Budaya Kekerasan Pada Generasi Muda, Bukti Bobroknya Sistem Kehidupan

Oleh : Devi Aryani (Ibu Rumah Tangga)

Makin banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemuda, menggambarkan ada yang salah dalam sistem kehidupan saat ini.  Mulai dari gagalnya sistem pendidikan membentuk anak didik yang beriman bertakwa dan berakhlak mulia, lemahnya peran keluarga dalam meletakkan dasar  perilaku terpuji  hingga rusaknya lingkungan masyarakat, sangat mempengaruhi kehidupan pemuda dalam mencari jatidirinya.

Kasus terbaru dari hidup hedonis, anak seorang pejabat pajak yang eksis dikenal berkat mobil Rubicon nya dimedsos, Adalah Mario Dandy Satriyo yang melakukan penganiayan sadis terhadap putra petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina. Penganiayaan secara brutal oleh Mario ini terjadi di sebuah perumahan di Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2) sekitar pukul 20.30 WIB.

Lain dari pada itu, kasus bullying, tawuran antar pelajar serta nekatnya para pemuda membunuh dan merampok dijalanan. Menjadikan catatan buruk dalam pergaulan remaja pada era saat ini.  Semua itu adalah buah dari kehidupan yang berdasar  sekulerisme, yang menjadikan akal manusia sebagai penentu segala sesuatu. Akal anak muda didorong untuk berpikir bahwa segala kebebasan bisa diraih saat kurangnya kasih sayang dan pengawasan asuh dari orangtua sejak dini.

Tingginya ekonomi yang harus diperjuangkan serta melonjaknya kebutuhan dapur dan biaya sekolah, tak salah jika sebagian orangtua hanya terfokus pada sebuah pekerjaan, tentang bagaimana mereka (orangtua) bisa menutupi semua kebutuhan. Hal ini menjadikan pola asuh anak tidak terkontrol sepenuhnya, anak dibiarkan bermain diluar tanpa orangtua tahu bagaimana pergaulan anak remajanya diluar sana. Hingga tak kaget, bila saat pulang kerumah. Anak mempunyai  kepribadian yang berubah. Berkata kasar, membentak orangtua, memukul, merusak barang hingga berani membunuh jika keinginannya tidak dipenuhi. Maka disini, orangtua sangat berperan penting untuk mendidik dan membentuk karakter anak sejak dini.

Bagaimana caranya? Cara terbaik sudah Islam siapkan, Islam menjadikan akidah Islam sebagai asas seluruh aspek kehidupan, sehingga menyadari dunia adalah tempat menanam kebaikan untuk dipanen di akherat kelak.  Hal ini akan menjaga setiap individu untuk selalu menjaga perilaku selalu sesuai dengan aturan Allah dan RasulNYa.  Islam juga mewajibkan masyarakan dan negara sebagai pilar yang menjaga umat selalu dalam kebaikan.

Peran orangtua yang rajin mengaji mencari ilmu agama, akan mempermudah memberikan nasihat pada anak sesuai arahan dari ilmu yang didapat dari hasil pengajian. Walau sekeras dan sebandel apapun anak. Titik balik dari kehidupan mereka adalah penyesalan. Dan dari penyelasan itulah akan muncul dalam benak pikirannya tentang ilmu agama dan nasehat orangtuanya, ketika dia ingin kembali ke jalan yang Lurus. Wallahualam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post