Nobar Film Operasi Trisula, Ya Ummi Fatimah Edukasikan Sejarah



Pati - Jas Merah jangan lupakan sejarah. Sejarah kelam 54 tahun yang lalu ketika sebuah kelompok yang memaksakan ideologi komunis untuk menggantikan Pancasila lewat gerakan G30Snya.
Sejarah ini harus kita putar terus agar generasi mendatang tidak kehilangan api sejarah.

Untuk itulah Pengurus Yayasan Yaa Ummi Fatimah Pati mengajak anak-anak muda yang tergabung dalam jamaah MPAQ (Majelis Pengkaji Al Qur'an) malam ini, Senin 30 September 2019 membuat acara nobar pemutaran film Operasi Trisula  yang merupakan sekuel dari Film G30S PKI besutan Arifin C. Noor.

Gerakan G30S /PKI 1965 yang dimotori Letkol Untung gagal total. TNI AD memukul balik dan menghancurkan PKI dalam waktu singkat. Para pemimpin gerakan itu ditangkap atau ditembak mati.
Sisa-sisa kaum komunis yang lari akhirnya berkumpul di Blitar Selatan sekitar tahun 1966. Mereka memusatkan basis perlawanan di sana. Blitar Selatan dipilih karena pada masa itu, sangat tertinggal.
Juni 1968, Operasi Trisula mulai digelar. Kolonel Wintarmin diangkat sebagai komandan. Tentara menyisir kawasan hutan Blitar Selatan untuk mencari pemberontak. Banyak anggota PKI yang tertangkap.

Demikian sinopsis singkat film Operasi Trisula  film dokumenter drama propaganda tahun 1987  yang disutradarai oleh B.Z. Kadaryono.

Malam ini tak kurang dari 100 jamaah yang menyaksikan film tersebut. Penonton dibagi menjadi dua tempat, jamaah putra bertempat di halaman rumput depan masjid, sedangkan jamaah putri di dalam aula.
Penonton juga bisa menikmati menu menu angkringan yang sengaja disiapkan oleh panitia dengan gratis.





Sebagian yang hadir adalah anak-anak, yang mereka tidak tahu siapa dan apa itu PKI. Yang mereka tahu sebatas bahwa PKI itu orang jahat, dan harus dihapuskan dari muka bumi.
Maka merekapun tertawa-tawa sambil menikmati sate usus ketika menyaksikan salah satu adegan PKI lari terbirit-birit dikejar oleh TNI.

Danramil 01/Pati Kodim 0718/Pati Kapten Inf Yahudi yang dihubungi mengatakan kegiatan nobar ini sangat bermanfaat bagi generasi muda sehingga mereka tahu apa yang terjadi di negeri ini di tahun 1965.
“ Saya sangat mengapresiasi apa yang di lakukan oleh pengurus yayasan Ya Ummi Fatimah ini, untuk itu kami dari Koramil melakukan pendampingan saat diadakannya nobar tersebut,” Ungkap Danramil. (kartono/solpdmpati)

Post a Comment

Previous Post Next Post