Kisah Sederhana dalam Menghadapi Hidup

Oleh: Suhaeria
Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok


Harta kita itu adalah apa yang kita bagikan. Kalau yang kita simpan itu justru harta orang lain. Karena saat kita meninggalkan dunia ini, harta itu akan langsung berpindah tangan kepada ahli waris dan tidak bermanfaat untuk yang meninggal. Padahal seumur hidup kita bekerja keras mengumpulkan harta tersebut.

Meninggal itu ternyata tidak membawa apa-apa, hanya selembar kain kafan berlapis tiga dengan diikat tali. Tidak memiliki kantung untuk menaruh uang apalagi ATM Card yang dipersiapkan untuk memberi tips malaikat.Tak ada kantung untuk menyelipkan kartu nama orang penting biar jalan menuju Surga mulus. Tak dapat dimodifikasi model ala-ala hijab syar'i yang modis, hanya boleh satu model saja, yakni kafan.

Meski baju kita tiga lemari, tak satu pun bisa dipakai ataupun dibawa untuk ganti baju. Meski punya tanah atau rumah di mana-mana, tetap saja harus tinggal di dalam kubur, beralaskan tanah. Meski memiliki deposito banyak di bank, tidak bisa dicairkan di dalam kubur. Meski punya banyak mobil mewah, tetap saja pergi ke kubur naik keranda yang diangkat orang, bukan kita yang bawa seperti membawa mobil atau motor sendiri. Meski punya gadget mahal dengan kamera editor yang keren, tetap saja tidak bisa digunakan 'tuk ber-selfie ria di dalam kubur. SEMUA DITINGGALKAN !!!

Dan sayangnya, meninggal itu tidak bisa direncanakan, tidak bisa ditentukan tanggalnya. Bisa sekarang, bisa besok, bisa lusa, bisa kapan saja. Semua tergantung kehendak Allah Subhaanallahu wa Ta'ala. Sementara harta kita yang sesungguhnya masih sangat sedikit, karena kita terlalu sibuk mengumpulkan harta yang dipersiapkan untuk orang lain.

Saudaraku...
Marilah bersama-sama kita kumpulkan harta kita pada BANK SEMESTA milik Allah Subhaanallahu wa Ta'ala. Kita akan melihat SALDO harta kita pada saat kita kembali kepada-Nya.

Walaupun kita berangkat hanya menggunakan kain putih saja tanpa perbekalan. Namun, insyaAllah sesampainya di sana Allah akan kembalikan seluruh tabungan kita di alam semesta milik Allah Subhaanallahu Wa Ta'ala. Tak ada yang terlewat dan tak ada yang tak terhitung, semua sesuai dengan amal saat dihisab. []


Post a Comment

Previous Post Next Post