No title



Bangun lah wahai  "The Sleeping Giant" Sadari Potensimu Dan Raih Kemenanganmu

Oleh : Durrotul Hikmah (Aktivis Dakwah Remaja)

Dimasa pandemi ini mengharuskan kita untuk tetap stay dirumah membuat kita semakin menjelajahi dunia maya sebagai tempat untuk bertatap muka dan bertegur sapa, maka hal ini platfrom media sosial banyak mengambil untung sebanyak-banyaknya. Diantara banyaknya aplikasi yang lebih mendominasi adalah whatsApp. Aplikasi pesan singkat ini, menunda keharusan bagi penggunanya membagi data pribadi ke platform Facebook.

Kami akan memundurkan jadwal dan akan meninjau terlebih dahulu tanggapan para pengguna," tutur WhatsApp mengutip AFP, Jumat (15/1). Belum diketahui pasti kapan kebijakan keharusan pengguna WhatsApp membagi data ke Facebook itu bakal diterapkan. Pihak WhatsAppa hanya menyatakan bakal meminta pendapat terlebih dahulu dari berbagai kalangan secara bertahap. (CNNIndonesia, sabtu 16/1/2021).

Akibat kebijakan barunya, berakhirlah WhatsApp menjadi galau pasalnya para pengguna mulai melirik aplikasi yang lebih aman dari WhatApp. Diakui bahwa banyak orang yang kecewa dengan peraturan baru WhatsApp yang tidak menyenangkan. Baru-baru ini aplikasi BiP ramai dibicarakan. Aplikasi buatan Turki ini dianggap lebih baik dari WhatsApp. BiP saat ini memegang posisi teratas di Bangladesh di antara aplikasi perpesanan teratas untuk Android, menurut salah satu pengoptimalan toko aplikasi dan platform intelijen aplikasi seluler terkemuka di dunia, MobileAction. Jurnalis yang berbasis di Dhaka, Aoulad Hossain, memuji aplikasi tersebut dan mengatakan kepada Anadolu Agency, “Saya pikir menggunakan aplikasi BiP lebih aman daripada WhatsApp karena otoritas aplikasi telah memastikan bahwa mereka akan menyimpan semua informasi pengguna yang diamankan. (PortalIslam.id, Selasa 19/1/2021).

Sejak saat itu kepopuleran WhatsApp mengalami penurunan, banyak pengguna memilih meninggalkan aplikasi ini dan mencari aplikasi yang lain yang kemungkinan lebih intan dan pastinya aman. Dengan fenomena beralihnya pengguna ke aplikasi lain, perusahaan whatsApp pun akhirnya mengubah kebijakannya, bagaimana tidak? Diketahui bahwa Unduhan WhatsApp berkurang menjadi 10,6 juta. WhatsApp pun mengklarifikasinya. Belakangan muncul status pemberitahuan dari WhatsApp bahwa pihaknya berkomitmen menjaga privasi pengguna.
Dengan sedikit gertakan korporasi sudah tertekan, bagaimana jika gertakan ini diterapkan pada potensi umat dengan bersatunya pemikiran dan perasaan atas kebangkitan Islam maka itu akan menjadi pukulan bagi sistem demokrasi kapitalis yang masih merajai didunia saat ini. 

Sesungguhnya Umat Islam saat ini haruslah menyadari potensi besarnya. Walaupun belum memiliki kepemimpinan politik sendiri, setidaknya sikap umat yang berani memutus hubungan dengan korporasi kapitalis global, mampu menggertak raksasa teknologinya. Tentunya hal itu juga menjadi harapan awal bahwa umat Islam akan  mampu melawan hegemoni kapitalisme ini. Jika gertakan ini diikuti dengan segala keberanian serta keteguhan untuk keluar dari dalam gengaman kapitalis, dan bangkit dari tidur panjangnya untuk merebut kembali posisi sebagai Khairu Ummah.

Gelar umat terbaik adalah Anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Seperti yang tercantum dalam Al Qur'an Surah Ali Imran ayat 110 yang artinya "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik". Namun kenyataanya umat seakan lupa tentang tuntutan dalam menjalani kehidupan. Ada banyak potensi umat yang tenggelam akibat sistem kapitalis. Perlu disadari, salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada negeri-negeri muslim, khususnya Indonesia, bagian dari penduduknya muslim, adalah kekayaan yang melimpah. Siapapun yang menghayatinya akan menyadari ada  potensi yang dimiliki umat Islam.

Dari Potensi Demografi. Memang, jumlah penduduk bukalah faktor penentu suatu negara. Namun, bila umat Islam di seluruh dunia bersatu di bawah payung Khilafah Islamiyah; tentu ini adalah kekuatan luar biasa. Realitas menunjukkan, bahwa Indonesia sebagi negeri muslim dengan penduduk muslim paling besar di antara negari-negari muslim lainnya. Potensi Militer . Secara kuantitas tentara di Dunia Islam sangat besar. Bila terekrut 1% saja dari penduduknya yang 1,6 Milyar, akan didapat 16 juta tentara. Di Indonesia, bila 1% penduduknya terekrut menjadi tentara, akan ada 2,5 juta tentara. Karena itu dapat dibayangkan betapa kuatnya jika mobilisasi pasukan ini dilakukan oleh sebuah negeri muslim, apalagi negara yang bersifat internasional. Potensi ekonomi negara Islam di masa depan mampu menghasilkan swasembada pangan. Sebagai contoh, Indonesia dan Bangladesh adalah produsen beras terbesar ke-3 dan ke-4 dunia. Namun, saat ini keduanya menjadi negara importir beras akibat penerapan ideologi kapitalisme.

Belum lagi Potensi Sumber Daya Alamnya. Seluruh negeri-negeri muslim telah dianugrahi Allah dengan kekayaan alam yang melimpah: lembah, rempah-rempah, isi perut bumi yang kaya akan tambang, minyak, dan gas bumi. Laut yang memiliki aneka ragam potensi yang ada di permukaannya, baik di dalam maupun di perut buminya. Potensi SDA ini, dipandang sebagai bahaya yang dapat mengalahkan negara-negara besar di satu sisi; sementara di sisi lain merupakan lahan bagi negara-negara kafir imperialis untuk memperkaya diri mereka.

Semua potensi tersebut adalah ambisi negara-negara Barat, agar umat Islam tidak menjadi negara adikuasa yang dapat menghilangkan kedholiman dan nafsu penjajahan mereka. Sehingga Barat berupaya keras agar umat Islam menjadi jumud dan terbelakang. Umat ​​Islam dibuat lemah dan dipecah belah. Sehingga Barat bekerja keras untuk mensukseskan proyek disintegrasi di tengah-tengah kaum muslim. umat perlu waspada dengan segala makar, dan segera mewujudkan persatuan dan mempertahankan keutuhannya. Dengan demikian, jalan yang akan mengantarkan pada tujuan yang dicita-citakan tersebut adalah dakwah menuju Allah berdasarkan fikrah yang menjelaskan pemikiran, hukum, peraturan sistem, undang-undangan dan keyakinan yang dikandungnya. Jika umat ingin bangkit, negeri ini tidak cukup hanya dengan berganti pemimpin atau pejabatnya, namun diperlukan pula sebuah sistem negara dengan kualitas nomor wahid. Umat ​​pun perlu memperhatikan ideologis. 

Wallahu alam bis showab[]

Post a Comment

Previous Post Next Post