diterapkan secara keseluruhan. Khilafah adalah satu-satunya sistem pemerintahan yang bisa menerapkan hukum Allah Swt. secara kafah. Terbukti, hampir 14 abad, Islam diterapkan secara sempurna, dan telah mewujudkan kesejahteraan dan keadilan yang luar biasa bagi umat manusia.

Dalil tentang wajibnya Khilafah sudah pasti, baik itu terdapat di dalam Al-Qur'an, sunah maupun ijma sahabat serta para imam mazhab pun telah menyepakatinya. Semestinya, tidak ada lagi penolakan dari umat, karena Khilafah ajaran Islam bahkan termasuk masalah keimanan seorang hamba.

Masalahnya, gambaran Khilafah sebagai peradaban agung dan penerap hukum syariat telah hilang dari sebagian benak kaum muslimin. Karena bangunan Khilafah telah runtuh satu abad yang lalu dan keberkahannya tidak bisa dirasakan oleh umat Islam hari ini. 

Maka, wajib ada upaya yang masif, agar umat mendapatkan kembali gambaran yang utuh tentang keagungan sistem pemerintahan yang telah diterapkan oleh Rasulullah saw. dan dilanjutkan oleh para khalifah sesudah beliau. Upaya-upaya itu antara lain:

Pertama, tanamkan kepada umat bahwa Islam adalah ideologi yang benar. Umat juga wajib dipahamkan, Khilafah itu runtuh karena Islam tidak lagi dijadikan sebagai ideologi bagi negara, serta mengambil UU rusak yang berasal dari Barat.

Kedua, umat yang mengimani Islam diajak berdiskusi, tanyakan kepada mereka, memilih Islam atau kapitalisme. Bisa dipastikan mereka akan memilih Islam. Apalagi setelah terjadi obrolan yang terus-menerus dengan mereka itu secara intensif. Karena Islam adalah fitrah bagi manusia sejak ia dilahirkan. 

Ketiga, adanya ulama  dan para mubalig yang mukhlis adalah sebuah keniscayaan. Ulama dan mubalig akan mengajak mereka kepada penerapan Islam kafah.

Keempat, ada ilmu dan iradah (kehendak), sehingga menimbulkan amal. Perpaduan antara ilmu, iradah, dan amal inilah yang harus dimiliki oleh kaum muslimin sehingga akan  memunculkan tekad yang membara untuk segera menegakkan kembali Khilafah.

Oleh karena itu, dakwah adalah satu-satunya sarana untuk mempercepat tegaknya Khilafah. Ajak sebanyak-banyaknya umat untuk memahami Islam kafah dan Khilafah. Fajar kemenangan Islam dengan tegaknya Khilafah akan segera terbit, sekalipun banyak kerikil tajam bahkan batu besar menghalangi tegaknya kembali institusi penyatu umat ini. Jangan pernah berharap kepada demokrasi sebagai jalan perubahan, karena tidak mungkin  mencampuradukkan Islam yang suci dengan demokrasi yang najis.

Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post