Belajar dalam Suasana Pandemi Covid-19, Bukan Belajar Biasa




Oleh Noor Laila, S.Pd.
(Guru Kimia SMA Negeri 1 Karang Bintang)

Panik dan bingung bercampur menjadi satu ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah harus diliburkan pada bulan Maret 2020. Kegiatan pembelajaran tatap muka harus ditiadakan sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan karena pandemi Covid-19 menghampiri negeri ini.

Kini hampir dua tahun pandemi berdiam di negeri ini. Istilah Belajar dari Rumah atau BDR menjadi viral dalam dunia pendidikan karena proses belajar mengajar harus tetap berjalan . Sekolah, guru, terutama peserta didik harus berjuang keras beradaptasi dengan sistem kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). 

Satu persatu persoalan mulai bermunculan mulai dari gangguan jaringan, siswa yang tidak memiliki gadget yang suport dengan aplikasi pembelajaran, maupun keterbatasan dana untuk membeli kuota data. 

Penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) harus dilaksanakan pada semua jenjang sekolah, semua tingkatan kelas dan semua mata pelajaran, termasuk  mata pelajaran kimia. Mengajarkan ilmu kimia dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan tantangan yang sulit dan menarik. Tantangan tersebut disebabkan karena sebagian besar bahan kajian ilmu kimia merupakan materi yang abstrak, dan ilmu kimia sarat dengan materi matematika yang kadang-kadang tidak sederhana.

Kombinasi kedua hal tersebut menjadikan ilmu kimia sebagai mata pelajaran yang sering dianggap rumit oleh peserta diidk.
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sering dikaitkan dengan penggunaan media teknologi seperti penggunaan handphone android atau gadget dan pembelajaran dalam jaringan atau sering disebut daring. 

Media yang digunakan pun bervariasi, mulai dari wa grup, google classroom dan google meet atau zoom. Untuk mengatasi kebosanan pada siswa, guru dituntut kreatif untuk menyiapkan media pembelajaran. 

Pada awal pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui grup WhatsApp (WA) untuk setiap jenjang kelas. Grup WA tersebut, digunakan untuk memberikan arahan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi pembelajaran dimodul mereka masing-masing. Setelah itu, mengajak peserta didik untuk mendiskusikan materi yang masih belum mereka pahami.

 Kemudian diakhir pembelajaran siswa akan diberikan latihan soal sesuai indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Pada mulanya, mereka antusias mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh tersebut grup Namun ternyata pembelajaran melalui  WA mulai dianggap kurang menarik, dalam kondisi seperti ini guru tuntut kreatif untuk melakukan terobosan baru supaya siswa tetap antuasias mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

Aplikasi google classroom dan Google Meet menjadi pilihan.
Setelah sebulan kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggunakan grup WA tersebut berlangsung, pihak sekolah kami mulai melakukan pengembangan media pembelajaran baru berdasarkan pengalaman rekan guru mata pelajaran lain yaitu penggunaan aplikasi Google Classroom dan Google Meet. Melalui  google meet siswa dan guru bisa melakukan btatap muka meskipun secara virtual. Siswa juga bisa mengakses bahan ajar dalam berbagai bentuk dan menyelesaikan soal dengan mudah melalui classroom.

Untuk kegiatan praktikum, guru harus mampu menyiasati dengan mengajak siswa melakukan praktikum sesuai materi namun yang berdekatan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini memang menjadi tantangan tersendiri karena mata pelajaran kimia indentik dengan labolatorium dan praktikum. Kegiatan belajar mengajar berbasis aktivitas dapat menjadi salah satu pilihan, sehingga siswa benar-benar mampu memahami materi yang dipelajari. Beberapa proyek rendah biaya harus dipersiapkan supaya peserta didik tidak kesulitan mengikuti proses pembelajaran.

Belajar dalam era pandemi memang bukan seperti belajar pada kondisi normal. Namun bukan berarti proses kegiatan belajar mengajar tidak berjalan, akan selalu ada jalan supaya proses pendidikan tetap berjalan. Pandemi bukan akhir dari segalanya, 
dengan adanya pandemi ini kita masih memiliki secercah harapan untuk selamat dari ancaman keterpurukan dunia pendidikan.
Tetap memaksimalkan semua potensi untuk mewujudkan generasi yang gemilang. 








Post a Comment

Previous Post Next Post