> Bulannya Cinta - NusantaraNews

Latest News

Bulannya Cinta


Oleh Ika Misfat Isdiana 
Aktivis Muslimah dan Pengamat Remaja

Hari ini kita telah memasuki bulan Februari dalam kalender masehi. Bulan yang menurut kepercayaan pagan dan masyarakat barat adalah bulan cinta. Di bulan ini biasanya identik dengan coklat, bunga, dan special gift bernuansa pink. Warna yang konon katanya melambangkan cinta. 

Bagaimana dengan penanggalan hijriyah? Maka hari ini kita memasuki bulan ke-7, yang bernama Rajab. Apakah Rajab juga dikenang sebagai bulan cinta? Setidaknya ada 6 kejadian bersejarah yang terjadi di bulan ini. Di antaranya, pertama di bulan ini Nabi Muhammad saw. melakukan hijrah yang pertama setelah diintimidasi oleh kaum Quraisy. Di mana penolakan terhadap dakwah Islam berlangsung selama 13 tahun lamanya. Dan daulah Islam tidak bisa ditegakkan di sana. Perasaan berat meninggalkan kampung halaman harus dikesampingkan, karena hijrah adalah perintah Allah.

Kedua, khalifah keempat dalam kepemimpinan setelah Rasulullah, Ali bin Abi Thalib lahir dibulan Rajab. Sahabat dan sepupu Rasulullah ini mendapat  julukan baabul ilmi karena keluasan ilmunya. Beliau adalah yang pertama masuk Islam dari kalangan anak-anak.

Ketiga, terjadi perang Tabuk. Perang  Tabuk adalah peperangan kedua kaum muslimin melawan kekaisaran Byzantium Romawi Timur. Pasukan Romawi terdiri dari 40.000-100.000 orang. Sementara umat Islam terdiri dari 70.000 orang. Peperangan ini terjadi di musim paceklik, yang panas ekstrim. Dan medan menuju Tabuk adalah padang pasir sejauh 800 km. Sebuah perjalanan yang tidak mudah.

Keempat, wafatnya imam Muslim. Imam Muslim  menghabiskan waktu kurang lebih 15 tahun untuk  menyelesaikan kitab shahih muslim.

Kelima,  wafatnya Imam Asy Syafi'i. Imam Syafi'i telah mendapatkan rekomendasi untuk memberikan fatwa di usia 15 tahun. Ulama yang lahir di masa kekhilafahan ini hanyalah sebagian kecil dari ulama muslim yang dilahirkan oleh peradaban Islam.

Keenam, terjadinya peristiwa isra' mikraj. Nabi Muhammad saw. mendapat perintah salat 5 waktu dari Allah. Yang sebelumnya berjumlah 50 waktu.

Semua kejadian tersebut menunjukkan spirit cinta versi umat Islam. Cinta yang  berbeda dengan klaim yang selama ini dipropagandakan oleh kepercayaan paganisme dan negara barat.

Cinta di mata slam dan dunia barat
Negara barat masih berpegang pada pemahaman cinta yang  diadopai oleh masyarakat barat. Di mana cinta adalah gejolak nafsu pada lawan jenis. Jika berbicara persoalan cinta, maka yang terlintas dalam bayangan manusia adalah lawan jenisnya. Karena cinta hanya dimaknai sebagai hubungan asmara antara laki-laki dan perempuan.

Pemahaman yang sempit ini berbeda dengan pandangan Islam terhadap cinta. Dalam Islam, cinta adalah anugrah dari Allah yang diberikan kepada manusia untuk memudahkan serta meringankannya beribadah kepada Allah. Sebuah pandangan yang akhirnya membuat cinta itu tidak sempit.

Karena cakupan ibadah dalam Islam itu sangat luas. Islam yang sempurna telah menetapkan bahwa ibadah adalah ketaatan kepada syariah Islam. Dan syariah Islam mencakup pengaturan hubungan manusia dengan Allah, sebagai contoh shalat, zakat, puasa, haji, dzikir, berdoa dll. 
Pengaturan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, contohnya kewajiban sekitar makanan Dan minimal halal, pakaian yang menutup aurat, akhlaq yang mulia.
Pengaturan terhadap hubungan manusia dengan sesamanya. Contohnya, tolong menolong, jual beli, berbakti pada orang tua, berdakwah, meninggalkan transaksi riba, berpolitik dengan islam dsb. 


Dampak buruk Cinta versi barat 

Pemaknaan sempit tentang cinta dipengaruhi oleh pandangan hidup bangsa barat. Di mana sekulerismelah yang membuat negara barat hanya memaknai cinta sebatas nafsu seksual kepada lawan jenis. Yang jauh dari pengaturan agama. Hal ini membuat mereka sempit memaknai cinta dan banyak menimbulkan persoalan kriminal dalam kehidupannya. 

Kasus aborsi, pembunuhan, pelecehan seksual, traficking, perselingkuhan, perceraian adalah efek domino dari paham sempit tersebut. Yang menggurita setiap detiknya.

Berbeda dengan Islam yang sedari awal telah menanamkan kesadaran adanya Allah yang menciptakan rasa cinta, serta memberikan pengaturan yang terbaik untuk memanfaatkannya. Yakni untuk ibadah, membuat kehidupan pergaulan antara laki-laki dan perempuan berjalan harmonis. Teratur Dan jauh dari perilaku kriminal. 

Jarang kita jumpai kasus kriminal dalam kehidupan pergaulan pria Dan wanita, saat Islam diterapkan selama hampir 12 abad lamanya. Justru para perempuan berada dalam puncak kemulyaannya. Dan kaum lelaki menjadi pengayom dan pelindung yang sinergis. Sehingga jarang kita dengar kasus pelecehan seksual dimasa penerapan syariat islam secara sempurna.

Hal ini bertolak belakang dengan fakta kekinian masyarakat barat. Dimana tindakan kriminal seputar pergaulan pria Dan wanita sangat banyak. 

Statistik dari Jaringan Nasional Pemerkosaan, Penyalahgunaan & Incest (RAINN), sebuah organisasi anti kekerasan seksual yang berbasis di Washington D.C., memilki kesimpulan yang lebih detil, bahwa kasus kekerasan seksual terjadi setiap 98 detik di AS.

RAINN juga mengungkapkan, bahwa satu dari setiap enam wanita Amerika telah menjadi korban perkosaan atau percobaan perkosaan dalam hidupnya.
(https://www.aa.com.tr/id/dunia/kekerasan-seksual-di-as-dan-eropa-terus-meningkat/1401287)

Sebagai muslim yang cerdas, kita bisa belajar dari kerusakan perilaku dalam pergaulan bangsa barat. Dimana kerusakan menjadi masalah laten yang tak kunjung tuntas terselesaikan. Dikarenakan sudut pandang sekuler dalam memaknai cinta. 

Tidak seharusnya kita tertipu dan mengadopsi hal yang sama. Sudah seharusnya kita mengadopsi pandangan Islam tentang cinta. Agar kita mudah beribadah kepada Allah. Agar kita ringan menjalankan syariah Islam. Dan kita cinta terhadap peradaban Islam.

NusantaraNews Designed by Templateism.com Copyright © 2014

Theme images by Bim. Powered by Blogger.