Gagal Ginjal Akut, Potret Buruk Kesehatan di Negeri Ini


Oleh: Ihsanial Fauziah Mardhatilah
Aktivis Muslimah

 

Sungguh miris, Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang terkena gagal ginjal akut. Kasus gagal ginjal akut menyerang anak-anak pada usia 6 bulan-18 tahun. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap pada Jum’at 21 oktober 2022, ada 241 anak yang terkena gagal ginjal akut misterius di Indonesia. Sejak Agustus 2022 total pasien yang meninggal tercatat 133 kasus, yang ditemukan di 22 provinsi.

Tingkat kematian akibat gagal ginjal akut pada anak pun bertambah. Pasalnya, gagal ginjal akut merupakan komplikasi dari penyakit serius lainnya. Jika tidak segera ditangani dengan baik, gagal ginjal akut bisa memicu berhentinya nyawa penderitanya. Mirisnya kasus gagal ginjal akut ini paling banyak didominasi anak-anak usia 1-5 tahun.

Terkait peningkatan jumlah penderita gagal ginjal, Kemenkes meminta orang tua tidak panik, tenang namun tetap harus waspada, terutama apabila anak mengalami gejala gagal ginjal akut seperti diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk,  pilek,  sering mengantuk, serta jumlah air seni semakin sedikit, dan tidak bisa buang air kecil sama sekali.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pun menyatakan penelitian Kemenkes mendeteksi tiga zat kimia berbahaya, yakni etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG), dan etilen glikol butil ether (EGBE) pada tubuh pasien balita yang terkena GGA. Bahan-bahan tersebut juga diduga menjadi pemicu puluhan kasus GGA yang ditemukan di Gambia, Afrika Tengah, yang diduga akibat mengonsumsi obat batuk sirup buatan India.

Sejauh ini, Kemenkes telah menghentikan sementara penjualan dan penggunaan obat dalam bentuk cair atau sirup demi menyelamatkan anak. Hal ini juga sebagai langkah sementara sambil menunggu BPOM memfinalisasi hasil penelitian kuantitatif mereka. BPOM sendiri telah melarang seluruh produk obat sirop anak maupun dewasa yang mengandung DEG dan EG. BPOM juga memastikan empat obat batuk sirop buatan India penyebab gagal ginjal di Gambia itu tidak terdaftar di Indonesia.

Faktor yang pemicu gagal ginjal akut lainnya adalah daya tahan tubuh anak yang rentan, lingkungan yang tidak bersih, pasalnya tidak semua anak yang terkena gagal ginjal akut mengonsumsi obat sirup.

Kematian anak melalui fenomena gagal ginjal akut seharusnya menyadarkan para penguasa dan masyarakat bahwa ada kesalahan dalam tata kelola kesehatan di negeri ini. Kesehatan pun sangat erat dengan lingkungan yang bersih, makanan yang bergizi, edukasi tentang pola hidup sehat, hingga perlindungan oleh negara dari berbagai penyakit yang menular. 

Dalam kedokteran Islam mengobati penyakit tidak saja dari aspek fisik tetapi juga dari aspek spiritual, mental, dan emosi. Istilah ini dikenal sebagi THM (Total Health Management ) ialah mengembalikan kekuatan fitrah agar tubuh dapat mengobati dirinya sendiri (sel healing) melalui proses kimia tubuh yang sangat kompleks.

Salah satu utama pengobatan adalah dengan menggunakan obat yang halal, thayyib, tidak membawa mudharat bagi tubuh serta tidak mencampurkan obat-obatan yang haram. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits, “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat serta telah menciptakan untuk kalian setiap obatnya, maka berobatlah kalian dan jangan berobat dengan yang haram” (HR Abu Dawud).

Dan dalam Islam anak bukan sekadar aset masa depan tetapi bagian dari masyarakat yang wajib dipenuhi kebutuhannya. Nyawa adalah anugerah dari Allah SWT yang harus kita jaga. jiwa manusia mendapatkan perlindungan kuat dan terjamin. Sehingga negara dalam Islam sedari awal akan semaksimal mungkin mencari obat yang benar-benar tidak mendatangkan mudharat bagi siapa pun. Dan insyaAllah obat yang dikonsumsi akan aman dan diusahakan tidak ada efek samping.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post