Festival Salo Karajae Butuh Perbaikan

N3, Sulsel ~ Pemerintah Kota Parepare menggelar Festival Salo Karajae yang keenam. Event tersebut merupakan event pariwisata tahunan Parepare. Namun, selama pelaksanaannya belum terdapat perkembangan berarti dari tahun ke tahun.

Walikota Parepare, Dr HM Taufan Pawe, menjelaskan, festival tersebut merupakan event tahunan Parepare yang melibatkan kabupaten se Ajatapareng. Bahkan di luar dari lingkup daerah tersebut. Namun, semenjak diamanahkan menjadi Walikota, belum ada kemajuan yang berarti dari festival tersebut.

"Saya janji festival ini tahun depan harus lebih baik. Mari jadikan Parepare bukan lagi kota transit, melainkan kota tujuan. Pada 12 Mei nanti kita akan adakan festival Habibie Ainun yang bertepatan dengan ulang tahun Parepare," ujarnya, di sela-sela pelaksanaan Festival Salo Karajae.

Ia mengungkapkan, Hutan Jompie yang dimiliki Parepare telah dicanangkan sebagai kebun raya oleh Ketua Kebun Raya Indonesia Megawati Soekarno Putri.

Sementara, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, selain berdimensi wisata, event ini berdimensi ekonomi, sosial budaya, agama, dan komunikasi sosial. Ia pun berharap event tersebut semakin didukung oleh masyarakat. Sehingga, masyarakat mendapatkan ruang apresiasi masyarakat untuk menampilkan berbagai seni dan kebudayaan.

"Semakin banyak event, semakin banyak orang datang. Itulah yang menjadi ciri dari sebuah kota. Parepare menggeliat seperti itu," ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel, Jufri Rahman, menambahkan, saat ini telah terdapat aturan mengenai pembagian jenis pariwisata di setiap daerah. "Telah dibagi, jadi setiap daerah tidak bisa lagi secara liar melaksanakan event pariwisata," jelasnya.

Ia mencontohkan, Parepare mendapatkan pembagian wisata bahari dan ecotourism. Jadi, di Parepare hanya terdapat wisata air dan wisata hutan.

"Apabila Parepare melaksanakan event di luar penetapan, pihak pemerintah provinsi tidak akan memberikan bantuan," tegasnya. Hms/Dw/Hn
Previous Post Next Post