Gaza Butuh Tindakan Nyata, Bukan Retorika

Oleh: Echi Aulia
Penulis dan Member AMK

Serangan Israel terhadap Gaza Palestina semakin masif saja. Melihat situasi ini Komite Eksekutif Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengadakan pertemuan luar biasa secara virtual pada tingkat menteri luar negeri (MenLu) yang dilaksanakan pada Ahad (16/5). OKI mendesak PBB bersikap tegas. Dalam pertemuan itu menghasilkan belasan resolusi diantaranya adalah :

1. Mengutuk serangan yang diluncurkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

2. Hasutan, provokasi, ancaman terhadap nyawa warga sipil yang tidak bersalah, menyebabkan penderitaan parah bagi rakyat Palestina.

3. Memperingatkan Israel tentang dampak berbahaya kelanjutan agresi Israel.

4. Israel adalah kekuatan pendudukan dan tidak memiliki hak sah apa pun atas tanah Palestina.

5. Menegaskan pentingnya perwalian Hashemite historis, Situs suci Islam dan Kristen di Al Quds (Republika.co.id, 16/5/2021).

Pertanyaannya, apakah resolusi ini mampu menundukkan zionis Israel? Sedangkan resolusi dari Dewan Keamanan PBB saja tidak diacuhkan oleh mereka. Ya, resolusi seperti ini hanya akan menjadi retorika yang terdengar sangat indah ditelinga saja, sebelum adanya tindakan yang nyata dari pemimpin negeri-negeri muslim.

Apalagi Israel memperoleh dukungan internasional dari negara adidaya yakni Amerika Serikat. Dewan PBB pun berpihak kepada negara Adidaya tersebut. Mereka tahu ketika Palestina bergejolak sikap dari para penguasa negeri-negeri muslim hingga hari ini tetaplah sama. Yakni hanya mengecam dan mengutuk keras tindakan Israel tanpa tindakan nyata. Umat muslim seperti kehilangan kekuatan semenjak Islam tidak lagi menjadi negara Adidaya. Buktinya belum ada tindakan masif yang mampu membalikkan keadaan menjadi 180 derajat.

Padahal jika negara-negara yang tergabung dalam OKI dan seluruh negeri-negeri muslim di dunia bersatu mengirimkan pasukan militer terbaiknya ke Palestina. Israel bisa saja bertekuk lutut dalam waktu singkat. Namun kenyataannya belum ada tanda-tanda yang mengarah ke sana. Bahkan solusi ini belum pernah direalisasikan baik oleh OKI maupun Dewan PBB.

Semestinya pemimpin negeri-negeri muslim memantaskan dirinya menjadi pembebas Baitul Maqdis. Menjadi perisai atau pelindung bagi umat muslim sedunia. Sebagaimana Salahuddin Al Ayyubi menaklukkan Baitul maqdis.
Begitupun dengan Sultan Muhamad Al Fatih bersama pasukan terbaiknya berhasil menaklukkan konstantinopel.

Begitu juga dengan Khalifah al-Muta'shim Billah ketika menyelamatkan seorang wanita yang hendak dilecehkan pasukan Romawi di Kota Ammuriah. Maka Sang Khalifah menggiring pasukan yang panjangnya tidak putus dari gerbang Istana Khalifah di kota Baghdad hingga kota Ammuriah (Turki).

Hanya saja, pemimpin-pemimpin seperti ini tidak akan lahir dari rahim sekularisme. Akan tetapi mereka lahir dari rahim sistem Islam. Islam yang pernah menjadi negara adidaya hingga menguasai 2/3 dunia selama lebih kurang 13 abad lamanya.

Gaza butuh solusi nyata bukan retorika belaka. Oleh karena itu, mari terus berjuang demi tegaknya kejayaan Islam yang pernah menjadi primadona di panggung dunia ini. Sebab, sejatinya umat Islam butuh perisai atau pelindung. Semoga Allah memudahkan.

Wallahu a'lam bisshowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post