Kawasan Marina Belum Tersentuh

N3,Padang -- Pengembangan Muaro Padang sebagai kawasan wisata Marina memang sudah diwacanakan bertahun-tahun lalu. Namun sudah berjalan enam bulan dari kesepakatan, Februari hingga Juli 2016 ini,masih belum terlihat aktifitas pengerukan di kawasan tersebut.

Sesuai kesepakatan bersama Balai Sungai Wilayah V, akan melakukan pengerukan mulai Februari 2016 dari arah jembatan Siti Nurbaya ke sungai arah hulu.

Pemkot bersama Balai Sungai Wilayah V Kementerian PUPR, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur Padang dan PT Pelindo II cabang Teluk Bayur telah menargetkan pengerjaan pengerukkan Muara sungai Batang Arau selesai tahun ini. Pembiayaan untuk pengerukan itu dianggarkan melalui APBN yang dikerjakan Balai Sungai.

Anggota komisi III DPRD Padang, Iswanto kwara mengatakan selaku wakil rakyat pihaknya tentu akan mendukung upaya Pemko Padang dalam menata pariwisata.
Pelaksanaan pengerukan kawasan Marina ini diharapkan benar-benar dapat direalisasikan," katanya,Selasa(26/7) ketika dihubungi via selulernya.

Menurutnya dengan berkembangnya sektor wisata di kawasan muara Padang, sudah dapat dipastikan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota Padang. Bukan saja meningkatkan pendapatan daerah, masyarakat setempatpun tentu bisa menikmatinya.

Memang benar pengerjaan untuk pengerukan kawasan Marina tersebut dalam kesepakatannya diselesaikan dalam tahun ini, namun nantinya jangan hanya isapan jempol saja. "Pasalnya kondisi ini sudah sering terjadi, pemerintah hanya bisa menyampaikan wacana, namun realisasinya mana?,"ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata Padang, Medi Iswandi menjelaskan memang benar ada keterlambatan untuk pengerukan sedimen sungai Batang Arau untuk kawasan wisata Marina.Pelaksanaan pengerukan sudah diprogramkan oleh balai sungai V kementerian PU, namun mereka sedang kesulitan tempat pembuangan sedimentasi ini yg diperkirakan mencapai 1 jt m3,"jelasnya.

Saat ini mereka kesulitan karena jika sedimen diangkat dan menumpuk disebuah tempat ada kemungkinan menimbulkan bau yang menyengat hingga bisa menyebabkan komplain dari lingkungan masyarakat.

Tentunya kami berharap dalam waktu dekat semoga balai sungai V kementerian PU dapatkan  solusi tempat untuk  pembuangan sedimentasi sungai Batang Arau ini.

Sejalan nantinya kawasan Marina, pada sepanjang Batang Arau sampai ke kawasan Klenteng Kota Tua benar menjadi kawasan kuliner, dengan tidak mengubah bentuk bangunan dan cagar budaya yang ada,"ungkap Medi.(M7).

Previous Post Next Post