Nusantaranews.net - Mata dunia kembali menyaksikan serangan balasan yang membabi buta. Bukan saja terhadap pejuang Palestina, tetapi juga warga sipil, anak-anak, wanita, tenaga medis juga jurnalis. Bahkan rombongan pengungsi pun menjadi sasaran serangan brutal militer.
Sampai tanggal 15 Oktober, kementerian kesehatan melaporkan jumlah korban tewas di Gaza 2.450 jiwa. Termasuk di antaranya anak-anak, korban luka-luka 9.200 orang. Penderita warga Palestina semakin bertambah dengan hancurnya fasilitas air bersih, adanya pemadaman listrik, dan pemutusan hubungan internet oleh Israel, mereka membunuh warga Palestina terutama kaum muslim. Israel juga menutupi kekejaman yang mereka lakukan, lalu menyebarkan hoaks kekejaman pasukan Hamas yang sama sekali tidak terbukti.
Kaum zionis yang dibantu barat mengklaim bahwa apa yang mereka lakukan selama ini terhadap bangsa Arab, khususnya Palestina sebagai "self defense"(membela diri) adalah kebohongan. Nyatanya setiap hari mereka melakukan penggusuran, pengusiran dan pembunuhan terhadap warga Palestina, termasuk membunuh wanita, lansia juga anak-anak.
Dengan adanya kaum Yahudi penjajah atas Palestina bukan sekadar mengakibatkan kematian ratusan ribu warganya, tapi juga menciptakan penderitaan yang terus-menerus di alami jutaan warga lainnya. Dengan demikian masih bertahannya Israel penjajah inilah yang menjadi pangkal persoalan di tanah Palestina dan menyebabkan penderitaan kaum muslimin berkepanjangan. Karena itu kaum penjajah ini wajib dihentikan dari tanah Palestina. Mereka hanya bisa dihentikan dan diusir dari tanah Palestina dengan mengerahkan pasukan militer. Allah berfirman yang artinya "Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian" ( TQS. Al-baqoroh : 191).
Karena sudah sepantasnya penguasa Arab dan muslim mengirimkan tentara mereka untuk membantu para mujahid Palestina dalam mengusir Israel dari negara Palestina. Kaum Muslim Palestina menderita tanpa pembelaan kita, haram pula kita membiarkan Palestina tetap di kuasai kaum penjajah Israel. Sebab jika kita hanya diam berarti kita telah berkhianat kepada saudara muslim kita. Karena itu sudah sepantasnya kaum muslim di manapun khususnya para perwira dan prajurit muslim menyambut panggilan jihad dari manapun termasuk bumi Palestina.
Namun saat ini pengiriman pasukan militer sangat sulit dilakukan dengan adanya sekat nasionalisme masing-masing negara muslim. Satu-satunya institusi yang mampu mengerahkan pasukan militernya untuk membantu kemenangan Palestina ialah Khilafah. Sebuat sistem yang akan memberikan keadilan bagi siapa saja, termasuk keadilan bagi Palestina.
Wallahu A'lam Bishawab