BN Kuasai 31,36 persen Asset Perbankan Sumbar


TAK heran banyak pihak menilai, apabila kepemimpinan Suryadi Asmi dalam menggeliatkan perekonomian Sumatera Barat, dapat disejajarkan bersama tokoh-tokoh nasional berprestasi lainnya yang mempunyai komitmen dan pandangan tetap jauh kedepan, dalam memperbaiki ekonomi masyarakat.

Ternyata, penilaian tersebut bukanlah fatamorgana dan kata klise saja. Karena berdasarkan data dan fakta yang ada, terungkap setiap lembar kalender tahunan dari Bank Nagari, berbagai penghargaan dan prestasi atas keberhasilan memperbaiki perekonomian masyarakat dan mengembangkan perusahaan selalu diraihnya melalui peningkatan pelayanan dan program pencapaian target.

Hal ini dibuktikan  dengan terus meningkatnya kepercayaan masyarakat, dengan tolok ukur perbandingan laba perusahaan di tahun 2011, Bank Nagari mampu membukukan laba sebesar Rp. 247 miliar, kemudian diakhir tahun 2012 lalu, naik menjadi Rp. 285 miliar.


Selain itu, prestasi dan rewardpun juga diraih oleh Bank Nagari pada 2012 lalu, yang kembali berhasil mempersembahkan penghargaan bergengsi Annual Report Award (ARA) untuk masyarakat Sumatera Barat.


Menurut Direktur Bank Nagari Suryadi Asmi yang didampingi Direktur Umum Amrel Amir, Direktur Pemasaran Indra Wedhiana dan Direktur Kepatuhan Yohanes beserta jajarannya pada jumpa pers siang tadi bersama wartawan media cetak dan elektronik di Kantor Pusat Bank Nagari Jl. Pemuda Padang menerangkan bahwa, "meski dengan persaingan yang semakin ketat, namun tahun ini Bank Nagari tetap berupaya meningkatkan jumlah asset sebesar 22,17 persen, yang mana pada tahun 2012 sebesar Rp. 14,6, menjadi Rp. 17,7 triliun tahun 2013.

Dimana untuk asset, Bank Nagari masih menguasai asset Dana Pihak Ketiga (DPK) dan kredit dari 28 Bank yang ada di Sumbar.  Dimana jumlah asset sebesar 33,3 triliun di seluruh perbankan Sumbar, Bank Nagari menguasai asset 12,01 triliun. Sedang DPK 24,7 triliun, Bank Nagari menguasai 8,7 triliun. Begitu juga untuk kredit, Bank Nagari menguasai asset 9,6 triliun dari total kredit 33,4 triliun diseluruh perbankan Sumbar.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Suryadi Asmi, perusahaan tak hanya dituntut memberikan pelayanan yang prima dan kerja keras tetapi juga mempersiapkan sejumlah program pencapaian target melalui perkuatan pemodalan, penyempurnaan fitur produk, pembenahan tingkat suku bunga, revitalisasi teknologi dan peningkatan kualitas layanan.

Oleh karenanya, Bank Nagari juga membutuhkan penambahan modal dari pemegang saham sebesar Rp. 234 milyar, dengan kondisi modal saat ini sekitar 620 milyar.

“Tambahan modal ini sangat berguna untuk ekspansi”, serta akan melaksanakan pengembangan kerjasama co-branding dengan seluruh SLTA dan perguruan tinggi serta cash manajemen system dengan pemerintah daerah dan perguruan tinggi tuturnya mengakhiri. **

Previous Post Next Post