Kebangkitan Islam Ditakuti Masyarakat Sekuler


Oleh: Puji Untary

Penghinaan terhadap nabi Muhammad Saw sudah sering terjadi. Baik di era Rasullullah hingga saat ini. Tercatat adanya kasus penghinaan di Inggris yang terjadi belum lama ini.https://dunia.tempo.co/read/1446703/muslim-inggris-protes-ada-guru-yang-tunjukkan-kartun-nabi-muhammad-saat-mengajar
Hal ini menuai protes warga muslim di barat.
Sejak diutusnya nabi Muhammad Saw mengemban risalah Islam maka orang kafir Quraisy menampakkan permusuhannya. Nabi dihina, dilecehkan bahkan sampai pengikutnya mengalami penyiksaan. Semua itu terjadi karena orang kafir Quraisy tidak menginginkan ajaran Islam menggeser dan mengganti kepercayaan nenek moyang mereka. Maka berbagai cara dilakukan untuk bisa menghentikan dakwah rasulullah. 

Islam adalah rahmat. Petunjuk bagi umat manusia. Sebagai agama penyempurna yang telah diturunkan oleh Allah SWT. Telah terbukti selama tiga belas abad Islam menguasai dua pertiga dunia. Sampai akhirnya Islam mengalami kemunduran yang amat dahsyat. Ketika ajarannya perlahan ditinggalkan. Karena memang betul apa yang telah diterangkan di dalam Al-Qur'an.
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka"(TQS. Al-Baqarah:120)

Serangan pemikiran yang digencarkan oleh musuh Islam telah merasuki tubuh kaum muslimin. Umat Islam menjadi tunduk dan patuh pada aturan buatan manusia. Menjauhkan ajaran Islam dalam kehidupannya. Memuja sekulerisme. Menjunjung kapitalisme. Aturan Islam dibuat abu-abu. Sehingga umat tak paham lagi akan hukum Islam. Bahkan dibuat ragu dan takut ketika berpegang teguh kepada Islam. Isu-isu radikalisme dan terorisme terus disandingkan dengan Islam. Inilah buah busuk sistem kapitalis. Sebagai bukti pertentangannya terhadap sistem Islam. Masyarakat digiring dengan opini anti khilafah. Islamophobia menjadi penyakit akut masyarakat sekuler. Sehingga penghinaan terhadap nabi dan ajarannya terus terjadi.
Bukan hanya itu saja banyak ulama yang dipersekusi. Majelis pengajian dicurigai. Pakaian identitas muslim dipersoalkan. Gerak dakwah dan ibadah menjadi sempit. Semua itu dikarenakan ketakutan masyarakat sekuler akan kebangkitan Islam. 


Disaat masyarakat telah jenuh dan muak terhadap rezim penguasa. Mencoba bangkit dengan keyakinan akan akidah Islam. 
Tidak ada lagi kepercayaan terhadap kebijakan rezim penguasa. Kebohongan publik sering dipertontonkan daripada memenuhi janji kampanye pilpres.

Janji Allah itu pasti. "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhoi. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembahKu dengan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (TQS. An Nur: 55)

Pertolongan Allah akan agama Islam semakin nyata. Gaung bisyarah Rasulullah menggema semakin dekat. Diantara orang-orang yang membenci Islam akan ada segolongan umat yang ridho memperjuangkan Islam.
"Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (TQS. Ali 'Imran: 104)

Kebangkitan Islam adalah hal yang ditakuti oleh para penentang Islam. Mereka mempercayainya bahwa khilafah akan kembali tegak. Sehingga islamophobia semakin gencar diperjuangkan kaum sekuler. 

Kini saatnya umat Islam menyatukan kekuatan. Melawan para penentang Islam. Mendakwahkan Islam keseluruh penjuru dunia. Dibawah komando seorang Khalifah. Agar hukum dan aturan Islam bisa diterapkan.  Karena Islam rahmatan Lil'aalamiin yang bisa mensejahterakan seluruh umat manusia.
Sehingga tidak akan ada lagi penghinaan terhadap nabi Muhammad Saw dan agama Islam.

Wallahu'alam

Post a Comment

Previous Post Next Post