> Kekerasan Seksual : Perlu Peran Keluarga dan Negara - NusantaraNews

Latest News

Kekerasan Seksual : Perlu Peran Keluarga dan Negara


Oleh : Devi Aryani 

(Ibu Rumah Tangga) 


Saat ini kasus kekerasan seksual semakin sering terjadi bahkan tak terhitung lagi berapa kasus yang terjadi dalam satu hari. Selain jumlah kasusnya, bentuk kekerasan dan pelakunya pun semakin beragam. Meningkatnya kasus ini dibarengin dengan semakin tertutupnya para korban kekerasan seksual, yang mana mereka enggan untuk menceritakan apa yang terjadi pada dirinya kepada pihak lain, baik karna malu ataupun takut. Hal tersebut semakin meningkatkan kepercayaan diri sang pelaku bahkan menimbulkan banyak pelaku baru. Maka menjadi tugas bersam untuk mencari cara agar korban mau untuk terbuka dan hal seperti ini tidak terus terulang.


Dikutip dari idntimes.com, keluarga dan masyarakat dapat berkontribusi dalam mencegah terjadinya tindak pidana kekerasan seksual. Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Indra Gunawan mengatakan, banyak anak enggan melapor saat jadi korban kekerasan seksual di rumah.


“Mencegah terjadinya kekerasan seksual dapat dimulai dari keluarga, sebab keluarga sebagai lembaga terkecil yang aman bagi setiap anggota bisa melindungi anak-anak mereka dari kekerasan seksual. Peran keluarga dalam pencegahan dapat dimulai dari memberikan edukasi kepada seluruh anggota keluarga terutama anak-anak serta membangun komunikasi yang berkualitas bagi anggota keluarga,” kata dia dalam kegiatan Media Talk di kantor KemenPPPA, Jakarta Jumat (25/8/2023).


Keluarga adalah pintu pertama yang harus dijadikan ruang aman untuk para korban kekerasan seksual agar berani menceritakan jika terjadi kekerasan seksual sehingga pelaku dapat dilaporkan. Keluarga yang sehat akan menghindarkan diri dari terjadinya kekerasan terhadap anak. Sebab dari keluargalah sang anak dijaga dan dibiasakan untuk menceritakan segala hal yang terjadi pada dirinya, sehingga keluargalah orang pertama yang mengetahui ketika terjadi sesuatu pada anaknya.


Namun sejatinya tak cukup hanya keluarga, sebab keluarga memiliki keterbatasan. Keluarga hanya mampu menemani dan mendampingi dirumah namun saat anak berada diluar sana keluarga tak mampu menjamin apapun. Bahkan saat ini tak jarang kekerasan seksual muncul dari orang terdekat itu sendiri. Maka sangat dibutuh peran nyata dari negara sebagai pemimpin yang dapat menjamin keselamatan rakyatnya.


Kekerasan seksual ini semakin menjamur diakibatkan peran negara yang lalai akan tugasnya. Apalagi persoalan mendasar adalah adanya sistem yang rusak yakni sistem sekulerisme-kapitalisme membuka peluang terjadinya kekerasan seksual pada anak. Kehidupan yang sekuler menjadikan individu jauh dari tuntunan agama dalam setiap tingkah lakunya. Karena sekularisme ini memisahkan agama dari kehidupan. Lalu kapitalisme ini menjadikan materi di atas segalanya. Akhirnya perbuatan manusia menjadi bebas tak terarah. Selain itu lemahnya  penegakan hukum  juga mengakibatkan  korban tidak mendapatkan keadilan yang sesuai.


Maka dari itu sistem Islam melarang kemaksiatan dan memiliki sistem sanksi yang tegas sehingga keadilan terwujud nyata adanya. Kekerasan atau kejahatan seksual merupakan hal yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena selain korban yang menderita begitu banyak, pelaku-pelaku lain dikhawatirkan akan bermunculan. Satu-satunya cara yaitu dengan menerapkan Islam di semua aspek kehidupan. Dengan akidah Islam sebagai asasnya, maka keimanan dan ketakwaan atau syariat Islam akan dijadikan sebagai acuan dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada. Dalam pendidikan Islam, akan melahirkan individu yang bertakwa dan memiliki kepribadian Islam serta memiliki wawasan yang mendalam tentang Islam. Pergaulan antar lawan jenis pun diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi interaksi yang membawa pada kemaksiatan. Disinilah peran negara sangat dibutuhkan oleh masyarakat agar terjaminnya ketenangan, kemanan, dan ketentraman bagi warga negaranya.

Wallahu'allam..

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.