Bayangan Gelap Dibalik Gemerlap Hiburan Korea

Oleh: Narita Putri 
(Mantan K-Popers)

Panggung hiburan Korea terguncang dengan kasus yang menjerat aktor Kim Seon Ho. Bintang Hometown Cha-Cha-Cha itu terlibat skandal aborsi dengan Exgirlfriend. Sang mantan pacar menghebohkan media dengan merilis tuduhan awal gaslighting dan aborsi paksa. Setelah dispatch merilis pernyataan terbaru aktor Start-Up itu hingga kini masih hangat dibicarakan. 

Begitulah tabiat panggung hiburan. Bukan hal baru lagi seorang aktor/ aktris terlibat skandal. Masih ingat tahun 2019 dunia K-Pop diguncang hebat dengan kasus BigBang. Belum lagi perceraian, narkotika, perseturuan antar aktris pun tak luput dari sorotan. Seluruh dunia pasti memusatkan perhatian dengan Korea Selatan. Bagaimana tidak, K-Pop menjadi candu sendiri bagi penggemarnya.

Banyak hal di panggung K-Pop bagi kita tabu namun biasa saja untuk para fans. Semisal pacaran, hubungan seks bebas, minum miras, aborsi bahkan bunuh diri. Tak jarang fans fanatik sampai melupakan bahwa ia adalah warga negara Indonesia. Tak terima apabila itu terjadi di negeri ini. Tetapi ketika para idola melakukannya, sikap mereka biasa saja bahkan mendukung habis-habisan. Kenapa kita welcome dengan budaya yang mengajarkan perilaku bebas? Apa karena K-Pop dibalut dengan bungkus yang sangat cantik. Hingga semua orang terpana olehnya.

Budak Imperialisme Budaya

Mendalami dunia K-Pop terlebih dahulu, utamanya dari sudut pandang agama. Sesungguhnya K-pop lahir dari kebebasan berperilaku. Namun apa yang dibanggakan tak memiliki nilai sama sekali. Kehidupan artis bak fatamorgana. Kaya materi namun miskin jiwa. Ironisnya mereka tak mampu memelihara jiwa mereka sendiri. Menjadi bucin alias budak cinta, maraknya perselingkuhan, bunuh diri lantaran putus asa sudah menjadi hal yang biasa. Mereka bingung dan tak tahu arah. Sejatinya mereka mencari jati diri namun salah membawa diri. Inilah wujud dari sistem Kapitalis Sekuler (memisahkan agama dari kehidupan).

Itulah watak sistem Kapitalisme Sekuler yang diterapkan di dunia. Tujuan mereka tidak lain untuk mengambil keuntungan materi sebanyak – banyaknya. Akibatnya berdampak baik secara spiritual maupun akhlak. Banyak dari anak muda yang kehilangan spirit agamanya dan berperilaku bebas. Berlomba – lomba meraih materi sebanyak mungkin. 

Islam Satu – Satunya Pilihan Anak Muda

K-pop tak lebih dari budaya sampah yang tak memiliki nilai sedikitpun. Dunia telah dirusak oleh budaya K-pop ini. Maka tak ada pilihan lain selain berpijak pada Islam. Islam satu – satunya yang harus dijadikan pilihan anak muda. Islam menaruh harapan besar kepada para pemuda untuk menjadi pelopor meneruskan cita – cita bangsa. Sebagaimana diketahui bahwa nasib negara berada ditangan generasi mudanya. Jika pondasi generasinya rusak maka rusak pula pondasi negara. Islamlah yang akan menjaga generasi muda. Maka dibutuhkan peran negara sebagai penjaga aqidahnya. Mengarahkan anak muda untuk mengamalkan ajaran Islam, mengenalkan tsaqofah Islam serta peradabannya pada dunia. Mempromosikan Islam secara global sebagai life style dan menuntun agar taat pada ajaran Islam. Taat secara kaffah bukan setengah – setengah.

Islam bukan hanya sebatas agama melainkan didalamnya terdapat solusi berbagai persoalan manusia. Lebih dari itu dapat membawa penganutnya menjadi manusia yang bangkit dan maju sebab menjadikan Islam sebagai way of life. Semua itu akan terwujud manakala diterapkan dalam lingkup bernegara. Islam akan mampu dirasakan oleh semua umat sebagai agama yang rahmatan lil alamin.

Post a Comment

Previous Post Next Post