Trenggalek,- Bangsa ini dikenal dengan kegotong royongannya, tepo
sliro (kepedulian dengan sesama) yang memang ditanamkan sejak lama oleh para
leluhur bangsa. Masuknya budaya asing mulai mengancam, mengikis budaya asli
ini.
Gelaran
TMMD ternyata mampu membangkitkan kembali warisan leluhur tersebut. Prajurit
yang tergabung dalam Satgas TMMD bersama masyarakat bahu membangun bangsa.
Mereka
bergotong royong membuat rabat jalan, membangun Mushola, memperbaiki rumah
warga tidak layak huni, tembok penahan jalan dan masih banyak yang lainnya.
Tua,
muda melakulan hal yang sama. Bila kemarin Mbah Rijo 72 tahun warga RT. 18 RW.
05 Desa Dompyong ikut ambil bagian dalam TMMD, kali ini Erniasari 10 tahun
keponakan Arif warga RT 19 RW 05 Desa Dompyong, salah satu penerima bantuan
bedah rumah, dengan semangat membantu satgas TMMD melakukan pengenaman rangka
baja besi pondasi.
Anak
ini merasa terpanggil untuk ikut membantu satgas karena senang rumah pamannya
diperbaiki. Apa yang dilakukan Erna panggilan anak ini untuk mengisi libur
sekolah yang tinggal sehari lagi.
"Senang
bisa membantu, tidak ada yang memaksa, saya memang ingin ikut membantu
saja," ujar anak 10 tahun ini dengan polosnya.