Pembunuhan Anak dengan Dasar Penyimpangan Agama

By : Diah Kurnia Sari 
Universitas indraprasta prodi pendidikan bahasa inggris

"Pelaku mengaku membunuh anaknya setelah melakukan ritual pengusiran setan, apabila anaknya dibunuh maka istrinya yang dimasuki setan akan bisa sembuh," ungkap Budhia Diandha saat dihubungi Kompas.com, Senin (17/2/2020).

Entah apa yang merasuki seorang pria berinisial HE (38) hingga tega membunuh anak kandungnya. Warga Perumahan Griya Cipta Jalan Cipta Karya, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, ini menghabisi nyawa anaknya berinisial PH yang masih berusia tiga tahun. Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Diandha mengatakan, pelaku membunuh anak kandungnya karena mendapat bisikan gaib.
Polisi menduga ayah bunuh anak ini punya keyakinan sesat. Apalagi pelaku yakin membunuh anaknya adalah jalan kebenaran untuk membunuh makhluk ghaib, yang disebutnya pernah masuk ke tubuh sang istri.

Ajaran agama islam sangat tidak mendukung adanya aksi pembunuhan, ini sudah masuk ke kategori dosa besar. Bahkan pelaku juga melakukan ritual sesat hingga menghabisi nyawa anaknya sendiri. Allah memberi ancaman yang sangat keras bagi orang yang telah membunuh orang lain dengan alasan apapun. Ditambah lagi si pelaku juga melakukan ritual sesat yang menjurus ke dosa syirik. 

Memiliki keyakinan yang sesat sudah pasti salah dari segi apapun. Baik membunuh maupun syirik adalah dosa besar di mata Allah SWT.

Maka penting bagi kita semua untuk lebih memperdalam ilmu agama, memahaminya, dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari. Rapuhnya iman kita akan membawa petaka besar hingga memaksa kita melakukan larangan Allah SWT. Membentengi diri dengan keyakinan hanya pada Allah dan menjalankan segala perintah-Nya, niscahya akan membawa kita semua ke dalam kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat.

Post a Comment

Previous Post Next Post