KSP Amanah Belum Tergolong Sebuah Koperasi Resmi

N3 Payakumbuh - Pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) pegawai "Amanah" yang berawal dari sebuah arisan di jajaran Satker Kankemenag kota Payakumbuh, menggelar penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPj) keluar masuknya keuangan. Penyampaian LPj dihadiri 55 peserta KSP Amanah dan Pembina KSP Amanah Kepala Kankemenag Asra Faber bersama Pengawas Amanah H. Zamris di aula serbaguna Kankemenag, Selasa (3/4) kemarin.

Dalam laporannya, Ketua KSP Amanah Darius menyampaikan bahwa KSP Amanah saat ini belum tergolong sebuah Koperasi.

"Sebelum kita pengurus dijabat Hj. Yuliati. Sejak kita dipercayai sebagai Pengurus Amanah pada tahun 2016 lalu, kita berupaya melakukan pembenahan dan panatausahaan organisasi yang mengumpulkan dana dari, oleh dan untuk kepentingan pegawai pada satker kankememag. Secara persis kita tidak mengetahui terjadinya KSP Amanah ini, kita hanya melanjutkan. Saat ini, KSP Amanah memiliki aset sekitar 155 juta dengan keanggotaan sebanyak 55 orang pegawai satker kemenag, semata. KSP ini bertujuan hanya untuk menampung simpanan wajib dan sukarela serta melayani pinjaman, maksimal 6 juta. Dan baru itu yang bisa KSP Amanah berikan untuk membantu keuangan pegawai. Pelaporan LPj tahun buku 2017 ini, Pengurus telah siapkan semacam doorprize untuk memotivasi anggota," lapor Darius saat itu.

Kepala Kankemenag Asra Faber dalam arahannya menekankan pengurus segera mengurus Badan Hukum yang diawali dengan pembuatan AD/ART.

"Berarti saat ini di Satker kankemenag ada 3 koperasi, walau 2 diantaranya masih abu-abu izinnya. Kita tekankan segera urus perizinan dengan OPD terkait, agar keberadaan KSP Amanah dapat diakui secara hukum. Kabarnya kegiatan pengumpulan uang ini berawal dari arisan kepedulian atau kebersamaan saling membantu, dan berkembang hingga kini. Penyampaian laporan keuangan secara periodik merupakan syarat sebuah organisasi, sehingga ada trasparansi. Tidak ada anggota yang merasa dirugikan. Karena ini adalah dana atau uang, semuanya sensitif. Pengurus mesti mengantisipasi sebelum terjadi problem internal. Mungkin bisa saja berlanjut ke kepegawaian. Kita tidak inginkan itu terjadi. Untuk itu kita sangat apresiasi dengan penyampaian LPj ini," pesan Asra Faber.

Pengawas KSP Amanah, H. Zamris saat dijumpai usai penyampaian LPj menjelaskan bahwa Amanah berdiri dengan dasar kepedulian bersama, saling bantu sesama, khususnya dibidang keuangan keluarga.

"Organisasi pengumpulan sejumlah dana ini berawal sejak Mapenda (Pendmad sekarang) yang berlanjut ke Urais (BimasIslam sekarang), saat itu kandepag dikepalai H. Dasril (1986). Semakin lama semangat ingin tumbuh semakin besar, hingga kini. Sayangnya belum ada legalitas, masih melalui SK pengurus diperkuat kepala kankemenag. Demi akuntabilitas, sejak 2017 kita telah terapkan sebuah aplikasi keuangan untuk akuntabiltas keuangan. Anggota bisa melakukan pengontrolan dengan menemui saudara bendahara. Kita berharap semangat kebersamaan ini tetap terjalin kuat, ini sebagai bukti penghargaan terhadap para sesepuh. Jangan ada niat pengurus atau anggota untuk merobohkan Amanah," terang Zamris mantan Kasubbag TU Kankemenag kota Payakumbuh. (Rahmat Sitepu)
Previous Post Next Post