Momentum Hari Santri, Semangat Perbaiki Umat



 
Oleh: Endah Ratnasari

Aktivis Dakwah di Depok

 

Momentum Hari Santri Nasional 2021 yang jatuh pada 22 Oktober lalu sebagai bentuk pengingat seruan resolusi jihad Nahdlatul Ulama (NU). Memang, 22 oktober 1945 sebagai awal mula aksi resolusi jihad atas seruan KH Hasyim Asy'ari kepada para santrinya dan ulama pondok pesantren dari berbagai penjuru Indonesia. Intruksi tersebut berisi untuk membulatkan tekad dalam melakukan jihad membela tanah air.

Sebenarnya, sebab-sebab munculnya resolusi jihad tidak dapat dipisahkan dari peristiwa-peristiwa sejarah sebelumnya. Yakni, setelah kemenangan sekutu atas Jepang yang ditandai menyerahnya Jepang tanpa syarat 14 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaan secara de facto 17 Agustus 1945.

Kesepakatan lahirnya resolusi jihad berawal dari munculnya pendaratan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) di Indonesia yang memicu kemarahan rakyat Indonesia yang tidak rela dijajah kembali oleh Belanda ketika itu. Dengan pertimbangan dari Presiden Soekarno kala itu bersama KH Hasyim Asy'ari untuk membela tanah air, lahirlah resolusi jihad tersebut. Resolusi yang menyatakan perjuangan untuk merdeka adalah perang suci (jihad). Resolusi jihad ditetapkan sebagai persiapan rakyat menolak pendudukan kembali Belanda yang tergabung dalam NICA.

Pemerintah lalu menyebarkan Resolusi Jihad melalui sebuah surat kabar pada 26 Oktober 1945. Ulama tidak ikut menyebarkan karena pertimbangan politik. Resolusi Jihad, sebagai awal mulai Hari Santri Nasional, mendorong semangat santri untuk mempertahankan kemerdekaan.

Diharapkan pula perjuangan para santri untuk melawan penjajah tidak berhenti di masa perjuangan KH Hasyim Asy'ari saja, meskipun saat ini negeri kita sudah tidak merasakan dijajah secara fisik oleh para penjajah. Akan tetapi saat ini para penjajah mengubah strategi penjajahan mereka dengan film yang merusak generasi dan tidak mendidik generasi agar cemerlang ke depannya.

Lalu dengan makanan yang disebarkan di kalangan kaum Muslim yang tidak sehat. Model pakaian yang diperjualbelikan yang tidak menutup aurat dan juga kesenangan yang mereka buat agar para generasi Muslim lalai akan tugasnya sebagai pengemban dakwah. Perjuang para santri membela negeri ini lebih berat dengan era digital seperti saat ini karena banyak sekali informasi yang bisa di akses tanpa ada filterasinya oleh pemerintah. Abainya peran pemerintah terhadap generasi umat Islam yang cemerlang menjadi banyak generasi muda yang rusak dan jauh sekali dari Islam.

Semoga di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya setelah mengetahui sejarah Hari Nasional Santri kita menjadi lebih semangat memperbaiki umat, membersamai umat dan menjadi lebih termotivasi untuk menjadikan bangsa ini lebih baik dari segi moral generasinya, ekonominya dan hal-hal lainnya.[]


Post a Comment

Previous Post Next Post