Kunjungan Akhir di NTB

Nn, NTB -- Selanjutnya Wagub Muslim Kasim dan rombongan melakukan peninjauan pabrik pengolahan makanan rumput laut dan makanan khas NTB lainnya PT Phonix Mas Persada di Cakranegara Lombok yang memproduksi berbagai jenis makanan-makanan dari rumput laut, pengemasan manisan tomat, pala, kelapa dan lain-lain dengan kemasan yang telah terstandar ekspor. 

PT. Phonix Mas ini memang cukup ternama dan produksinya sampai ke beberapa Negara tetangga, seperti, Singapura, Malaysia, Thailand, RRC, dan Australia. 

Ketika hendak meninjau pabrik pengolahannya, pihak pemiliki hanya mengizinkan pimpinan rombongan dan pimpinan Dinas Perindag NTB.

Wagub Muslim Kasim dan rombongan menyempatkan diri ke gedung show room Dekranasda NTB di Mataram, yang banyak mempromosikan kerajinan kayu, tenunan, hiasan mutiara kerang, serta beberapa makanan khas NTB. Tidak jauh berbeda dengan Dekranasda yang ada di Sumatera Barat. 

Wagub Muslim Kasim ketika ditanya wartawan setempat disela-sela kunjungan ke Dekranasda tersebut menyampaikan, kunjungan pemprov Sumbar ke Bali, NTB merupakan sebuah upaya mencari sesuatu yang mungkin baik akan kami serap, sementara yang kurang tentu akan menjadi pedoman bagi kita dalam mewujudkan penataan usaha kerajianan ini. 

Namun kunjungan kami ke daerah ini, bagaimana melihat contoh dan kenyataan dilapangan yang mungkin bisa kami terapkan kepada masyarakat kami di Sumbar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Inovasi dan kreatifitas yang masyarakat NTB tentu akan menjadi inspirasi kami dalam menambah kegiatan usaha bagi masyarakat guna menambah penghasilan mereka, harapnya. 

Dalam kunjungan ke lokasi Home Industri di Rungkak Jangkuk, Lombok yang sekampung itu, dirumah-rumah setiap penduduk memproduksi kerajian kayu dan Furniture. Wagub Muslim Kasim menyempatkan singgah dan berlama-lama di salah satu Home Indutry “ Ratna Artshop”. 

Berbagai bentuk hiasan didinding rumah, atau asisesoris yang unik dengan kualitas produk ekspor. Di Ratna Artshop pemilik H. Murad ini, mempekerjakan lebih dari 20 orang pengrajin, masyarakat yang ada disekitar daerah tersebut. Upah para pengrajin tersebut di bayar sekali seminggu dengan upah satu hari kerja sebesar Rp. 30.000,-. 

Hasil produksi Home Industry H. Murad ini telah dikirim ke berbagai provinsi di Indonesia  serta juga telah diekspor ke Negara tetangga, Singapura, Australia, Malaysia.

Post a Comment

Previous Post Next Post