Hj. Mutiawati Fauzi Bahar: Kemuliaan Kaum Ibu

Nn, Padang -- Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kartini tahun 2013 di palanta kediaman Walikota Padang, digelar penyuluhan bahaya kanker Saviks (mulut rahim), cara pemasangan jilbab modern dan indah, dan lomba masak nasi goring antar pria.Kegiatan peringatan Hut Kartini dibuka oleh Ketua TP –PKK Kota Padang Dra. Hj. Mutiawati Fauzi Bahar. Dalam kesempatan tersebut, ketua PKK memberikan bantuan kepada kaum wanita yang berhati mulia, bekerja membantu kehidupan rumah tangganya, seperti berjualan kerupuk, jualan lontong, mencuci dan lain sebagainya.

Kaum ibu-ibu yang menerima bantuan tersebut, adalah Nursima jualan kerupuk kuah, mie rebus, suami tukang urut dari kelurahan purus, Padang Barat.Irmanida jualan minuman, janda dari Lolong Belanti, Padang utara. Yurnita jualan makanan kecil, suami tukan jalan, dari kelurahan Air Manih, Padang Selatan. Yusdarwati jualan lontong dari kelurahan Jati, Padang Timur.Refriati dari kelurahan Surau Gadang, Nanggalo.Jusmawarni jualan Kaus kaki/dagang kaki lima di Pasar Raya, dari kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubeg.Asni seorang janda, jualan kue di Pasar Laban, kecamatan Bungus Teluk Kabung.B. Safitri, janda, jualan dari Batang Kabung, Koto Tangah. Sariani dari Tarantang, Luki.Nurbaiti, janda, tukang cuci dari Pasar Ambacang, Kuranji dan Warnita, janda bekerja jualan sayur dari kelurahan Piai Tangah, Kecamatan Pauh. Kesebelas kaum ibu-ibu yang menerima bantuan dari ketua TP-PKK Hj. Mutiawati Fauzi Bahar tampak kegembiraan diraut wajahnya dan tak terbayangkan sebelumnya.

Kata Mutiwati Fauzi Bahar, tiga tekat wanita Indonesia yang harus diperjuangkan, terutama hak hidup sesuaidengan kodratnya. Akan tetapi satu hal yang tak perlu diremehkan, yakni peran kaum ibu sebagai ibu rumah tangga. Kaum ibu berhati mulia, setiap hari melakukan ibadah dalam kehidupan rumah tangga, malahan banyak pula diantaranya yang ikut membantu sang suami untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Maka dalam ajaran agama Islam telah menyebutkan, bahwa surge itu berada dibawah telapak kaki ibu. Sehingga selalu menjadi panutan sang anak, dan curahan kasih saying bagi sang suami. Terlebih dari itu, bahwa islam sangat menghargai harkat wanita, seperti dinayatakan dalam Alqur’an surat Lukman: 14 dan Ahqaf:15, bukan kah bertujuan perempuan itu menjadi laki-laki, dengan cara persamaan hak kerja, profesi dan sebagainya, akan tetapi untuk menjadi ibu, ungkap Mutiawati.

Sekretaris DPPD KNPI Kota Padang Zulfikar, S.Ag, MM sebagai pelaksana kegiatan HUT Kartini tahun 2013, menyebutkan, setiap tanggal 21 April bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini, disebabkan pada tanggal tersebut adalah hari lahir R.A.Kartinii tokoh wanita yang memperjuangkan hak-hak wanita dengan surat menyurat yang dilakukannya, yang dikumpulkan dalam buku “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Ide dan pemikiran Kartini tersebut bagi sebagian orang menjadi inspirasi untuk mengangkat derajat wanita bagi bangsa Indonesia. Perjuangan Kartini dalam melihat dirinya, sesama kaum wanita dan dunia yang lebih luas menjadi inspirasi yang tidak akan pernah mati.

Untuk itu, kepada kaum ibu-ibu di Kota Padang supaya selalu menjaga budaya berpakaian yang rapi, dan berkerudung. Sebab peran kaum ibu pasti tidak akan dilupakan oleh semua orang dalam menjalni kehidupan ini. Begitulah pentingnya, jasa kaum ibu yang dirasakan bersama –sama.(*) Irwandi Rais

Previous Post Next Post