Gubernur Sumbar Hadiri Milad 84 Kuliyatul Muballighien Muhammadiyah

Padangpanjang, Nn ~ Kita memberikan apresiasi yang tinggi terhadap keberadaan Madrasah Aliyah Kulliyatul  MUballighien Muhammadiyah (KMM) Padang Panjang dalam melahirkan banyak tokoh, pemuka agama  yang telah menyebar di nusantara beberapa negara tetangga. Menyadari kejayaan Madrasah Aliyah KMM dimasa lalu, tentunya ada upaya yang lebih kuat lagi untuk menumbuhkan kejayaan tersebut diera saat ini.

Hal ini disampaikan Gubernur Irwan Prayitno ketika menghadiri acara Milad ke-84 Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah Kauman Padang Panjang. Hadir dalam kesempatan tersebut hadir Pimpinan Pusat Dr. Muhammad Goodwill Zubir, Walikota Hendri Anis, Wawako  Mawardi, Kanwil Kemenag Drs. Syahrul Wirda, Kadispora Priadi Syukur,SH, Kabiro Binsos, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah serta beberapa kepala SKPD terkait dilingkungan Pemkab. Pd. Panjang.

Lebih jauh Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, pemerintah Provinsi Sumatera Barat akan  ikut memberikan partisipasi dalam pengembangan pembangunan Madrasah Aliyah KMM,  sehingga nantinya dapat membangkitkan kejayaan masa tersebut secara nyata.

Muhammadiyah dari masa ke massa tetap memberikan kontribusi positif dalam pembangunan  nasional, jika pada kepemimpinan tahun ini tidak ada perhatian, tentunya hal ini hanyalah karena urusan politik. Kita berharap Muhammadiyah tetap terdepan memberikan kontribusi dalam peningkatan pembangunan disegala bidang terutama di Sumatera Barat, harapnya.

Kepala Kanwil Kemenag Sumatera Barat Drs. H.Syahrul Wirda dalam kesempatan itu juga mengatakan,  dahulu pendekatan pendidikan dan keagamaan di Sumatera Barat berjalan seiring, melalui  pendidikan surau.  Hasilnya, banyak tokoh-tokoh intelektual yang lahir dari Sumatera Barat.

Namun kekinian,  metode pendidikan surau telah hilang, sehingga tidak banyak lagi lahir tokoh yang  pandai dan berakhlak. Diakui ada masa pasang surut dalam pendidikan di Sumatera Barat, penyadaran diri tentunya akan membuat kita akan mampu meraih kembali kejayaan massa lalu.

Untuk itu, Kanwil Kemenag telah mengumpulkan seluruh Madrasah agar menerapkan standarisasi  minimal bagi siswa, yakni siswa harus mampu menghafal Al Quran dengan target tertentu  sesuai jenjang sekolahnya. Dengan sistem dimaksud, diyakini akan mampu  lahir siswa yang pandai  serta berakhlak, mampu berfikir, menjadi muballig dan berdzikir.

Menurut Syahrul Wirda, Kota Padang Panjang merupakan salah satu  daerah yang menjadi pusat pendidikan Islami di Sumatera Barat, harusnya mulai menerapkan metode tersebut.  Sehingga kita dapat gambaran umum kemampuan dan keahlian seseorang yang pada tamatan apakah MTsN, maupun Madrasah Aliyah, ungkapnya.

Pimpinan PP Muhammadiyah Moh. Goodwill Zubir memaparkan, Muhammadiyah lahir di Jogjakarta, besar di Sumatera Barat dan berbuah di Sulawesi . Hal tersebut diperkuat dengan keberadaan Alumni Madrasah  Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah Padang Panjang yang tidak hanya berhasil di berbagai penjuru daerah di Indonesia, namun juga di luar negeri.

Seluruh Presiden di Indonesia kecuali Susilo Bambang Yudhoyono, telah mengakui kebesaran Muhammadiyah. Alumni patut berbangga 248 buah perguruan tinggi, 480 unit rumah sakit, belum lagi ribuan madrasah tingkat dasar hingga atas di Indonesia.

Direktur Madrasah Aliyah Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah Yandri Naga mengatakan,  alumni telah berkembang ke seluruh Indonesia mendirikan Muhammadiyah. Keberadaan alumni  harus juga mampu menberikan contoh teladan yang baik dalam kehidupan  bermasyarakat. Zarid
Previous Post Next Post