Muslim Kasim : “ Sumbar miliki Potensi Besar Kelautan Wilayah Barat “

Nusantaranews, Pariaman -- Daerah Sumbar memiliki potensi besar wilayah Barat Indonesia dalam sektor produksi perikanan, dari 179 lokasi Mina Politan Sumbar memiliki empat lokasi. Kita siap mendukung Indonesia menjadi produksi ikan terbesar di dunia pada tahun 2015. Karena itu kita siap meningkatkan lebih besar lagi produksi ikan Sumbar yang saat ini baru 200 ribu ton pertahun.

Ini disampaikan Wakil Gubernur Muslim Kasim saat memberikan sambutan pada acara Pencanangan Gerakan Nasional Masyarakat Minapolitan (Gempita) di Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPM-N) Pariaman. Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Kelautan Republik Indonesia DR. Ir. Fadel Muhammad, Sekjen Kementerian Kominfo Basuki Yusuf Iskandar, Ka BPSDM KP Kementrian Kelautan dan Perikanan,  Bupati Ali Mukhni, Wakil Walikota Pariaman, Bupati Mentawai, Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit, Bupati Dhamasraya Adi Gunawan, Ketua DPRD Sumbar, Kadis Perikanan dan Kelautan Ir. Yosmeri, Kepala SKPD terkait se Sumatera Barat.

Kita menyambut baik penyelenggaraan kegiatan pencanangan Gempita ini di Sumatera Barat sebagai sebuah upaya yang tepat menghilangkan keresahan banyak orang tentangan kondisi daerah ini pasca bencana gempa dan tsunami. Selain untuk mendorong peningkatkan jumlah produksi perikanan di daerah ini, perlu sinegritas dan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat terutama Kementrian Kelautan dan Perikanan untuk membangunan sarana dan prasarana baik dalam pelayanan maupun untuk memenuhi kebutuhan yang mampu meningkatkan operasional masyarakat nelayan, termasuk jumlah para penyuluh perikanan  di daerah pesisir Sumbar.

Kemudian kita amat membutuhkan sebuah pabrik pengadaan makanan dan pupuk ikan di daerah ini untuk memenuhi kebutuhan produksi pengembangan ikan di Sumatera Barat, terutama bagi ikan air tawar, harapnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Dr. Ir. Fadel Muhammad dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Visi bagaimana kita dapat membangun kekuatan di kelautan dan perikanan di Indonesia mewujudkan tekad Indonesia menjadi produksi terbesar pada tahun 2015. Visi ini adalah berupaya memaksimalkan segala potensi kelautan yang luar biasa untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara.

Dengan Minapolitan berbasis perikanan jika kita bertekad dan kelola secara baik dan benar kita akan mampu mewujudkan visi tersebut sebagai karya anak bangsa untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat. Untuk itu kita akan melakukan berbagai program nyata seperti bantuan khusus perikanan dengan pemberdayaan masyarakat seperti paket bantuan produksi ikan nila pedesaan, rumput laut, grapu dan lain.

dan juga kita akan menambah jumlah para penyuluh perikanan di setiap daerah pesisir, selain sebagai motivator juga bagaimana mencerdaskan masyarakat perikanan untuk mampu berbuat maksimal dengan hasil yang lebih berkualitas. 

Penyuluh merupakan ujung tombak pemerintah dalam mewujudkan kesukseskan kegiatan pengembangan kelautan dan perikanan. Saat ini jumlah penyuluh di Kelautan Perikanan berjumlah 15.000 orang, kita berharap mereka memiliki pengetahuan tentang mempergunakan Informasi Tehnologi (IT) serta mampu berkomunikasi dengan baik dilapangan.

Ditahun-tahun mendatang kita akan selalu tingkatkan jumlah penyuluh dilapangan, tidak perlu ia terikat secara langsung dengan Sarjana Kelautanan Perikanan akan tetapi, bisa saja mereka dari kesarjanaan lain yang terpenting mereka mau belajar dan berkerja secara innovatif dan  atraktif . Dan kita sudah memprogram para penyuluh ini nantinya akan diangkat menjadi PNS.

Kedepan kita juga akan kembangkan program Sahabat Nelayan, yang terpenting kita lakukan pembangunan berdasarkan aspirasi rakyat, jika tidak demikian kita tidak akan pernah mencapai keberhasilan secara baik dan maksimal, ungkapnya.

Fadel Muhammad juga menyampaikan, program Gempita antara lain dilaksanakan melalui lomba Kelompencapir (Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa) Mina Bahari. Lomba ini adalah ajang kalaborasi sekaligus kompetisi sehat kelompok pembudidayaan dan nelayan seluruh Indonesia.

Setelah peluncuran Gempita ini akan dilaksanakan setiap bulan mulai tahun 2011 dengan melibatkan peserta dari seluruh Indonesia. Rencananya babak penyisihan akan dilakukan di 11 provinsi terhitung mulai Januari  hingga November, selanjutnya pada bulan Desember 2011 babak final diselenggarakan di Jakarta.

Kegiatan Gempita ini sejalan dengan kegiatan –kegiatan KKP yang mendorong keikutsertaan masyarakat pedesaan disentra-sentra produksi dalam kawasan Minapolitan. Kegiatan itu antara lain memberikan paket bantuan langsung bagi Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) dan Pembangan Usaha Garam Rakyat (PUGR). Dalam tahun ini KKP telah menyerahkan bantuan tersebut 25.933 paket bantuan langsung wirausaha pada 273 kab/ko, uangkapnya.

Pada acara Peluncuran ( Pencangan ) Gempita tersebut KKP juga memberikan beasiswa pendidikan bagi 25 orang anak Korban bencana Tsunami Mentawai, 35 anak untuk anak Korban Merapi dan 15 orang anak korban Wasior. Anaka tersebut mendapat beasiswa di lembaga BPSDM KP yaitu 4 orang di STP Jakarta, 11 orang di Akademi Perikanan Sodoharjo,  8 orang di SUPM-N Kota Agung, 12 orang SUPM-N Pariaman, 24 orang di SUPM-N Tegal, 5 orang di AP Sorong, dan 10 orang di SUPM-N Sorong. Zardi

Post a Comment

Previous Post Next Post