Derita Tiada Akhir Di Bumi Palestina

Oleh : Aisyahtini Lubna Naimah 
Aktivis Pergerakan Mahasiswa dan Member Akademi Menulis Kreatif


"Saya mengutuk ya penyerangan itu yang memakan korban," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).  Semakin hari kian memanas kasus yang menimpa saudara-saudara muslim kita di negerinya sendiri. Semakin hari semakin menjadi-jadi. Banyak nyawa yang melayang, dari balita hingga dewasa. Sungguh berbeda dengan keadaan di negeri ini yang dengan gratis dapat menghirup udara segar. Sementara di sana, penuh dengan asap ledakan dan peluru tembakan.  

Satu juta warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka di tanah yang menjadi Negara Israel pada tahun 1948. Mereka menyebut hari itu sebagai Hari Nakba (bencana). Setelah terpilihnya Hamas sebagai otoritas Palestina, Israel melancarkan serangan bertubi-tubi di Jalur Gaza. Dilansir oleh Mata-mata Politik( 23/07/2019), rumah yang sewajarnya digunakan untuk berteduh dan berlindung tak berlaku lagi bagi mereka. Sebab,  bisa jadi di dalam rumah mereka pun terkena ledakan nuklir dari Israel. Apa yang sudah dilakukan aparat Gaza di sana untuk membela korban?  Di mana letak hati nurani para penguasanya? 

Untuk mengubah keadaan itu, tentu tidaklah semudah membalikkan telapak  tangan. Banyak simpatisan yang datang dan mengulurkan bantuan untuk warga Gaza, Namun, itu semua tidaklah cukup tanpa peran negara yang melindungi. Jika musuh itu adalah sebuah negara, maka pelindungnya harus sebuah negara juga. Sebab, negaralah yang memiliki kekuatan penuh untuk menggerakkan seluruh komponen yang ada  di dalamnya. Baik pertahanan maupun senjatanya. 

Seperti yang kita ketahui, Islam bukanlah agama ritual yang mengatur perkara ibadah di masjid saja. Namun lebih luas dari itu yakni mengatur urusan negara. Rasullulah saw. juga memberikan contoh bagi kita, bagaimana beliau saw. mengatur aspek politik. Bukan berarti warga nonmuslim diasingkan atau diperangi.  Namun, mereka menjadi bagian dari negara yang diperlakukan sebagaimana anak dirawat oleh ibunya. 


Kebutuhan akan kepemimpinan Islam yang mampu menaungi kaum muslim yang tertindas sangatlah penting. Sampai kapan saudara kita akan  mendapatkan serangan seperti itu. Hanyalah daulah Islam yang menerapkan aturan Islam di segala aspek kehidupan yang mampu memberikan kedamaian dan ketenteraman. Bukan malah mendatangkan kemudharatan seperti saat ini ketika belum ada daulah Islam.  

Wallahu a'lam bishshawaab

Post a Comment

Previous Post Next Post