Walikota Padang Dilewakan Adat Datuak Nan Sati

KotaPadang, Nn ~ Walikota Padang  DR H Fauzi Bahar M.Si  dilewakan dan sekaligus dikukuhkan sebagai Mamak Ninik  dalam Suku Koto, Koto Tangah Padang, bergelar Datuak NAN SATI, benar-benar telah mengkomplitkan dirinya di tengah-tengah masyarakat Kota Padang.

Selain sukses dari program-programnya sebagai Walikota Padang dua periode, Fauzi Bahar juga tidak lepas dari peranannya kepada penghulu, mamak ninik dan rang tuo adat khususnya di Kecamatan Koto Tangah yang merupakan tanah kelahirannya.

Acara yang digelar di Mesjid Raya Balai Gadang Koto Tangah dalam rangka penobatan ninik mamak Suku Koto, Koto Tangah DR Fauzi Bahar, M.Si di beri dan di kukuhkan secara adat dengan  Gelar Datuak Nan Sati di saksikan Datuk-datuk dari beberapa Suku di Koto Tangah.

Acara pengelaran Datuk Nan Sati  diadakan secara sederhana, di Masjid Raya Balai Gadang, di hadiri masyarakat di sekitarnya dan para undangan berakhir sekitar pukul 12.00 WIB. acara puncak pelewakan gelar atau pesta secara adat Suku Koto sudah diadakan dan secara umum yang telah di sepakati akan diadakan tanggal 8 Februari 2014 di Ikor Koto, rumah orang tua DR. H. Fauzi Bahar, Dt. Nan Sati, M.Si.

Selanjutnya, Ketua KAN Koto Tangah,  H. Ahlidir Dt. Mudo mengatakan keputusahan diberikan gelar Datuk Nan Sati ke Fauzi Bahar berdasarkan adanya mamak  4 niniak suko koto Nagari Koto Tangah yang telah melakukan proses dan berbagai pertimbangan yang matang dan lakukan wawancara serta kelengkapan surat yang memadai diterima, disepakati bersama.

Ahlidar katakan agar kedepannya Datuk Nan Sati dapat bekerjadengan baik  dan mengayomi anak kemanakan di kenagarian Koto Tangah, khusus kaum Suku Koto,  "Semoga gelar yang diemban, dapat dipertanggungjawabkan dan dijalankan sebagamana mestinya," ujarnya.

Lebih jauh Ketua KAN menambahkan bahwa gelar datuk ada di Koto Tangah berdasarkan tiga keputusan dari penghulu, mamak niniak dan rang tua adat di Koto Tangah. Lalu, bagi yang tua dari Fauzi Bahar dianjurkan memanggil dengan sebutan Rang Kayo dan juga istrinya.

Kemudian, bagi yang kecil memanggil dengan sebutan mak datuak. Kecuali, bagi istrinya Mutiawati, tua dan muda semuanya memanggil rang kayo.

Sementara itu Walikota Padang, Fauzi Bahar yang sudah dinobatkan Datuak Nan Sati mengatakan ini penghargaan dari Suku Koto, Koto Tangah yang di angkat sebagai mamak niniak, dan menjadi suatu kehormatan bagi dirinya.

Gelar datuak ini adalah menjadi sebuah kepercayaan dan sesuatu penobatan sebuah gelar datuak yang harus menjaga kelestarian adat bagi kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat, ujar Datuak Nan Sati.

" Saya bertekat, adat yang ada di Koto Tangah ini kembali tegak diantara anak kamanakan kita sebagaimana peranan mamak. Dan akan mendekatkan balai-balai adat dengan masjid. Sebab, keduanya tak bisa dipisahkan di Minangkabau,” ujarnya.

Kabag. Humas dan Protokol Kota Padang Mursalim AP. M.Si yang ikut menyaksikan acara ini dari awal sampai berakhir semua berjalan dengan lancar dan sukses karena acara ini melibatkan seluruh pihak-pihak yang berkompeten di bidang masing-masing, jadi antara yang satu dengan yang lainnya, selalu menjunjung tinggi kerja sama yg solit demi kelancaran proses acara pelewakan Gelar kepada Walikota Padang.

Mursalim katakan atas kesuksesan acara adat batagak gala, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penitia pelaksana rangkaian kegiatan pelewakan gelar kepada Walikota Padang di Masjid Raya Balai Gadang Koto Tangah Kota Padang dan acara puncaknya dilaksanakan tanggal 8 Februari 2014 bulan depan, ujarnya.  (Taf)
Previous Post Next Post