Lakukan Pemetaan Masjid Terkait Radikalisme, Rezim Kian Islamophobia


Oleh: Faizah Khoirunnisa Azzahro, S.Sn.

Seperti tak ada kata libur, rezim terus meniupkan isu radikalisme dan terorisme. Meski mendapat banyak kecaman atas ketidakjelasan definisi radikal yang terkesan dibuat-buat sesuai kepentingan, rezim tetap saja rajin membuat agenda melawan radikalisme. 

Agenda terkini, POLRI lakukan pemetaan masjid demi cegah paham radikal. Hal itu disampaikan oleh direktur Keamanan Negara Badan Intelijen Keamanan Mabes Polri, Brigjen Umar Effendi, dalam Halaqah Kebangsaan Optimalisasi Islam Wasathiyah.

Menurutnya, tingkatan masjid ada yang berwarna hijau, ada yang keras dan semi-keras. Disebutkan pula bahwa beberapa masjid dianggap sering menjadi tempat penyebaran paham radikal. (www.harianaceh.co.id, 26-01-2022)

*Sasar Ajaran Islam Kaffah dan Pengembannya*

Pemetaan (mapping) masjid yang direncanakan rezim merupakan rangkaian dari agenda War On Terorism. Saat ini, istilah yang sering dipakai adalah radikalisme, sebab cakupannya lebih luas dan bisa ditafsirkan sesuka rezim untuk memukul yang tak sehaluan.

Sudah menjadi fakta bahwa agenda memerangi terorisme dan radikalisme mendapat kucuran dana yang tak main-main, karena memang ada instruksi dari si-empunya demokrasi-kapitalisme. 

Secara implisit, war on terorisme ini tak lain dan tak bukan, ditujukan kepada Islam, terkhusus ajaran Islam kafah dan pengembannya. Bagi kapitalisme sekuler, Islam kafah merupakan lawan terbesar yang dapat menggeser hegemoni ideologi tersebut. 

Islam yang dibawa Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam, bukan sekadar agama ritual yang hanya diamalkan secara personal, melainkan sebuah pandangan hidup yang mengatur segala aspek kehidupan secara rinci dan global. Untuk menerapkan seluruh syari'atnya, maka Islam butuh sebuah instrumen bernama negara. Ketika Islam sudah berada di level negara (dengan sebutan Daulah Islam atau Khilafah), hal inilah yang ditakutkan oleh kaum kuffar. 

Oleh karena itu, sebelum negara Islam benar-benar terwujud, mereka melakukan berbagai upaya untuk mencegahnya, termasuk menghembuskan isu radikalisme, terorisme dan isme-isme lain untuk me-monsterisasi Islam kaffah.

Muslim yang belum memahami Islam secara kafah akan mudah terkena propaganda tersebut. Tak heran, di negeri yang mayoritas muslim ini, banyak yang terjangkit islamophobia.

*Makar Jahat Akan Kalah Oleh Rencana Allah*

Sebesar dan sekeras apapun kaum kuffar membuat rencana untuk menghalangi tegaknya Islam Kafah, Allah yang Maha Kuasa akan membalas makar mereka dengan telak, bahkan sebelum mereka menuai hasilnya. 
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Mereka ingin (hendak) memadamkan cahaya [agama] Allah dengan mulut [ucapan-ucapan] mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (8) Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (9). (QS Ash-Shaff : [61] 8-9).

Sebagai muslim dan mukmin, kita wajib meyakini janji Allah yang akan memenangkan agama-Nya. Namun tentu, kita juga harus melayakkan diri agar pantas mendapatkan pertolongan dan kemenangan dari-Nya.

Tak mudah memang berpegang teguh pada agama Allah di tengah kondisi zaman yang dipenuhi kemaksiatan. Saking beratnya, di dalam hadist diibaratkan seperti menggenggam bara api. 

Di situlah letak ujiannya. Semakin mendekati grand final, makin berat pula tantangan yang diberikan. Meskipun golongan yang menjadi jawara telah Allah bocorkan, bukan berarti kaum muslimin bebas bermalas-malasan dan berpangku tangan. 

Semoga Allah teguhkan para aktivis dakwah dan umat Islam dalam memperjuangkan Islam kafah hingga Allah berikan kemenangan. Aamiin ya rabbal 'alamin. Wallahualam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post