**Satu Petani Satu Sapi**

Prof Dr. Irwan Prayitno

TERNAK sapi dipilih sebagai masukan baru karena setiap tahun, negara kita selalu kekurangan daging sapi. Setiap tahun 182.000 ekor sapi (30 persen) dari kebutuhan daging negara kita diimpor dari Australia. Sumatera Barat memiliki tingkat konsumsi daging per kapita tertinggi di negara ini. Kebutuhan daging sapi di Sumbar cukup besar dan belum terpenuhi oleh produksi sapi Sumbar saat ini.

Populasi sapi Sumatera Barat saat ini hanya sekitar 500.000 ekor, dipelihara oleh sekitar 128.000 KK petani. Padahal petani Sumatera Barat berjumlah sekitar 1.200.000 KK. Jika saja setiap KK petani tersebut memelihara 1 ekor sapi, maka akan terjadi penambahan populasi sebanyak 2 kali lipat  jumlah sebelumnya. Ini berarti sejumlah masalah bisa teratasi sekaligus, yaitu meningkatkan pendapatan petani, mendukung program swasembada daging serta mendapatkan pupuk organik dari limbah peternakan.

Daya dukung lahan dan pakan tak perlu diragukan. Berdasarkan penelitian, daya dukung lahan dan pakan Sumatera Barat, cukup untuk menampung 3 juta ekor sapi. Dana juga tersedia, dana APBN tersedia cukup banyak dalam bentuk Program Swasembada Daging Sapi (PSDS), bank, pihak swasta dan perantau juga telah menawarkan diri untuk jadi investor. 

Sejumlah pejabat SKPD dan DPRD juga masyarakat tak sabar lagi agar program ini segera digulirkan, meski dana APBD dan APBN tahun 2011 belum dicairkan. Mereka merogoh kantong masing-masing dan Program Satu Petani Satu Sapi pun mulai digulirkan. Dimulai dari kota Payakumbuh dan secara bertahap akan terus dikembangkan ke daerah lain melalui kelompok-kelompok tani. Program Satu Petani Satu Sapi akan menggelinding seperti bola salju, makin membesar dan terus membesar. Jika ada kemauan, pasti ada jalan. (***)
Thanks

Post a Comment

Previous Post Next Post