Demokrasi Melahirkan Pendidikan Sekuler

Oleh : Dwi Suryaningsih 
(Aktifis Dakwah Muslimah)

Dunia pendidikan di lndonesia semakin terus disterilkan dari unsur yang bernuansa kelslaman. Bahkan opini yang seolah menjurus ke ajaran dan ajakan radikalisme terus digaungkan. Mulai dari sekolah PAUD (Pendidikan Usia Dini) terpapar radikalisme disebabkan karna mengajarkan tepuk anak shalih, sampai penghapusan kata khilafah dalam mata pelajaran agama di sekolah tsanawiyah.

Hal ini menunjukkan kepada kita, bahwa dunia pendidikan yang ada sangat jauh dari visi misi yang sesungguhnya. Sistem pendidikan hari ini hanya menitikberatkan pada kecerdasan intelektual saja, tanpa memperhatikan tingkat kecerdasan spiritual. Penyebab utama hal ini tidak lain  adalah karna diterapkannya tatanan sistem kehidupan demokrasi- kapitalis. Yang mau tidak mau memaksa seluruh manusia untuk jauh dari prinsip agamanya dalam segala lini kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Karna bagaimana pun dunia pendidikan hanyalah sebagai pelaksana dari kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat . Dan sejatinya ide dasar yang diusung oleh demokrasi- kapitalis adalah sekulerisme yakni memisahkan agama dari kehidupan (fasluddin 'anil hayah). 



Untuk melancarkan misi tersebut, maka harus dibutuhkan strategi agar dalam dada- dada generasi muslim tidak tertancap akidah lslam yang kuat. Caranya adalah dengan menyibukan generasi muslim dengan sesuatu yang melenakan mereka dengan kesenangan dunia. Sehingga orientasi akhiratnya lemah.

Demokrasi yang mengklaim memberikan kebebasan atas nama HAM, nyatanya hanya standar ganda dan hipokrisi semata. Tidak semua manusia diberikan hak kebebasan yang sama porsi, sebagaimana janji manis demokrasi. Bahkan sebenarnya sama sekali tidak ada ruang sedikit pun untuk lslam dan kaum muslim dalam demokrasi. Kebebasan hanyalah untuk mereka yang sejalan dengan penguasa dan pemilik demokrasi itu sendiri, yakni kafir barat. Sungguh tidak ada keadilan dalam demokrasi. Hal ini menunjukkan bahwa kekuasaan dalam demokrasi sejatinya adalah tirani minoritas atas mayoritas. Sehingga istilah " suara rakyat suara tuhan" hanyalah slogan belaka.

Wajib disadari oleh kaum muslim juga, bahwa anak-anak dan pemuda muslim tengah menjadi sasaran sekulerisme barat yang mengemban ideologi kapitalis. Kafir Barat terus merancang strategi dan menyusun program untuk merebut hati dan pikiran anak-anak serta pemuda muslim agar setia pada ide-ide sekuler, nilai liberal, gaya hidup barat dan sistemnya. Program deradikalisasi intensif yang difokuskan pada generasi, sekulerisme kurikulum pendidikan, budaya social liberal yang terus dipromosikan oleh media. Juga industri hiburan adalah sederet program mereka untuk menggeser, bahkan mengubah posisi dan merusak vitalitas pemuda muslim.

Jebakan budaya liberal terus diciptakan. Tujuannya tidak lain adalah agar generasi muslim terperosok dalam kubangan nilai-nilai liberal. Kriminalitas, kecanduan narkoba dan seks bebas sudah menjadi cerita sehari-hari media kita. Belum lagi tawaran yang menggiurkan dibisnis hiburan. Orientasi materi telah menuntun mereka kejalan hidup yang salah.

Sederet potret buram dunia pendidikan, menjadi bukti kegagalan sistem kapitalisme yang diterapkan. Sistem pendidikan kapitalis-sekuler telah menyita sebagian besar  waktu dan tenaga siswa untuk mengabaikan aspek pembentukan kepribadian yang kuat. Sekulerisme telah merampas potensi pemuda muslim.

Dunia pendidikan seharusnya mampu mencetak generasi yang shalih-shlihah. Generasi yang memiliki aqliyah lslamiyyah ( pola pikir lslam) dan nafsiyah lslamiyyah ( pola jiwa lslam), sehingga secara otomatis generasi kita menjadi pribadi yang bersyaksiyah lslamiyyah (kepribadian lslam). Sehingga lahirlah generasi- generasi yang mampu mendobrak peradaban yang gemilang. Hal ini bisa diraih hanya dalam tataran sistem lslam yang lahir dari Allah Swt sebagai Al - khaliq (maha pencipta) sekalogus Al- Mudabbir ( maha pengatur). Yakni dengan penerapan syariah lslamiyyah dalam bingkai khilafah lslamiyyah.

Wallahu a'lam bish- shawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post