Mapping Life

By : Naca Alhayyana

Ketika kita hendak berpergian kesuatu tempat maka kita perlu mengetahui lokasi yang dituju, untuk itu  menyiapkan perbekalan, mencari informasi melalui orang terdekat ataupun menggunakan map atau peta sebagai alat petunjuk arah sangatlah membantu. Meskipun demikian peta  tidak selalu tepat, menanyai orang sekitar akan memudahkan untuk menemukannya. Justru sebaliknya jika menanyai orang yang  tidak tepat atau menyalah artikan peta maka kita akan tersesat. 

Dalam melakukan perjalanan kesuatu tempat misalnya, kita memerlukan peta untuk mengarahkan. Begitupun dengan kehidupan didunia ini, kita membutuhkan mapping life atau pedoman hidup untuk mencapai tujuan yang kita impikan. Secara sederhana mapping life diartikan sebagai apa yang diharapkan dalam hidup atau tujuan hidup dapat terwujud (fimela.com). 

Tujuan hidup manusia ditentukan oleh caranya dalam menjawab tiga pertanyaan besar dalam hidupnya, yaitu; Pertama, dari mana asal manusia? Kedua, untuk apa manusia hidup? Ketiga, akan kemana setelah mati? Seorang muslim yang sudah baligh, pertanyaan tersebut tentu dapat untuk dijawab yang akan menentukan pandangan terhadap kehidupan.

Beribadah kepada Allah adalah kunci untuk menggapai surga-Nya, dalam surah Adz-Zariat Allah berfirman : 
                  ÙˆَÙ…َا Ø®َÙ„َÙ‚ْتُ الْجِÙ†َّ ÙˆَالْØ¥ِÙ†ْسَ Ø¥ِÙ„َّا Ù„ِÙŠَعْبُدُونِ 
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

Sebagai makhluk ciptaan yang sangat lemah, Allah SWT menciptakan manusia seperangkat dengan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan. Surga merupakan tujuan akhir dari dunia yang diimpikan seorang muslim, untuk itu mapping life seorang muslim haruslah sesuai dengan syariah yang Allah tetapkan.

Islam adalah agama  yang sempurna bukan sebagai agama yang hanya mengatur dari sisi ibadah mahdho saja, namun dalam seluruh aspek kehidupan. Entah dalam berumah tangga, bernegara, bertetangga, muamalah, dan hal-hal kecilpun sangat detil semuanya telah diatur didalamnya. Inilah yang menjadikan perbedaan islam dengan agama lainnya yang menjadikan seluruh aktivitasnya sebagian dari ibadah semata-mata karna Allah ta’ala.

Akan tetapi yang kita lihat saat ini banyak dari kaum muslim yang sangat jauh dari Al-Qur’an. Bahkan untuk mengetahui tujuan hidupnya saja mereka sudah gagap akan itu, seolah-olah untuk menggapai surga semuanya bisa didapatkan dengan cara instan. Disaat muda bersenang-senang, masa tua barulah bertobat dan mati masuk surga. Perjuangan tak semudah itu! Padahal untuk mendapat sesuatu didunia saja haruslah berusaha, apalagi surga yang jaminannya berlipat-lipat nikmat serta kemewahan yang kekal haruslah benar-benar  istiqomah dalam mencapainya.

Adanya sistem kapitalis-sekuler yang diterapkan, tentu akan sukar bagi kaum muslim dalam menerapkan syariah kaffah dalam setiap lini hidup. Pemisahan agama dari kehidupan jelas-jelas menjauhkan diri dari tujuan hidup yang sesungguhnya. Untuk itu, tetap dalam jemaah dan meneruskan dakwah Rasulullah haruslah diemban oleh setiap umat muslim sampai adanya pemimpin atau khalifah yang menerapkan syariat islam dan akan melindungi seluruh tumpah darah umat muslim dalam naungan negara islam.
Previous Post Next Post