Kegagalan Sistem Kapitalis Sekuler Lindungi Ibu dan Anak

Oleh: Misriyaningsih

Alumni Universitas Indraprastha PGRI

 

Dilansir dari halaman Kompas seorang ibu tega menganiaya anak kandungnya yang  berusia 8 tahun hingga tewas. Setelah diselidiki Polres Lebak-Banten hal ini terjadi karena sang ibu yang kesal pada anaknya sulit memahami pelajaran saat belajar daring. Dalam penyelidikan, Pelaku yang juga ibu korban, mengakui menganiaya pada 26 Agustus 2020 lalu yang menyebabkan hilangnya nyawa sang anak.

Setelah melakukan perbuatan kejinya, sang ibu meninggalkan jejak pelaku dengan mengajak suaminya menguburkan jenazah anaknya, keduanya bergantian menggali kubur. Peristiwa ini terbongkar setelah warga setempat menemukan gundukan tanah yang masih basah, namun tidak ada satu pun warga yang tahu kuburan siapa itu. Saat digali, ditemukan jenazah anak yang masih berpakaian lengkap.

Sementara di tempat lain diduga stres karena kondisi ekonomi yang sulit, seorang ibu gelap mata tega membunuh ketiga anak kandungnya. Pembunuhan terjadi di rumahnya Dusun II Desa Banua Sibohou, Kecamatan Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera. Ironinya hal ini terjadi saat ayah para korban sedang menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada serentak memilih Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara.

Saat sang ayah sedang mengikuti Pilkada dengan harapan mendapat pemimpin baru yang dapat mensejahterakan rakyat, di sisi lain istri dan anaknya justru kehilangan harapan hidup, karena saat tiba di rumah dilihat ketiga anaknya YL, SL dan DL, dalam keadaan sudah tidak bergerak sambil berlumuran darah dan ada luka gorok di leher mereka. Sementara sang ibu tidur telentang di samping mereka dengan sebilah parang ada di sisinya. Polisi setempat menyimpulkan motif pembunuhan tersebut karena himpitan ekonomi.

Maraknya kasus-kasus seperti ini merupakan rangkaian cabang permasalahan yang muncul dari penerapan sistem yang rusak, yaitu sistem kapitalis sekuler yang masih bercokol kuat di negeri ini. Di sinilah kegagalan sistem kapitalis lindungi ibu dan anak.

Dalam sejarahnya, sistem kapitalisme di satu sisi memang telah memberikan kemajuan material yang luar biasa sepanjang sejarah modern. Namun di sisi lain, prestasi-prestasi itu harus dibayar mahal oleh rusaknya (spiritualitas) kemanusiaan dan lingkungan hidup. Kini juga semakin disadari bahwa capaian peradaban (ekonomi) modern ternyata tidak sepenuhnya memberi kesejahteraan bagi umat manusia. Inilah kasus terkait ibu dan anak  yang menjadi korban kegagalan sistem kapitalis sekuler.

Maka, untuk mengatasi permasalahan yang sistematis ini, yang harus dilakukan dengan memangkas akar dari permasalahan yaitu penerapan sistem kapitalis sekuler yang rusak dengan mengganti dengan ideologi/sistem Islam dan kembalikan aturan kepada Sang Maha Pembuat hukum yaitu Allah SWT yang mengetahui kebaikan untuk seluruh makhluknya. Sistem Islam adalah sistem yang sudah dicontohkan Oleh Rasulullah SAW yang sesuai dengan kebutuhan manusia yaitu dengan menerapkan negara Daulah/Khilafah Islamiyah.

Kemaslahatan agama dan dunia akan terwujud di dalam naungan khilafah dengan menerapkan syariah. Dengan syariah pula, seluruh kemaslahatan rakyat, baik Muslim maupun non-Muslim, terwujud dengan sempurna. Dengan syariah, negara khilafah bisa mewujudkan jaminan bagi seluruh kebutuhan rakyatnya, baik secara individu maupun kelompok.

Sebagai rakyat khilafah, baik Muslim maupun non-Muslim, kaya, miskin, tua, muda, kuat, lemah, pria dan wanita, semuanya mempunyai hak yang sama. Begitu juga, negara khilafah mempunyai kewajiban yang sama kepada mereka. Karena itu, jaminan yang diberikan oleh negara khilafah kepada rakyatnya berbeda dengan jaminan yang diberikan oleh negara kapitalis.

Negara kapitalis tidak memberikan jaminan apapun kepada rakyatnya. Karena tugas dan fungsi negara hanya sebagai wasit bagi rakyatnya. Negara baru bertindak, jika ada masalah. Karena masalah tersebut menimpa pihak yang lemah dan miskin, maka jaminan negara pun hanya diberikan kepada mereka, bukan untuk yang lain. Inilah filosofi jaminan dalam negara kapitalis saat ini. Jaminan diberikan sebagai bentuk tambal sulam dari kebobrokan sistem kapitalisme.

Dalam Khilafah ada jaminan terpenuhinya seluruh kebutuhan dasar rakyat, termasuk kebutuhan sekundernya, baik bagi individu maupun kelompok, merupakan hak seluruh rakyat negara khilafah, baik Muslim maupun non-Muslim. Termasuk kelompok masyarakat miskin, menengah, maupun kaya. Semuanya mempunyai hak yang sama sebagai warga negara khilafah. Pendidikan gratis, akses kesehatan yang memadai, kesejahteraan dari aspek ekonomi, intelektual, moral dan spiritualitas telah tercatat dengan tinta emas sebagai prestasi ketika kaum Muslimin menerapkan konsep langit, konsep yang Allah ridhai hidup dalam bingkai khilafah.

Inilah model jaminan Islam yang diterapkan dalam negara khilafah rasyidah. Satu-satunya jaminan yang bisa mewujudkan kemakmuran, kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat yang hidup di dalamnya, sehingga tidak akan ada kasus ibu membunuh anaknya karena himpitan ekonomi.

Dari mana khilafah bisa memberikan layanan pendidikan, kesehatan dan keamanan dengan gratis dan pada level tertinggi untuk seluruh rakyatnya? Jawabannya, dari seluruh pendapatan negara khilafah, baik yang bersumber dari kekayaan milik umum, seperti tambang emas, batubara, minyak dan gas, maupun kekayaan milik negara, seperti kharaj dan lain-lain yang tidak dapat dimiliki oleh Individu seperti dalam sistem kapitalis sekuler. []

Post a Comment

Previous Post Next Post