6 Tempat Wisata Indah Yang Memiliki Kisah Tragis

Nn,~ Nenek moyang kita memang orang-orang yang romantis dan memiliki daya imajinasi tinggi. Buktinya hampir segala hal yang berasal dari masa lalu memiliki riwayat bak cerita dongeng. Entah itu tempat maupun benda.

Beberapa objek wisata berikut juga tak lepas dari legenda kuno. Ada yang menyimpan kisah sedih pasangan terpisah oleh maut. Ada pula yang diwarnai kisah cinta yang tak kesampaian. Semuanya membuat hati miris.

1. Pantai Air Manis - Sumetera Barat

Di tepi pantai Air Manis Padang, Sumatera Barat ada sebuah batu karang yang dikenal dengan nama Malin Kundang. Bentuk batu ini menyerupai tubuh manusia yang sedang menelungkup seolah sedang meminta pengampunan.

Konon batu ini adalah perwujudan Malin Kundang yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya. Alkisah, Malin Kundang yang menjadi kaya raya setelah merantau malu mengakui ibu kandungnya yang miskin. Karena kecewa, tak sengaja sang ibu mengutuk putranya.

Mendadak badai besar datang menerjang kapal Malin Kundang dan menghancurkannya. Malin si anak durhaka pun berubah menjadi batu dalam sujud penyesalannya. Dan karang-karang di sekitar pantai dipercaya merupakan sisa kapalnya yang rusak. Sang ibu menyesali kutukan yang terlontar dari bibirnya. Namun sang anak sudah terlanjur menjadi batu.

2. Danau Kaco - Jambi

Di Desa Lempur, Kerinci, provinsi Jambi, terdapat sebuah danau dengan air berwarna biru cemerlang (bisa memancarkan cahaya terang di malam hari) yang dikenal dengan nama Danau Kaco. Danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat.

Danau Kaco memiliki nama yang berarti 'danau kaca' karena kejernihannya. Keindahan air Danau Kaco yang luar biasa, menurut legenda berasal dari permata yang terkubur di dasar danau.

Napal Melintang, putri Raja Gagak yang terkenal kecantikannya hingga seantero negeri membuat para pria berniat meminang. Untuk mengikat janji dengan sang putri, para pemuda pun mempersembahkan batu-batu permata sebagai bukti pertunangan. Namun sang raja yang dari awal sudah mencintai putrinya sendiri pun timbul ketamakan melihat harta begitu banyak.

Sang raja lantas menodai Napal Melintang dan menyembunyikan permata beserta jasad sang putri di dasar danau Kaco untuk menghilangkan jejak kejahatannya.

3.Pulau Kemaro - Sumatera Selatan

Kemaro merupakan sebuah pulau mungil yang terbentuk di endapan Sungai Musi. Dilaporkan situs Wonderful Indonesia, pulau tersebut dinamakan Kemaro yang berarti 'kemarau' karena senantiasa kering.

Pulau tersebut berkaitan erat dengan legenda cinta tragis antara putri raja Sriwijaya, Siti Fatimah dan Tan Bun Ann, pangeran dari negeri Tiongkok.

Konon orangtua Siti Fatimah meminta barang berharga sebagai mahar pernikahan dari Tan Bun Ann. Sang pangeran lantas meminta kiriman emas dan restu pada orang tuanya dari China.

Dikirimkanlah beberapa peti berisi barang-barang berharga yang ditutupi sayuran dan buah-buahan awetan agar tidak dicuri perompak. Melihat peti berisi sayuran, Tan Bun An merasa kecewa dan membuang peti itu ke Sungai Musi.

Ketika peti terakhir pecah, barulah ia mengetahui adanya uang dan emas di balik sayur-sayuran itu. Lantas ia pun terjun ke sungai untuk memunguti maharnya. Namun ia justru tenggelam tanpa sempat mempersembahkan hadiah tersebut kepada pujaannya.

Mendengar calon suaminya tewas, Siti Fatimah pun ikut terjun ke sungai. Sebelum itu, dia dia sempat berkata, "Jika sebuah pohon tumbuh pada sebidang tanah di tempat aku tenggelam, maka itulah saksi cinta kami".

Tak lama setelah kematian Siti Fatima dan Tan Bun Ann, di Sungai Musi muncul gundukan tanah yang kemudian diyakini sebagai tempat persemayaman terakhir sejoli bernasib tragis tersebut.

4. Air Terjun Coban Rondo - Jawa Timur

Coban Rondo merupakan sebuah air terjun cantik di Malang, Jawa Timur. Tempat ini diberi nama Coban Rondo yang berarti 'air terjun janda' karena legenda sedih di baliknya.

Tersebutlah Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro yang dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Baru beberapa hari menikah, Dewi Anjarwati dan Raden Baron berniat mengunjungi orang tua di Gunung Anjasmoro. Niat ini ditentang oleh orangtua sang istri karena bisa membawa sial jika pengantin bepergian sebelum usia pernikahan mencapai selapan. Tetapi keduanya bersikeras pergi.

Di tengah perjalanan keduanya bertemu dengan Joko Lelono yang rupanya terpikat kecantikan Dewi Anjarwati pada pandangan pertama.

Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo pun berkelahi untuk memperebutkan sang putri. Senentara sang putri diminta suaminya bersembunyi di balik air terjun. Setelah mengalahkan Joko Lelono, suaminya berjanji untuk menjemput. Sayang, Joko Lelono dan Raden Baron sama-sama tewas. Tinggallah Dewi Anjarwati menjanda.

5.Gunung Tangkuban Perahu - Jawa Barat

Legenda Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu cerita rakyat paling populer di Indonesia. Menceritakan cinta terlarang antara Sangkuriang dan ibunya, Dayang Sumbi. Dayang Sumbi adalah anak dari Raja Sungging Perbangkara dengan seekor babi hutan betina bernama Wayungyang yang sebenarnya adalah jelmaan dewi.

Kecantikan Dayang Sumbi membuat raja negara tetangga berperang untuk memperebutkannya. Untuk menghindari hal tersebut, Dayang Sumbi mengasingkan diri di bukit. Ketika sedang menenun, alat tenunnya jatuh dan hilang. Dia berujar siapa pun yang mengambilkan alat tenunnya, jika lelaki akan ia nikahi, jika perempuan akan dijadikan saudara. Ternyata yang mengambilkan adalah seekor anjing (jelmaan dewa yang dibuang dari kahyangan).

Dayang Sumbi pun menikahi anjing bernama Tumang yang berubah menjadi manusia setiap bulan purnama. Mereka memiliki anak yang diberi nama Sangkuriang. Suatu hari Sangkuriang tak sengaja membunuh Tumang. Dayang Sumbi pun murka dan memukul Sangkuriang hingga kepalanya terluka. Lantas sang anak kabur.

Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya mengusir sang anak pun bertapa, memohon kepada dewata agar diberi kesehatan dan umur panjang supaya bisa bertemu dengan putranya lagi. Sangkuriang sendiri pergi mengembara dan tumbuh menjadi seorang pemuda yang sakti.

Setelah sekian lama berkelana akhirnya ia sampai ke tempat Dayang Sumbi, ibunya berada. Tidak mengenali ibunya yang masih tampak cantik, ia pun jatuh hati dan menyatakan cinta. Dayang Sumbi yang juga tidak mengenali putranya menerima cinta si pemuda. Saat melihat bekas luka di kepalanya, barulah ketahuan kalau dia Sangkuriang.

Tak kuasa menolak pinangan sang putra, Dayang Sumbi bersiasat. Ia meminta Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga dalam waktu semalam. Sangkuriang membendung Sungai Citarum dan membuat perahu dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Khawatir Sangkuriang berhasil, Dayang Sumbi menebarkan helai kain tenunannya yang bercahaya di timur, membuat para guriang mengira fajar merekah dan lari ketakutan.

Dengan murka, Sangkuriang menendang perahu buatannya. Perahu itu tergeletak dengan posisi terbalik di sebelah utara dan berubah menjadi Gunung Tangkuban Perahu.



6.Candi Prambanan - Jawa Tengah

Candi Prambanan juga memiliki legenda yang mirip dengan Tangkuban Perahu. Tersebutlah Roro Jonggrang yang arti namanya 'gadis ramping', seorang putri jelita anak Prabu Boko. Ia dipinang oleh Bandung Bondowoso, seorang pangeran dari Kerajaan Pengging yang berseteru dengan Kerajaan Boko. Sang putri tak rela menikahi orang yang sudah membunuh ayahnya, tetapi tak kuasa menolak karena kerajaannya sudah dikuasai. Ia pun meminta seribu candi sebagai syarat pernikahan.

Bandung Bondowoso mengerahkan pasukan jin untuk membangun seribu candi. Setelah 999 candi rampung, Roro Jonggrang meminta para dayang untuk menumbuk padi agar para jin mengira hari sudah pagi dan lari ketakutan.

Mengetahui muslihat sang putri, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung untuk menggenapi candi yang keseribu. 999 Candi yang diminta Roro Jonggrang kini dikenal sebagai Candi Sewu, meskipun jumlah candi di situs itu sebenarnya hanya ada 249.
Itulah enam objek wisata populer yang diliputi legenda menyedihkan.(Queen)

Previous Post Next Post