Tiga Tahun Fauzi-Mahyeldi Jaga Harmonisasi

Nn, Padang -- Lebih kurang tujuh bulan setelah pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Padang periode 2009-2014, gempa dengan kekuatan lebih dari 7 SR mengguncang Kota Padang. Pada saat itu Kota Padang seperti kota mati, ekonomi lumpuh, sekolah hancur, rumah-rumah warga rusak berat, harga sembako melonjak naik, BMM langka, air PDAM mati, begitu juga halnya dengan aliran listrik PLN, seluruh pelosok Kota Padang benar-benar gelap gulita.  

DR. Fauzi Bahar, M. Si dan Mahyeldi Ansharullah, SP, pasangan Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang dilantik DPRD Kota Padang 18 Februari 2009 memiliki beban yang tidak tak terkira beratnya untuk memulihkan kembali Kota Padang seperti semula.

Setelah peristiwa itu, pasangan pemimpin yang baru seumur jagung ini mulai merangkak menata Kota Padang. Dibawah kepemimpinan mereka satu persatu bagian dari Kota Padang mulai kembali dibangun, sekolah, rumah-rumah warga, pasar, kantor-kantor pelayanan masyarakat, dan yang tak kalah pentingnya membangkitkan kembali semangat warga Kota Padang dari trauma setelah dilanda bencana gempa. Dan hingga saat ini, rehab rekon pasca gempa 2009 masih menjadi prioritas utama pembangunan Kota Padang kedepannya, ujar Kabid Humas Pemko Padang Richardi Akbar, S. Sos.

Begitulah uraian singkat Ir. Emzalmi, M.Si, Sekda Kota Padang ini bercerita pada acara Syukuran 3 Tahun Kepemimpinan DR. Fauzi Bahar, M. Si dan Mahyeldi Ansharullah, SP di Palanta Rumah Dinas Walikota, Jl A. Yani.

Acara syukuran yang dilaksanakan dengan sangat sederhana itu dihadiri oleh anggota DPRD Kota Padang, Muspida Kota Padang, SKPD Kota Padang,Tokoh Masyarakat, Masyarakat Pers Kota Padang, LSM, dan Ormas.

Lain halnya dilihat dari kaca mata Darwis Sofyan, yang mengklaim dirinya sebagai tokoh masyarakat pers ini, saat memberikan penilaian terhadap 3 tahun kepemimpinan Fauzi-Mahyeldi, di atas panggung palanta ia bercerita; sejauh ini kerjasama Pemko Padang dan Pers berlangsung dalam kesetaraan. Dalam artian, Pemko Padang menggunakan media dalam mensosialisasikan dan menginformasikan program-programnya, sembari media (pers) mengawasi dan memberikan kritik terhadap pelaksanaan program-program Pemko Padang.

Kesetaran yang terjalin mempermudah dan memperlancar komunikasi antara Pemko Padang dan masyarakat pers di Kota Padang. Dan Pers sebagai mitra sejajar dengan Pemko Padang harus dikemas dalam satu persepsi yaitu mengutamakan kepentingan masyarakat. Disadari bersama, pembangunan Kota Padang pasca gempa dimulai dengan gerimis dana bukan dengan guyuran dana. 

“Mengukur keberhasilan 3 tahun kepemimpinan Fauzi-Mahyeldi, harus dilihat dari spirit pembangunan Kota Padang yang telah dirancang DPRD Kota Padang”, Ujar Budiman Wakil Ketua DPRD Kota Padang saat memberikan sambutan.

Lebih lanjut Wakil Ketua DPRD itu menjelaskan, spirit pembangunan Kota Padang adalah Aman, Sejahtera, dan Religius.

Untuk sisa masa jabatan dua tahun kedepan, kita bersama hanya perlu memaksimalkan dari program-program yang telah ada. Untuk mewujudkan Kota Padang yang aman, perlu ditingkatkan lagi pengentasan maksiat dan narkoba. Padang sejahtera, dengan meningkatkan program zakat, KJKS, beras genggam, dalam pengentasan kemiskinan. Untuk Padang religius, menuntaskan dan menyempurnakan program Pesantren ramadhan, wirid remaja, majelis taklim, didikan subuh, dan ini harus lebih diprioritaskan karena Padang religius merupakan fondasi bagi pembangunan masyarakat yang sebenarnya.

Di akhir acara syukuran, Fauzi dan Mahyeldi menyampaikan kesan dan harapan untuk masa 2 tahun kedepan. Benang merah dari kesan dan harapan mereka berdua ialah, bahwa kritikan yang selama ini ditujukan kepada kepemimpinan mereka merupakan suatu energi yang menjadi kekuatan dalam membangun kembali Kota Padang sesuai dengan spirit pembangunan Kota Padang yaitu Menuju Kota Padang yang Aman, Sejahtera, dan Religius.

“Keberhasilan pembangunan Kota Padang hari ini merupakan keberhasilan kita bersama. Semua pihak tanpa terkecuali, termasuk warga Kota Padang. Dan kalau hari ini kita gagal membangun Kota Padang, itu merupakan kegagalan saya pribadi sebagai Walikota. Oleh sebab itu, jangan pernah bosan untuk selalu mengingatkan kami dalam menjalankan roda pemerintahan ini. Karena kritik merupakan suatu kekuatan”, tutur Fauzi dengan wajah sedikit terharu. hms

Post a Comment

Previous Post Next Post