> ANJING TERUSLAH MENGGONGGONG, ISLAM TETAP BERCAHAYA - NusantaraNews

Latest News

ANJING TERUSLAH MENGGONGGONG, ISLAM TETAP BERCAHAYA

Oleh: Miratul Hasanah

Ramai anjing menggonggong, kafilah teruslah melangkah meraih tujuan. Biarlah mereka lelah dengan gonggongannya, akan tetapi umat tidak boleh lelah melanjutkan perjuangannya demi tegaknya keadilan dan kebenaran dimuka bumi.

Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan pembatasan suara toa di masjid maupun musala terkait azan dengan gonggongan anjing menuai polemik. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis pun merasa sedih dengan pernyataan Menag Yaqut tersebut.

Cholil Nafis menyinggung soal kepantasan seorang pejabat dalam berbicara di ruang publik. Apalagi jika berkomentar dengan membandingkan sesuatu hal yang suci dan baik dengan suara hewan najis.

Sekularisme biangnya
Sungguh ironis hidup ditengah Kungkungan hukum sekuler saat ini.Saat agama dipisahkan dari aturan kehidupan, maka apapun yang berbau syari'ah pasti akan diserang habis-habisan dan berusaha untuk disingkirkan dari kehidupan.Sekulerisme telah menjelma seperti monster yang sangat menakutkan dan siap menerkam segala sesuatu yang mengarah pada aqidah dan mengancam siapa saja yang berusaha mewujudkan wacana Islam politik.Walaupun umat Islam menjadi mayoritas di negeri ini, akan tetapi tidak memiliki pamor untuk melindungi agamanya dari penistaan maupun pelecehan yang dilakukan oleh segelintir orang yang duduk di kursi kekuasaan.Dan yang lebih mengiris hati, itu justru dilakukan oleh pejabat yang notabene adalah representasi dari umat Islam dan yang seharusnya menjadi pengayom masyarakat, akan tetapi perbuatannya malah banyak menyakiti hati rakyat terutama umat Islam.Bagaimana tidak, suara adzan yang suci disamakan dengan gonggongan anjing.Nu'udzubillah.

Islam adalah sistem yang solutif
يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّٰهُ اِلَّآ اَنْ يُّتِمَّ نُوْرَهٗ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ
Artinya;"Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai".(QS.Attaubah:32)

Seberapapun kuatnya makar jahat orang-orang dholim juga orang munafik untuk memadamkan cahaya Allah, maka tidaklah apa yang mereka dapatkan kecuali kehinaan dalam kehidupan dunia dan kesengsaraan di akhirat jauh lebih dahsyat lagi.Adapun terkait dengan menyamakan suara azan dengan anjing yang menggonggong,hal ini merupakan pernyataan yang sangat keji.Akan tetapi memang ada tipe manusia yang sifatnya tidak jauh berbeda dengan anjing.

Adapun sifat anjing yang paling menonjol ialah selalu menjulurkan lidahnya dalam segala keadaan. Type anjing ini Allah tuturkan di dalam QS. Al-A'raf 175-177) saat menceritakan kisah Bal'am bin Ba'ura, sosok manusia yang diberi pengetahuan agama, namun akhirnya  menjual keyakinan dan ilmunya dengan harta dunia. Sehingga dia mencerabut ayat-ayat Allah dari dirinya karena tergoda dunia. Akibatnya dia tersesat dengan sesat yang sangat jauh.
Hal ini telah digambarkan dalam firman-Nya;
"Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga)."(QS.Al-A'raff:176)

Ghozwul Fikri (perang pemikiran) akan terus membara.Pertarungan antara pembela yang haq dan pembela yang bathil juga akan terus terjadi selama sistem yang dipakai adalah aturan buatan manusia. Maka dari itu, perlu dilakukan perubahan secara revolusioner demi tegaknya hukum Allah SWT yang akan dapat menyatukan seluruh potensi besar umat demi mewujudkan rahmat seluruh alam.
WaAllahu'alam bi ash-showwab.
Penulis; Miratul Hasanah (Pemerhati masalah kebijakan publik)

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.