SAMPAH BIANG SEGALA MASALAH


Oleh Rokayah
Buruh & Aktivis Muslimah


Masalah sampah masih menjadi problematika di Indonesia. Penumpukan sampah terjadi di beberapa tempat yang tidak sesuai sehingga mengganggu warga. Tak jarang warga mengeluhkan hal ini kepada Pemerintah setempat.

Sampah diartikan sebagai benda bersifat padat, tidak dipakai, tidak diinginkan dan dibuang. Kita masih banyak beranggapan bahwa sampah merupakan barang sepele dan membuangnya sesuka hati dimana saja kita berada. Tidak jarang kita melihat pemakai jalan raya seenaknya membuang sampah di depan dagangan tanpa merasa risih. Di pinggir jalan terlihat tumpukan sampah yang menyerupai gunung kecil, berpencar-pencar. Di parit-parit juga terlihat penuh oleh bermacam-macam sampah. Dari kejadian seperti ini bisa dikatakan bahwa masyarakat belum menyadari bahwa sampah yang dibuang ini mempunyai dampak terhadap kesehatan dan menimbulkan kekumuhan.

Dalam kehidupan manusia dahulu, sampah belum menjadi masalah. Tetapi dengan bertambahnya penduduk, semakin hari masalah sampah jadi semakin besar. Hal tersebut jelas dari perubahan modernisasi kehidupan dan perkembangan teknologi dimana aktivitas manusia meningkat. Semakin beragamnya aktivitas, beragam pula jenis sampah yang dihasilkan, terutama sampah yang berasal dari perumahan. Dalam arti sampah ini dihasilkan oleh penduduk setempat yang melakukan pembuangan sisa-sisa dari barang atau produk yang telah mereka pakai. Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia sebagai pengguna barang.

Banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan itu masih menjadi penyebab utama penumpukan sampah. Secara umum, sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik domestik (rumah tangga) maupun industri.

Di samping itu, penumpukan sampah terjadi karena volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Beragam cara dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah menerapkan pola 3R, yaitu reuse, reduce, dan recycle. Dengan melakukan cara tersebut secara terus menerus dipercaya mampu mengatasi masalah sampah.

Sebetulnya persoalan sampah yang menumpuk dapat diatasi dengan mengurai sampah sesuai jenisnya, yaitu organik dan anorganik sehingga sampah organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos. Cara ini harus dimulai sejak dari lingkup yang paling kecil yaitu rumah tangga, sehingga akan sedikit membantu petugas kebersihan saat mengangkut sampah. Namun di beberapa tempat, walau sudah ada tempat sampah yang disesuaikan dengan jenisnya masing-masing, seperti tong sampah khusus sampah organik dan anorganik tetap saja masih ada sebagian individu yang menganggapnya sebagai hal yang biasa. Sehingga, walau sudah ada tong sampah yang diklasifikasikan, mereka tetap membuang sampahnya tidak sesuai dengan jenis tong sampah yang sudah ada. Seperti memasukan sampah anorganik ke tong sampah organik. Sampah yang menumpuk jika tidak dikelola dengan baik akan membuat ketersediaan TPA semakin habis, dan menimbulkan bau menyengat.

Padahal, dalam banyak aturan apapun, sudah banyak aturan tentang larangan membuang sampah sembarangan. Dari sisi aturan pemerintahan, sudah banyak aturan yang menyebutkan tentang denda dan kurungan penjara bagi yang membuang sampah sembarangan.

Kita sering melihat di sejumlah titik atau sungai adanya papan pengumuman aturan itu. Namun, tetap saja kita melihat masyarakat abai dan tetap membuang sampah sembarangan.

Dalam agama pun masalah ini diatur. Islam memiliki banyak aturan tersebut. Dalam Alquran surah ar-Rum ayat 41 disebutkan, yang artinya, “Telah tampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."

Imam Ath-Thabari menjelaskan di dalam kitab tafsirnya, Jami’ Al Bayan Fii Ta’wil Al Qur’an. Allah Swt. mengingatkan manusia bahwa sudah tampak kemaksiatan di bumi. Semua itu adalah akibat dari perbuatan manusia yang melanggar perintah Allah Swt. 

Untuk itu perlu ada peran negara secara optimal dalam menyelesaikan masalah ini. Tidak bisa diselesaikan oleh individu saja. Negara harus membuat aturan yang tegas dan konsisten seperti mendorong rakyatnya untuk menjaga lingkungan, tidak berlaku konsumtif, manajemen pengolahan sampah dan penerapan sanksi bagi yang melanggar. Aturan tersebut akan berhasil terealisasi dalam negara yang menerapkan sistem Islam. 

Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post