Tanggamus (Nusantaranews.Net) Lampung Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 78 tahun 2023, Pekon Sumberrejo Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Tanggamus menggelar pentas Gending Karawitan atau Wayang Kulit semalam suntuk sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat setempat.
Acara yang digelar dihalaman balai Pekon Sumberrejo tersebut, disambut antusias oleh masyarakat setempat tampak hingga halaman balai pekon setempat dipenuhi warga yang menonton acara tersebut, dimana acara yang dilaksanakan pada Minggu malam, 20 Agustus 2023.
Hadir pada acara Kepala Pekon (Kakon) Sumberrejo Ruwanto, turut hadir juga Sugiono Kakon Argomulyo yang merupakan ketua tim sekaligus pemilik sanggar Gending Karawitan, Babinsa, Babinkamtibmas, Linmas, jajaran aparat pekon dan seluruh lapisan masyarakat yang menonton yang turut memeriahkan.
Gelaran Sanggar Gending Karawitan tersebut merupakan kesenian budaya masyarakat Jawa dan merupakan salah satu kekayaan Bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan, dimana keberagaman budaya itulah kekayaan adat istiadat bangsa indonesia.
Dalam acara tersebut Seni Wayang Kulit semalam suntuk tersebut didalangi oleh Kecu’ Susilo dari Pekon Gumuk Rajin Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.
Saat diwawancarai Kakon Sumberrejo Ruwanto mengatakan, acara ini diadakan karena ini momen memperingati jadinya Pekon Sumberrejo yang merupakan pekon tertua, dan sekarang tepat 20 Agustus 2023 berusia 76 tahun, dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia, oleh sebab itu sekaligus juga ulang tahun kemerdekaan karena dalam bulan yang sama.
Lanjut Ruwanto menjelaskan, selama setelah pemekaran baru kali ini digelar pentas wayang kulit di pekon Sumberrejo, karena Sumberrejo sekarang jadi nama kecamatan juga yang pusatnya di Pekon Margoyoso.
Kakon Argomulyo Sugiono juga menerangkan, pekon termuda di Kecamatan Sumberejo adalah Pekon Argomulyo yaitu urutan ke -13 mekar dari Pekon Argopeni.
Sugiono menambahkan, untuk seni Wayang Kulit ini harus tetap terjaga dan harus tetap lestari wasiat dari para orang tua terdahulu, yang kebetulan wasiat juga dari kakeknya atau dalam sapaan jawa ” wasiat si mbah “, dan jangan bertujuan mendapatkan keuntungan secara Finansial karena akan membuat seseorang jadi malas untuk melestarikannya.
Nusantaranews.Net.Rian Get