Doa dan Rindu untuk Para Bidadari dan BidadaraKU

By: Sumiati

Dalam setiap jam yang berdentang.
Ayah Bundamu berdoa  tak lekang.
Ayah Bunda simpan rindu terbentang.
Di setiap seperti malam melintang. 

Di atas lembaran sajadah.
Tidak ada keluh kesah.
Pun tak ada lelah.
Tabah dan Lillaah. 
Menyerahkan urusan kepada Sang Maha memilah.

Di antara tujuh titik kerendahan hati. 
Lantunan doa di kala sepi.
Rindu yang menusuk relung hati.
Kami coba lepas dengan cucuran air mata pun hingga hampir tak henti.

AnandaKU, kami ridhaimu bersama gurumu.
Menimba ilmu untuk masa depanmu.
Jangan menangis jika tak mendapat giliran menelponmu.
Hidup adalah perjuangan, surga menantimu. 

Anandaku, rindu ini berat.
Namun Lillah Ayah Bunda lebih kuat.
Ayah Bunda tahu kehidupan berat.
Engkau membutuhkan tauladan hebat.

AnandaKU, jika ujian kecil melemahkanmu.
Dunia Fatamorgana kan menerkammu.
Kami cerminmu, namun Rasulullah saw tauladanmu.

Tersenyumlah menghadapi kehidupan. 
Kehidupan sesungguhnya adalah di kala engkau mampu menyelesaikan masalah di luar sana.
Ada Ustad dan Ustadzah pendampingmu yang sabar dengan segala kekuranganmu.

Post a Comment

Previous Post Next Post