Kado Pahit Tahun Baru


Oleh Rosmita

Menjelang tahun baru, rakyat menjerit akibat harga-harga yang melangit. Sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga yang fantastis, mulai dari harga cabai yang tembus Rp100.000 per kilogram, disusul harga telur yang meroket hingga Rp30.000 per kilogram dan harga minyak goreng curah mencapai lebih dari Rp18.000 per kilogram.

Bukan hanya komoditas bahan pangan saja yang mengalami kenaikan, harga gas LPG non subsidi juga melonjak hingga tembus Rp180.000 untuk tabung 12 kg. 

Di awal tahun baru rakyat mendapat kado yang tak kalah pahitnya. Beban rakyat semakin berat seiiring dengan rencana pemerintah menaikan tarif listrik untuk 13 golongan non subsidi pada tahun 2022.  Tarif listrik bakal naik sebesar Rp18.000 hingga Rp101.000 per bulan, sesuai golongan. 

Alasan pemerintah menaikan tarif dasar listrik karena biaya produksi lebih tinggi dari harga jual listrik, ditambah daya beli masyarakat yang rendah menyebabkan pemerintah harus memberi kompensasi kepada PLN. 

Selain itu, pemerintah juga berencana menghapus BBM Premium dan Pertalite secara bertahap. Program yang diberi nama langit biru adalah upaya pemerintah mendorong masyarakat beralih dari Premium ke Pertalite, lalu dari Pertalite ke Pertamax dengan dalih ramah lingkungan. Setelah masyarakat menggunakan Pertamax, maka pemerintah akan menghapus Premium dan Pertalite. 

Kebijakan ini akan menyebabkan inflansi, dimulai dari naiknya biaya transportasi dan berujung pada naiknya harga bahan-bahan makanan. Hal ini akan berimbas pada kesejahteraan rakyat. Di tengah sulitnya mencari penghasilan di masa pandemi ditambah harga-harga yang terus merangkak naik, membuat rakyat semakin sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. Seharusnya pemerintah bijak dalam mengambil sebuah kebijakan. Alih-alih ingin ekonomi cepat pulih, justru ekonomi rakyat malah semakin terpuruk.

Kapitalisme Penyebab Utama Kesengsaraan Rakyat

Sistem Kapitalisme menyebabkan pemerintah yang seharusnya menjadi pelindung dan pengurus urusan umat malah menempatkan diri menjadi pengusaha yang menjual layanan kepada masyarakat. Untung rugi menjadi standar dalam mengambil sebuah kebijakan. Kemaslahatan rakyat tak lagi jadi prioritas. Sehingga kebijakan-kebijakan yang lahir berorientasi pada keuntungan negara dan penguasa meskipun harus mengorbankan kepentingan rakyat.

Selain itu, sistem neo liberalisme adalah penjajahan gaya baru, sebagai jalan untuk asing dan aseng menguasai kekayaan alam di negeri ini. Maka walaupun negeri ini adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya, tetapi rakyatnya tidak bisa hidup sejahtera. Semua ini karena kekayaan alam kita dikelola oleh swasta baik asing maupun aseng, sehingga menyebabkan hanya segelintir orang yang menikmati hasilnya yaitu para penguasa dan pengusaha. Sedangkan rakyat kecil hanya bisa gigit jari. Inilah yang membuat kesenjangan sosial semakin menganga lebar. 

Sistem Islam sebagai Solusi

Jika ingin mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di negeri ini adalah dengan mengganti sistemmya dengan sistem Islam. Sistem yang lahir dari Sang Pencipta pasti akan membawa kemaslahatan bagi seluruh alam.

Dalam sistem Islam pemerintah berperan sebagai pengatur urusan rakyat, maka kemaslahatan rakyat menjadi prioritas utama dalam mengambil sebuah kebijakan. Pemerintah dalam sistem Islam adalah orang-orang yang bertakwa, tentu mereka akan amanah di dalam menjalankan tugasnya, karena keyakinan bahwa jabatan yang mereka emban bukan hanya akan dimintai pertanggungjawaban di dunia saja tetapi di akhirat juga. Sehingga mereka menjadikan hukum syara' sebagai aturan dalam mengurus urusan umat. 

Negara dengan sistem Islam tidak akan menyerahkan pengelolaan harta kekayaan milik umat kepada pihak swasta baik lokal apalagi asing dan aseng. Karena harta kekayaan umat yang berupa sumber daya alam harus dikelola sendiri oleh negara dan hasilnya digunakan untuk kepentingan rakyat.

Negara harus memberikan pelayanan publik secara gratis, baik pelayanan kesehatan, pendidikan dan keamanan. Bahkan negara juga harus menyediakan kebutuhan rakyat terhadap listrik, LPG dan BBM dengan harga yang murah karena negara hanya mengambil biaya produksinya saja. 

Negara juga menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidupnya, baik sandang, pangan dan papan. Jika orang tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, maka kewajiban tersebut diambil alih oleh kerabatnya. Namun, bila kerabatnya juga tidak bisa, maka akan diambil alih oleh negara baik memberi bantuan secara langsung maupun memberikan pekerjaan kepada kepala keluarga agar bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Selain itu, tidak ada pajak dalam sistem Islam, sehingga rakyat bisa hidup sejahtera. 

Terbukti, ketika Islam diterapkan dalam setiap lini kehidupan akan membawa kemaslahatan untuk umat. Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, semua rakyat hidup sejahtera sehingga sulit mencari orang yang mau menerima zakat. Maka jika ingin negeri ini kembali sejahtera, kembalilah kepada sistem Islam. Wallahualam bisawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post