Wartawan Lokal Dijatah Kaos Sisa TdS 2012

Nn, Padang -- Meski telah mencuri perhatian dunia, namun dalam beberapa sisi  pelaksanaan Tour de Singkarak V tahun 2013 masih perlu dibenahi. Salah satunya, terkait pengadaan atribut baju kaos bagi panitia dan wartawan.

Ketua Dewan LSM Bersatu (DLB) Sumbar, Syamsir Burhan mempertanyakan pengadaan baju kaos dalam pelaksanaan TdS. Sebab, beberapa baju yang dibagikan kepada wartawan yang meliput kegiatan tersebut, ada yang mendapat baju kaos Tds 2012. 

"Ini kan aneh dan patut kita pertanyakan, apakah salah cetak, jumlah kaos tidak mencukupi atau memang sisa baju pelaksanaan TdS tahun 2012. Kalau memang sisa baju pelaksanaan TdS 2012, tentu timbul pula pertanyaan lain, apakah pada saat pelaksanaan pengadaan baju itu dianggarkan melebihi kebutuhan, sehingga bersisa?" tanyanya.

Dikatan Syamsir, seharusnya baju yang dibagikan kepada media peliput kegiatan Tds itu adalah baju Tds 2013 yang diadakan dengan anggaran pengadaan 2013. "Kami berjanji kepada warga Sumbar untuk mengusut pengadaan baju ini. Kalau kami temukan indikasi tindak pidana korupsinya, tentu hasil investigasi kami akan kami laporkan kepada pihak penegak hukum, apakah itu Kejaksaan, Kepolisian atau KPK," urainya.

Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Komunitas Insan Pers Sumatera Barat (KIP-SB) Zamri Yahya mengatakan, soal jatah baju peliputan untuk media bertahun 2012 itu memang menjadi buah bibir bagi rekan-rekan wartawan, terutama wartawan mingguan. "Iya, saya juga sempat ditanya teman-teman, dan kebetulan saya dapat jatah baju bertahun 2012 tersebut," ujarnya.

Sementara dari pihak panitia pelaksana Disbudpar Sumbar Wempi yang coba dikonfirmasi via ponselnya di nomor 08535614xxxx menjawab agar persoalan ini coba ditanyakan langsung sama pak Iwan, karena masing-masing kami sudah mempunyai tugas masing-masing.

Namun ia membantah bahwa baju kaos tersebut adalah baju pengadaan tahun 2012. Tetapi mungki terjadi kekeliruan cetak tempat dimana baju tersebut dibuat, terangnya.

Previous Post Next Post