Pemprov Sulsel Koordinasikan Pengadaan Kapal Induk ke Angkatan Laut

N3, Sulsel ~ Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selaan sedang mengkoordinasikan pengadaan kapal induk atau mothership ke TNI Angkatan Laut. Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel sedang menyiapkan proposalnya untuk diajukan kepada pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel, Iskandar, mengatakan,‎ pada tahun 2016 mendatang pihaknya memiliki pekerjaan rumah yang cukup besar. Khususnya, dalam menjabarkan pemikiran besar Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, termasuk soal kapal induk atau mothership.

"Kami harap pemerintah pusat bisa mengalokasikan dana untuk pengadaan kapal induk ini dan kami sedang merancangnya. Kami juga berkoordinasi dengan TNI Angkatan Laut karena kapal induk ini juga berfungsi sebagai security atau pengamanan," jelas Iskandar, usai briefing bersama Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel, Selasa (3/11/2015).

Iskandar memaparkan, target lain di tahun 2016 adalah‎ peningkatan nilai ekspor dua kali lipat. Ia optimistis, dengan komoditi unggulan yang dimiliki Sulsel dan kerjasama dengan mitra yang ada, target tersebut bisa dicapai.

"Saat ini saja, komoditi rumput laut sudah share 50 persen dari target 300 juta USD di tahun 2018," ujarnya.

Khusus untuk ekspor melalui udara, Iskandar menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa komoditi unggulan, terutama ikan segar. Khusus untuk tahun 2015 ini periode Januari - Agustus, sudah ada 4.500 ton komoditi yang diekspor melalui udara. Sedangkan, pada periode September - Desember 2015, akan ada ekspor 6.000 ton atau senilai 23 juta USD.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan,‎ pihaknya sedang berupaya memposisikan Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel untuk menjadi pengendali utama penambahan income rakyat. Ia berharap mulai tahun 2016, perikanan dan kelautan mampu menjadi penopang utama setelah sektor pertanian.

"Saya sudah meminta kepala dinas perikanan dan kelautan untuk mengkonsolidasi konsepsi, pengorganisasian, dan paket program untuk mencapai gerakan kemaritiman," kata Syahrul.

Ia berharap, ‎pencapaian di sektor perikanan dan kelautan bisa tumbuh dua sampai tiga kali lipat di tahun 2016. Menurutnya, target tersebut sudah ideal, namun butuh proses untuk mematangkan konsep yang ada.

‎"Setiap konsepsi bukan hanya untuk Sulsel saja, tetapi juga untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan nasional tentunya," lanjutnya.

Syahrul juga mengingatkan, untuk mencapai target yang diberikan, maka pola kerja harus lebih cepat dan terukur. Salah satu caranya, adalah dengan memberdayakan tenaga ahli di sektor perikanan dan kelautan serta sumber daya manusia yang ada di perguruan tinggi. Ia juga meminta Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel menyontek inovasi yang dilakukan daerah lain, yang sudah terbukti lebih maju.

"Buat industri dari sumber daya perikanan dan kelautan. Bawa orang-orang kita belajar ke provinsi lain yang berhasil, kemudian terapkan disini. Intinya, harus ada agenda program yang jelas, terukur dan targetnya jelas, ada mitra yang mendampingi. Tidak boleh distorsi, jangan hanya studi banding terus tapi hasilnya tidak ada. Sekarang sudah bagus, tapi saya mau lebih bagus," terang Syahrul.  Dw/Rs
Previous Post Next Post