Tahun ke Empat, Bimtek Jitu Pasna Telah Lahirkan 42 Angkatan Terlatih


Untuk meminimalisir resiko terjadinya bencana, maka dibutuhkan kesiapsiagaan, pengkajian dan kebutuhan pasca bencana. Oleh karena pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), makin intens melakukan pembekalan kepada masyarakat, jurnalis, dan relawan agar mempunyai pengetahuan dan sumber daya manusia (SDM) yang profesional menghadapi akan terjadi dan pasca terjadinya bencana di daerah.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri kepada wartawan disela kegiatan Bimtek Jitu Pasna Angkatan I, Minggu (12/9).

Dijelaskannya, Bimtek Jitu Pasna ini telah dilakukan sejak 2017 lalu. Totalnya sudah 960 aparatur nagari (desa) atau kelurahan yang ikut bimtek ini dari sekitar 1.400 nagari di Sumbar. Kemudian Jitu Pasna sudah melahirkan 42 angkatan dari berbagai unsur instansi, baik pemerintahan maupun swasta.
 
"Jitu Pasna 2021 ini tahun keempat sejak 2017 lalu. Tahun 2021 tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19. Hngga saat ini sudah 42 angkatan, dengan ratusan orang nagari yang dilatih," kata Suryadi, Minggu (12/9).
 
Dikatakan Suryadi, Bimtek Jitu Pasna ini bertujuan melatih peserta agar mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pascabencana. Mulai dari data, hingga menyusun dokumen yang bisa dijadikan patokan terkait kebutuhan pascabencana yang lebih cepat dan akurat.
 
Menurutnya, semakin cepat dokumen disusun, tentu akan semakin cepat pula  kebutuhan pascabencana diserahkan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pasalnya, data yang disusun tim Jitu Pasna ini akan menjadi patokan penyerahan bantuan.
 
"Jadi dengan banyaknya yang sudah Bimtek Jitu Pasna ini, kita harap data yang didapat semakin cepat dan valid. Sebab dari masyarakatlah kita tahu data yang sebenarnya, bukan lagi menerka-nerka," ujarnya.
 
Diketahui, kegiatan Jitu Pasna 2021 ini akan dilaksanakan 8 angkatan. Khusus untuk angkatan 1-4 telah dilaksanakan sejak 6 September hingga 16 September 2021 nanti. Terdiri dari BPBD Provinsi, kabupaten/kota, aparatur nagari (desa), kelurahan relawan peduli bencana, dan jurnalis peduli bencana.
 
"Dari tanggal 6-16 itu untuk empat angkatan. Setidaknya 60 orang jurnalis dari berbagai media massa yang dilibatkan," imbuhnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post