Cinta Hakiki dalam Keistiqomahan

Oleh : Iis Siti
(Ibu rumah tangga)

Roda kehidupan terus menggelinding, banyak cerita dan episode yang dilewati pada setiap putarannya, ada sedih ada senang, ada derita ada bahagia, ada suka ada duka. Itulah sejatinya kehidupan. Namun satu hal yang seharusnya tidak pernah berubah pada kaum muslim saat ini, hati yang selalu tetap teguh dalam kebenaran. Keistiqomahan dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan memang tidaklah mudah. Apalagi dalam ketaatan kepada Allah SWT dan dalam perjuangan menegakkan Syariah- Nya.

Dengan demikian, bisikan hawa nafsu, godaan setan serta pengaruh lingkungan yang buruk dengan berbagai iming-iming juga kesenangan semu senantiasa menjadi kendala terbesar ujian istiqamah. Itulah realitas yang terjadi dalam politik kehidupan saat ini. Gempuran asing melalui pemikiran dan kebijakan mengancam keteguhan pejuang kebenaran..

Fakta yang tak bisa diingkari,  banyak negeri kaum Muslim yang menerapkan sistem politik demokrasi. Indonesia salah satunya. Demokrasi masih dipercaya mampu menyejahterakan rakyat banyak, walau terbukti banyak melahirkan politisi tak amanah hingga menutup jalan ke arah perubahan yang benar. Tidak menjadi suatu keanehan jika hari ini menjelek-jelekkan tokoh A, esoknya sudah memuji-muji yang bersangkutan. Hari ini berseberangan, esoknya sudah  bergandeng tangan. Itulah wajah lain demokrasi. Demi kepentingan kekuasaan, apapun dilakukan. Tak ada lagi rasa malu dan sungkan. Tak ada lagi rasa bersalah dan takut dosa. Halal-haram tak lagi menjadi ukuran  bertingkah laku. Aturan agama (syara') dipandang  tidak relevan.

Kondisi dimana umat terbuai semakin parah dengan aktivitas salah dan bersebrangan dengan syariah Islam menjadi pe-er besar untuk semua kaum Muslim amar maruf nahyi munkar. Mengajak kembali kaum muslimin agar kembali kepada ketaatan kepada Pemilik Alam, Allah Rabb al ,Izzati. Inilah yang disebut "dakwah." 
Dakwah atau menyeru kepada kebaikan tidak serta mudah dilakukan. Dengan cobaan serta hambatan di atas diperlukan keistiqamahan dalam menjalankannya. Tak sedikit yang kokoh tegak di jalurnya, tapi banyak juga yang berguguran karena godaan duniawi. 

Demikianlah jika manusia sudah diburu hawa nafsu. Di perdaya harta. Diperbudak syahwat kekuasaan. Semua itu berpangkal pada kecintaan manusia terhadap dunia yang bersifat sementara dan pana. 
Rasulullah  saw  bersabda:
"Andai dunia ini sebanding harganya dengan sayap seekor lalat saja, niscaya Allah SWT tidak akan membiarkan seorang kafir pun untuk meminum air dari dunia ini barang seteguk pun. " (HR at-Tirmidzi dan Ibn Majah).

Sebagai kaum muslim yang beriman sudah seharusnya mengikuti kebenaran dan menegakkan keadilan serta menetapi  manhaj yang lurus. Tentu dengan melaksanakan semua yang Allah SWT perintahkan dan menjauhi semua yang Dia larang. Karena itu istiqamah hukumnya wajib. Allah SWT berfirman:
"Karena itu beristiqamahlah sebagaimana kamu diperintah…" (TQS Hud[11]:112).

Maka dari itu untuk menyempurnakan dan melanggengkan ketakwaan yang sudah  ditempuh selama ini hendaklah setiap muslim mewujudkan penerapan syariah Islam secara kaffah di bawah sistem Khilafah  ar- Rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian. Semua itu merupakan tuntutan dari keimanan kita sekaligus penyempurna perwujudan ketakwaan dan keistiqamahan kita kepada Allah SWT.

WalLahu  a'lam bi ash-shawwab




Previous Post Next Post