Agar Istiqamah di Jalan Dakwah


Oleh: Siti Aisyah,S.Sos.

Aktivis Dakwah

 

Sungguh miris. Kondisi kaum Muslim seluruh dunia dari waktu ke waktu semakin memprihatinkan. Tak ketinggalan juga yang dirasakan kaum Muslim di Indonesia. Islam dan kaum Muslim kembali dilecehkan. Kaum Muslimin bagaikan buih di lautan, jumlahnya banyak tapi tak punya kekuatan. Sehingga dengan mudahnya kafir penjajah laknatullah dan para anteknya yang notabene Muslim memperlakukan Islam dan kaum Muslim dengan dengan semena-mena.

Ajaran Islamnya pun dilecehkan. Yang terbaru, suara azan sangat mengganggu penganut agama lain dan menyamakan suara azan dengan lolongan anjing. Sungguh terlalu. Begitu juga para aktivis dakwahnya pun banyak yang dipersekusi, diintimidasi, dibui bahkan bisa pula ditembak mati. Seperti yang dialami dr Sunardi yang disangka teroris, langsung ditembak mati. 

Inilah yang sedang dilakukan oleh rezim yang sedang berkuasa, semakin refresif apalagi kepada kaum Muslim. Dengan arogannya mengintimidasi siapa saja yang menentangnya.   

Semua itu terjadi karena sebagian kaum Muslim telah meninggalkan ajaran Islam dan membuka kesempatan bagi Barat untuk menyusupkan ide-idenya dan membiarkan pemikiran-pemikirannya memenuhi akal dan menguasai benak mereka. Umat Islam pun berpangku tangan dari dakwah Islam dan melepaskan ajaran Islam sebagai kepemimpinan berpikir (qiyadah fikriyah) dalam kehidupannya dan buruknya penerapan hukum dan aturan Islam bagi urusan kehidupan mereka.

Semua itu tidaklah akan terjadi, seandainya kaum Muslim senantiasa berpegang teguh pada agama Islam, serta selalu berkeinginan untuk menjaganya dengan ikhlas. Sebagai kaum Muslim khususnya para pengemban dakwah mempunyai tugas yang sangat berat mengembalikan ketertinggalan itu menuju sebuah kebangkitan yang hakiki. Tidak ada jalan lain kecuali kita harus siap mengemban dakwah ini, yakni dakwah Islam secara kaffah. Karena mengemban dakwah Islam secara kaffah adalah sebuah kewajiban sekaligus kebutuhan umat Islam dan manusia secara keseluruhan.

Ingatlah, berbagai tantangan, ancaman, intimidasi dan persekusi setiap saat selalu menghantui kaum Muslim, khususnya para pengemban dakwah. Walaupun demikian, para pengemban dakwah  harus tetap istiqamah di jalan dakwah ini.

Agar istiqamah di jalan perjuangan dakwah, maka para pengemban dakwah setidaknya harus memenuhi tiga hal yakni:  Pertama, lurus dalam pemikiran. Caranya, ambil, ikuti, amalkan dan perjuangkanlah pemikiran Islam seperti pemikiran tentang syariah, sistem pemerintahan Islam (Khilafah), muamalah, jihad dan lainnya. Sebaliknya, campakkanlah pemikiran seperti sekularisme, demokrasi, HAM, pluralisme, liberalisme, feminisme dan lainnya.

Kedua, lurus dalam sikap dan tindakan. Pengemban dakwah dan para pejuang Islam, tidak boleh dipengaruhi oleh penerimaan ataupun penolakan manusia. Tidak dipengaruhi oleh panjang atau pendeknya masa perjuangan. Juga tidak melihat untung rugi dalam perjuangan dakwah. Akan tetapi, semua perkara harus selalu dihubungkan dengan surga dan neraka; dengan ridha dan murka Allah SWT.

Untuk itu pengemban dakwah dan pejuang Islam wajib selalu terikat dengan Islam. Terikat dengan ide (fikrah) dan metode (thariqah)-nya tanpa ada pemisahan. Inilah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau, misalnya, menolak perjanjian dengan penguasa Quarisy yang didasarkan pada “toleransi” dengan peraturan-peraturan yang rusak. Beliau pun menolak “rekonsiliasi”dengan pihak lawan jika dengan itu harus meninggalkan permusuhan dan peperangan terhadap kebatilan. 

Ketiga, lebih mencintai akhirat ketimbang dunia karena ia yakin bahwa akhirat (surga) lebih baik daripada dunia dan seisinya. []

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post