Oleh Yanti Nurhayati, S.IP
(Guru @Indonesia Bisa Ngaji)
Disaat pandemi yang sudah mulai pergi di negeri ini, secara bersamaan itu pula pasien positif Covid menurun. Secercah harapan bangkitnya kembali taraf kehidupan masyarakat negeri ini diberbagai sektor merupakan impian semua. Namun ternyata impian bangkitnya taraf kehidupan masyarakat diberbagai sektor kini hanya tinggal mimpi..
Kenapa hanya mimpi????
Kenaikan Harga Barang
Hilang pandemi, hilang minyak goreng dipasaran, pemandangan antrian minyak goreng terlihat diberbagai minimarket. Kemudian hilang antriannya, minyak goreng muncul lagi dipasaran, tapi harga melonjak tinggi. Semakin galau masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, pedagang makanan, terutama pedagang gorengan. Ternyata dan ternyata, kenaikan minyak goreng ini disusul juga dengan kenaikan harga-harga barang lainnya, seperti Bahan Bakar Minyak, gas elpiji, telur, ayam dan akhirnya semua harga jadi naik. Astaghfirullah....bagaimana nasib rakyat yang tidak mampu membeli, miris rasanya.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengemukakan jika harga kebutuhan pangan seperti ayam, bawang putih, cabai, gula, minyak goreng, daging sapi, telur dan tepung terigu sedang naik. Kondisi ini diperparah dengan naiknya PPN 11% dan BBM jenis Pertamax menjadi Rp12.000. Selain itu, momen kenaikan ini juga bertepatan dengan datangnya bulan Ramadan. (Kompas, 2/4/22).
Kenaikan ini bukanlah hal yang biasa, bulan ramadhan seolah menjadi sebagai tersangkanya. Kenaikan yang begitu tajam, sementara dampak pandemi pun masih terasa. Melonjaknya harga barang-barang menjadikan perekonomian masyarakat melemah, secercah harapan kemajuan tingkat perekonomian disaat hilangnya Covid, hanya mimpi saja.
Siapa yang salah?
Pemerintahan tidak bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya, tidak bisa mensejahterakan kehidupan rakyatnya. Pemerintah hanya mementingkan kepentingan segolongan saja. Pendapatan rakyat yang tidak mengalami kenaikan tapi pengeluaran semakin membengkak, daya beli menjadi turun.
Pemerintahan dengan sistem kapitalis, semakin jelas terlihat kebobrokannya. Para wakil rakyat yang selalu berteriak-teriak akan membela kepentingan rakyat, tidak berkutik sedikit pun, tidak bisa memberikan pembelaan kepada rakyat.
Hanya Islam sebagai solusi
Selain masalah ibadah ritual, sebenarnya Islam juga mengurus masalah lainnya, seperti kenaikan harga pangan. Islam memiliki solusi jangka panjang dan pendek dalam menghadapi masalah ini.
Solusi jangka pendek yang ditawarkan Islam adalah melakukan operasi pasar. Di saat harga bahan pangan murah dan melimpah, pemerintah akan membeli bahan tersebut dari para petani dengan harga yang cukup. Dengan begitu, mereka tidak akan mengalami kerugian. Bahan pangan itu akan diolah dan disimpan untuk keperluan ke depan.
Kemudian, saat harga pangan mulai tinggi seperti saat ini, pemerintah juga akan melakukan operasi pasar. Barang atau bahan pangan yang dibeli sebelumnya akan dikeluarkan dan dijual dengan harga murah sehingga konsumen tidak merasa berat membelinya.
Selain itu, pemegang kebijakan juga akan melakukan sidak kepada distributor/penjual yang berbuat nakal (menimbun barang dengan sengaja agar harga naik). Para mafia itu akan dikenai sanksi yang tegas sehingga tidak akan berani menimbun lagi.
Pemerintah juga tidak akan berani mematok harga karena Islam mengharamkan mematok harga. Dengan demikian, pemerintah akan melakukan hal-hal di atas untuk menstabilkan harga.
Adapun solusi jangka panjang yang ditawarkan Islam adalah penerapan Islam kaffah. Dengan penerapan itu, mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Penerapan Islam kaffah ini juga akan memudahkan segala solusi jangka pendek dilakukan dengan sempurna.
Dengan penjelasan tadi, alangkah sempurnanya aturan Islam di mana pemegang kebijakan akan berusaha adil pada produsen, distributor dan konsumen sehingga rakyat tidak akan pernah berhenti berharap. Melihat hal ini, masihkah kita ragu mengambil Islam? (MNews, 7 April 2022)
Aturan Islam merupakan aturan yang datang dari Allah SWT, tidak ada keraguan didalamnya, mengatur seluruh kehidupan manusia, memecahkan seluruh problematika kehidupan.
Wallahu'alam Bishowab.