Pedagang Pasar di Kabupaten Lamongan Mengèluh



NUSANTARA' LAMONGAN - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Lamongan JawaTimur, terkena imbasnya. Bahkan, pedagang mengalami penurunan omzet hingga 50 persen.

Dari pantauan Nusantaranews, keluhan itu terjadi di pasar desa Bluluk, Kedungpring, Sugio, Ngimbang dan masih banyak lainnya.

Seperti diungkapkan seorang pedagang sayur asal Desa Kedungping, Juminah. 

"Selama pandemi covid-19 penjualan saya sepi. Turun hingga 50 persen, apalagi pemerintah juga mengumumkan darurat PPKM,” kata perempuan 43 tahun ini.

Selama pandemi, Juminah hanya bisa pasrah dan berharap wabah virus corona ini segera berakhir. "Ya gak bisa apa-apa. Pasrah saja," kata Juminah.

Meski sepi pembeli, namun Juminah tidak berhenti berjualan. Ia dibantu anaknya masih tetap membuka lapak dagangannya mulai pukul 06.30-10.30 WIB.

Ia pun kini berharap pemerintah memberikan bantuan.

"Dulu mengajukan bantuan program dari pemerintah pusat, tapi sampai sekarang bantuan tersebut tidak sampai, atau memang tidak dapat kita juga tidak tahu," terangnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Lamongan Agus Suyanto menjelaskan, pemerintah Lamongan sudah mengusulkan 75 ribu pelaku UMKM agar mendapatkan bantuan dari Kementerian Koperasi.

Usulan ini disampaikan untuk menjaga perekonomian di masyarakat berputar di tengah pandemi.

"Dinas koperasi sifatnya hanya mengusulkan saja. tergantung evaluasi, validasi data itu wewenang dari Kementerian Koperasi. Dinas tidak tahu siapa saja dari 75 ribu pelaku usaha itu yang dapat," ucap Agus. (Ali)

Post a Comment

Previous Post Next Post