Tayangan Amoral?

Penulis : Indrayanti Indah
Pemerhati masalah sosial Andoolo, Sulawesi Tenggara

Semakin berkembang pesatnya teknologi sehingga dengan mudah menyebarkan berita yang up to date dan akurat kepada masyarakat melalui media-media elektronik. Mulai dari tayangan bergambar mini melalui android, televisi, hingga tayangan layar lebar pun ikut mendominasi sebagai sumber informasi.

Ironisnya. Tayangan yang disuguhkan oleh media-media ini khususnya televisi, cenderung memberikan program-program yang hanya mengengendepakan unsur hiburan dan tidak melatih pola pikir. Terlebih lagi, tayangan yang disuguhkan kadang terkesan aneh  dan tidak perlu untuk dipertontonkan.

Seperti yang baru baru ditampilkan di layar lebar indonesia. Tayangan yang berkisahkan tentang gaya pacaran anak milenial jaman now. Sebut saja, film DUA GARIS BIRU. Beberapa scene di trailer menunjukkan proses pacaran sepasang remaja yang melampaui batas, terlebih ketika menunjukkan adegan berduaan di dalam kamar yang menjadi rutinitas mereka. Scene tersebut tentu tidak layak dipertontonkan pada generasi muda, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa tontonan dapat mempengaruhi manusia untuk meniru dari apa yang telah ditonton.

Di antara faktor yang dapat menyebabkan perilaku menyimpang remaja dan melakukan tindakan kriminal, serta membuatnya liar dan bengal adalah film-film yang penuh aksi kekerasan, sadisme dan cabul di bioskop dan layar kaca (televisi). Ketika anak menginjak masa remaja dan baligh, apa yang sudah dilihatnya akan melekat kuat di benak dan khayalannya. Mereka pun umumnya cenderung untuk menirunya. Ini bahaya besar bagi generasi, terutama jika ia lepas kendali dan tanpa pengawasan. Jadi, salah jika  film tersebut dijadikan sebagai edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja. Sebab, sebagian orang akan salah menafsirkan makna dari  film itu.

Sementara, islam melarang adanya aktivitas berduaan dengan yang bukan mahromnya apalagi sampai hamil di luar nikah. Islam memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada masyarakat, dimulai dari keluarga yang menanamkan pemahaman halal dan haram untuk melakukan aktivitas di segala lini kehidupannya.  Seyogyanya, pemerintah memperhatikan edukasi-edukasi yang akan disuguhkan oleh masyarakat. Sebab, tontonan yang tidak mendidik akan melahirkan generasi yang minim akhlak dan tidak terkontrol. Wallahu 'alam bis-showab
Previous Post Next Post